Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Modal Besar Menuju Olimpiade

Lifter Indonesia memecahkan rekor dunia dalam Piala Dunia Angkat Besi Remaja Virtual 2020.

16 November 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tangkapan layar Lifter putra Indonesia Rizky Juniansyah mengangkat beban saat berlaga di Kejuaraan Dunia Angkat Besi Remaja Virtual yang digelar dari Lima, Peru, 15 November 2020. ANTARA/Shofi Ayudiana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Lifter Indonesia memecahkan rekor dunia dalam Piala Dunia Angkat Besi Remaja Virtual 2020.

  • Lifter putra Indonesia, Rizky Juniansyah, yang tampil di kelas 73 kilogram, menyabet tiga medali emas.

  • Kualifikasi angkat besi untuk Olimpiade Tokyo dijadwalkan akan berlanjut pada Maret 2021.

JAKARTA – Lifter muda Indonesia baru saja mencetak sejarah dengan memecahkan rekor dunia dalam kejuaraan angkat besi internasional Piala Dunia Angkat Besi Remaja Virtual 2020, yang digelar dari Lima, Peru, pada 11-18 November. Dalam kejuaraan itu, Indonesia meraih lima medali emas dan menempati urutan kedua dari 19 negara peserta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lifter putra Indonesia, Rizky Juniansyah, yang tampil di kelas 73 kilogram, menyabet tiga medali emas. Sedangkan Muhammad Fathiir merebut dua medali emas dan satu perak di kelas 61 kilogram. Lomba berlangsung dalam waktu yang sama di negara masing-masing sehingga lifter Indonesia harus bertanding pada dinihari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rizky berhasil membukukan total angkatan seberat 325 kg dengan rincian snatch 145 kg dan clean and jerk 180 kg. Selain merebut tiga medali emas, lifter berusia 16 tahun itu sukses melampaui tiga rekor dunia remaja atas namanya sendiri yang diraihnya di Kejuaraan Dunia Junior dan Remaja 2020 di Uzbekistan, Februari lalu.

"Saya cukup puas dengan hasil ini. Tapi saya tidak akan larut dalam kemenangan, karena saya juga belum puas dengan angkatan clean and jerk, target saya harus tembus 185 kg," kata Rizky.

Sukses ini tentunya menjadi modal besar bagi lifter Indonesia untuk bisa mengikuti kualifikasi angkat besi untuk Olimpiade Tokyo, yang dijadwalkan akan berlanjut pada Maret 2021. Berdasarkan kalender yang dirilis Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) dalam laman resminya, ada enam kejuaraan kualifikasi tersisa menuju Olimpiade Tokyo 2020, yang ditunda setahun karena pandemi Covid-19.

Salah satu kualifikasi yang bisa diikuti lifter Indonesia adalah Kejuaraan Asia 2020, yang sedianya digelar di Uzbekistan pada April lalu. Sampai saat ini, IWF baru merilis jadwal ulang kejuaraan yang akan digelar pada Maret 2021. Namun mereka belum bisa memastikan tanggal pelaksanaannya untuk semua kejuaraan di berbagai benua, termasuk untuk Kejuaraan Asia ini.

Wakil Ketua Umum Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI), Djoko Pramono, berharap melalui kejuaraan Asia, Indonesia akan bisa menambah atlet angkat besi yang tampil dalam pesta olahraga empat tahunan itu. Sampai saat ini, Indonesia sudah memastikan dua wakil yang lolos ke Olimpiade Tokyo, yaitu Eko Yuli Irawan (kelas 61 kg) dan Windy Cantika Aisyah (49 kg). Sedangkan Nurul Akmal (+87 kg) berpeluang besar lolos melalui jatah Benua Asia.

“Biasanya kami mengirim lima hingga tujuh lifter ke Olimpiade,” kata Djoko. “Kalau sekarang kurang dari itu, bukan karena masalah kualitas anak-anak yang turun, tapi jadwal babak kualifikasinya terganggu karena pandemi.”

Sementara itu, pelatih kepala tim angkat besi Indonesia, Dirja Wihardja, mengatakan cukup bangga dengan prestasi yang diraih anak asuhannya di kejuaraan remaja pada pekan ini. Ia mengatakan angkatan Rizky pada kejuaraan online itu sudah selevel dengan angkatan senior. "Tinggal ke depannya kami akan poles lagi dengan penguatan otot pinggang, agar benar-benar siap. Ya, fondasinya harus diperbaiki lagi,” ujar Dirdja.

Prestasi lifter muda Indonesia di dunia internasional ini akan bisa melanjutkan prestasi angkat besi di perhelatan Olimpiade pada masa depan. Bahkan, dengan usia yang masih muda, mereka akan punya potensi untuk bisa bertanding hingga Olimpiade 2024 di Paris.

ANTARA | INSIDETHEGAMES | OLYMPICTOKYO | NUR HARYANTO


23

 

 

  

 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus