Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Antara pele dan maradona

Kini dunia mepunyai dua seniman bola ternama : diego maradona dan pele alias edison arantes do nascimento. keduanya mempunyai latar belakang kehidupan hampir sama. kemunduran kariernya berbeda.

13 April 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SIAPA lebih hebat, Pele atau Maradona? Pele menjawab, "Maradona pemain yang luar biasa. Namun, pemain terbaik dunia menurut saya adalah Michael Platini." Diego Maradona punya jawaban lain, "Pele dan saya hidup di zaman yang berbeda." Banyak kesamaan soal latar belakang dua pemain terbaik pada bagian kedua abad ini. Pele, yang punya nama asli Edison Arantes do Nascimento, lahir di lingkungan keluarga pas-pasan di kota kecil Tres Coracoes, Brasil, pada 23 Oktober 1940. Ayahnya, Joao Ramos do Nascimento, adalah pemain bola di kesebelasan papan bawah, dan kemudian bekerja sebagai pegawai dinas umum kota. Pele bahkan menjadi penyemir sepatu di masa kecilnya. Sementara itu, Maradona juga lahir di sebuah rumah sakit tua di pinggiran Buenos Aires pada 30 Oktober 1960. Bapak Maradona, Diego Senior, seorang buruh rendahan. Maradona, yang sebenarnya pandai, berhenti sekolah pada usia 12 tahun, sedangkan Pele hanya sekolah sampai kelas empat sekolah dasar di Kota Bauru. Sejak usia 10 tahun, Pele sudah mendapat pelajaran bola dari ayahnya. Pada usia 13 tahun ia mengantar tim yunior Bauru menjuarai kompetisi dua kali. Tapi Pele ditolak masuk klub Sao Paulo ketika melamar pada usia 15 tahun. Setahun kemudian ia masuk klub Santos, asuhan pelatih kenamaan Luis Alonso Perez. Pada pertandingan pertamanya, Pele mencetak empat gol dan Santos menang 7-1. Diego Maradona pada usia sembilan tahun sudah main di tim anak gawang Los Cebollitos. Di usia 14 tahun, ia masuk klub Argentinos Junior, dengan gaji US$ 400 sebulan. Dan pada usia 16 tahun kurang sepuluh hari, ia diminta bergabung dengan tim nasional yunior Argentina. Nama Maradona disebut-sebut sebagai calon kuat tim senior Argentina ke Piala Dunia 1978 di Buenos Aires. Tapi pelatih Argentina, Cesar Luis Menotti, mencoret anak muda ini dengan alasan kurang pengalaman. Sebagai gantinya, Maradona ditunjuk sebagai kapten tim yunior Argentina ke kejuaraan dunia di Tokyo. Dan Maradona, yang usianya hampir 19 tahun, berhasil merebut Piala Dunia Yunior pada musim panas 1979. Pulang dari Tokyo, Maradona masuk klub Boca Junior, yang menjadi juara kompetisi Argentina tahun 1981. Soal karier Piala Dunia, Pele lebih hebat. Setelah dia mencetak 36 gol untuk Santos di kompetisi, ia terpilih masuk tim nasional Brasil. Debut pertamanya, pada usia 17 tahun, mencetak gol ke gawang Argentina, namun Brasil kalah 1-2. Di Piala Dunia 1958 Swedia, Pele masuk tim Brasil bersama pemain legendaris seperti Djalma Santos, Vava, Didi, atau Garincha. Dalam pertandingan melawan Wales, Pele mencetak satu gol yang memenangkan Brasil. Kemudian, inilah kehebatan Pele, ia mencetak tiga gol dalam 23 menit di semifinal melawan Prancis. Dan di final melawan tuan rumah Swedia, dunia terkejut melihat Pele mencetak dua gol. Satu di antaranya adalah yang terindah sepanjang kariernya: lewat tendangan salto, Brasil memboyong Piala Dunia, dan Pele menjadi pemain termuda dalam sejarah Piala Dunia. Diego Maradona baru terjun ke Piala Dunia di Spanyol pada 1982, ketika usianya mencapai 22 tahun. Ketika itu, ia baru saja bergabung dengan Barcelona, Spanyol, dengan uang transfer US$ 9 juta. Tapi di Piala Dunia itu Argentina kurang mujur. Kalah 0-1 dari Belgia di pertandingan pembukaan, Maradona dihantam habis Claudio Gentile pada pertandingan kedua melawan Italia. Pada pertandingan babak kedua melawan Brasil, Maradona sempat kena kartu merah, dan Argentina kalah 1-3. Tak sebuah gol pun disumbangkan Diego Maradona. Piala Dunia direbut Italia. Namun, di Barcelona karier Maradona selamat. Ia mencetak 22 gol di 36 pertandingan. Tapi di situ ia kena hepatitis dan sempat terlibat perkelahian melawan pemain Bilbao, Andoni Goichocea -- ditonton Raja Juan Carlos. Pada Piala Dunia 1986 di Meksiko, Maradona benar-benar melambung. Antara lain lewat dua gol kontroversial ke gawang Peter Shilton (Inggris). Maradona, yang lebih rendah 15 cm dari Shilton, duel di depan gawang. Tangan Maradona "menanduk" bola dan masuk ke gawang. Wasit Ali Ben Naser dari Tunisia mengesahkan gol itu, yang kemudian dikenal sebagai gol "tangan Tuhan". Gol satu lagi dibuat setelah Maradona menggocek lima pemain belakang Inggris. Selama Piala Dunia 1986, Maradona mencetak lima gol dan mengantar Argentina merebut gelar juara. Di Piala Dunia 1990 Italia, Maradona mulai menurun. Hanya sebuah gol lewat titik penalti, di semifinal melawan Italia di Napoli, yang diciptakannya. Jadi, Maradona turun tiga kali membela Argentina di Piala Dunia dan sekali berhasil memboyong piala itu. Sementara itu, Pele empat kali ikut Piala Dunia dan tiga kali mengantar Brasil menjadi juara: di Swedia (1958), di Cili (1962), dan di Meksiko (1970). Ia tampil 109 kali untuk tim nasional, mencetak 93 gol. Bermain untuk Santos sebanyak 1.114 kali dengan 1.090 gol. Pada 1975, ia mulai main di Cosmos New York dan mencetak 62 gol. Sementara itu, Diego Maradona sudah main 259 kali buat Napoli, dan membobol gawang lawan 115 kali. Pele mundur pada usia 38 tahun, terlalu tua untuk pemain sepak bola. Kehidupannya sederhana, sempat menikah dengan Rosemary Cholby, tapi kemudian bercerai baik-baik. Lalu ia pernah mencalonkan diri sebagai Presiden, Brasil. Sementara itu, Maradona yang suka bermewah-mewah menyandang "duta olahraga Argentina", dan ketika kasus kokain ini menjatuhkan kariernya, usianya baru 30 tahun -- masih cukup kuat menendang bola. Toriq Hadad

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus