Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Bagaimana Cara Memenangkan

Untuk memenangkan tebakan yang ada pada kupon berhadiah porkas sepak bola tidak mudah. Disengaja begitu agar pencarian dana KONI lewat kupon yang seharga Rp 300 itu bisa mencapai target.

11 Januari 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NAMANYA Porkas (dari kata forecast) sepak bola. Dia diumumkan sebagai undian baru - melengkapi undian yang sudah lama beredar: Undian Sosial Berhadiah - buat mereka yang suka menebak hasil pertandingan sepak bola. Akan diputar pertama kali Sabtu pekan ini, undian baru itu menjanjikan 17 macam hadiah. Bisa diperoleh jika memenangkan dua jenis kupon. Yakni, kupon pertama berwarna putih. Besar hadiah utamanya Rp 100 juta dengan 10 hadiah lain yang turun berjenjang hingga Rp 300 (hadiah hiburan). Dan kupon kedua berwarna hijau dengan hadiah utama Rp 750.000 beserta 5 hadiah lain di bawahnya. Dijual murah, tak sampai harga seliter beras jenis Cianjur Kepala, hanya Rp 300 per kupon, Porkas, tampaknya, bakal jadi saingan Undian Sosial Berhadiah, yang harganya dua kali lebih mahal, Rp 600 per kupon. Tapi, berhadiah lebih besar: Rp 200 juta hadiah utama dan 19 hadiah lain di bawahnya. Cuma, cara main Porkas memang sedikit lebih sulit. Untuk bisa memenangkan hadiahnya, Anda, seandainya berminat, tak cukup hanya memilih nomor dan kemudian membeli kupon, seperti pada Undian Sosial Berhadiah. Tapi, harus menebak hasil akhir pertandingan 14 pasang kesebelasan yang bertanding di dalam dan luar negeri. Di antaranya, untuk putaran pertama, seperti sudah tercantum di dalam kupon, ialah pertarungan antara kesebelasan Tiga Berlian dan Liga Selection di dalam negeri. Atau pertandinan antara klub Chelsea dan Luton Town di luar negeri. Tak ada penjelasan seperti apa dan siapa kesebelasan yang akan bertanding itu. Penyelenggara Porkas hanya menyebutkan lewat iklan di surat kabar jadwal dan tempat semua pertandingan dilaksanakan. Pemasang kupon, rupanya, dianggap sudah tahu ketangguhan semua kesebelasan yang sudah ditentukan penyelenggara. Memang, buat mereka yang mengikuti kegiatan sepak bola di dalam dan luar negeri, jawaban untuk tebakan itu, rasanya, tak begitu sulit. Apalagi, 'kan cuma menebak hasil menang atau seri saja. Jadi, wajar, sebelum undian ini diedarkan, banyak orang mengira bakal bisa mencari rezeki nomplok lewat undian ini. Tapi, itu semua tinggal jadi harapan, setelah undian ini beredar. Sebab, kupon putih Porkas, misalnya, ternyata tak melulu menguji pengetahuan sepak bola para pembeli kupon. Tapi, juga menguji daya terka mereka dalam menyusun huruf-huruf. Terkaan ini harus dituliskan di lajur samping kupon setelah mereka mengisi tebakan sepak bolanya. Memang ada dua lajur di kupon ini. Satu untuk tebakan hasil pertandingan sepak bolanya dan satu lagi untuk terkaan huruf-huruf dalam kotak-kotak seperti teka-teki silang yang jumlahnya ada 14 (dari A hingga N) sesuai dengan jumlah pertandingan sepak bola yang harus ditebak. Penyusunan huruf boleh sembarangan tanpa harus ada artinya sesuai dengan selera para pembeli kupon. Sementara itu, Penyelenggara Porkas juga menentukan susunan huruf sendiri dengan sistem undian, seperti yang dilakukan pada penarikan nomor undian Sosial Berhadiah. Bersama dengan hasil pertandingan sepak bola hasil undian, susunan huruf tadi kemudian diumumkan. Nah, jika tebakan di dua lajur itu betul-betul persis dengan apa yang diumumkan Penyelenggara Porkas, barulah pemegang kupon putih dinyatakan menang. Dan dia berhak menggondol hadiah utama Rp 100 juta. Tapi untuk mendapatkan ini terus terang saja tak gampang. Sebab, jika seorang pemagang kupon, misalnya, bisa tepat menebak satu lajur, khusus untuk pertandingan sepak bola saja, umpamanya, maka dia juga harus menebak dengan tepat lajur berikutnya yang berisi huruf-huruf itu. Dan inilah yang sulit. Sebab, jika dilihat berdasarkan banyaknya kombinasi huruf yang mungkin- terjadi di lajur kedua itu, sedikitnya, sang pembeli kupon harus memilih satu dari 87 milyar kemungkinan. Atau bisa juga berarti, kalau betul-betul mau menang, ia harus membeli dan mengisi dengan isian yang berbeda 87 milyar kupon. Dengan cara itu, baru ada jaminan dia pasti menang. Jumlah kemungkinan untuk menang ini belum terhitung dengan jumlah kemungkin- an menang untuk lajur pertama. Maka, kalau dijumlah kemungkinan untuk menang untuk kedua lajur tebakan itu, ia akan berhadapan dengan jumlah kemungkinan yang lebih besar: mencapai lebih 409 juta trilyun kemungkinan. Artinya, jika mau menang, dia harus mengisi kupon sebanyak itu dengan isian yang berbeda pula baru ada jaminan pasti bakal mendapatkan hadiah utama. Atau dengan kata lain: jika misalnya penduduk dunia berjumlah 4 milyar, maka mereka semua masing-masing harus membeli 102 milyar kupon dan mengisinya dengan isi yang berbeda, baru ada jaminan salah seorang di antaranya bisa menang. Hal yang hampir sama juga bisa terjadi di kupon hijau. Sepintas, kupon yang hanya mensyaratkan pembelinya cukup menebak 4 dari 14 huruf yang tersedia ini, tanpa perlu menebak hasil pertandingan sepak bola, terlihat lebih mudah ditebak. Namun, tetap saja, kupon ini juga sulit diterka pasti. Maklum, ada sekitar 24.000 kemungkinan untuk itu. Maksudnya, jika seorang pembeli ngotot mau menang, dia harus mau membeli 24.000 kupon - harganya sekitar Rp 7 juta -, dan mengisinya dengan kombinasi berbeda, baru kepastian ia menang bisa terjamin. Porkas, apa boleh buat, memang jadi terkesan sebagai undian yang lebih memberi banyak kemungkinan menang buat penyelenggaranya. Ini diakui sekretaris Yayasan Dana Bhakti Kesejahteraan Sosial - yayasan pengelola Porkas - Abraham Toding kepada Ahmed Soeriawidjaja dari TEMPO. "Prinsip Porkas 'kan memang untuk mencari dana. Jadi, semua itu logis saja. Kalau mudah ditebak, bisa bangkrut, dong, penyelenggara," kata staf ahli menteri sosial itu. Dia tak mau merinci keterangannya Cuma, bisa dipastikan, dibandingkan dengan Undian Sosial Berhadiah yang juga dikelola yayasan milik Departemen Sosial itu, undian baru Porkas memang memberi peluang menang yang lebih sedikit. Sebab, jika dihitung dengan cara seperti menebak Porkas di atas, Undian Sosial Berhadiah hanya menyimpan 10 juta kemungkinan bagi pemasangnya buat menang. Artinya jika pembeli undian ini mau pasti benar menang, -dia harus membeli 10 juta kupon. Toh, undian ini sesekali tetap bisa tak menampilkan pemenang utama. Sebab, dia hanya dicetak sekitar 4 juta lembar. Itu pun belum tentu semua laku terjual. Lalu berapa Porkas akan dicetak? Belum jelas. Sebab, Abraham Toding dan juga atasannya, Dirjen Bantuan Sosial Jusuf Thalib, belum siap memberikan penjelasan lebih tuntas. Undian ini memang masih baru, dan dia diam-diam kini mulai pula - meskipun ini jelas dilarang - dirubungi sejumlah remaja berpakaian sekolah, seperti terlihat Senin pekan ini di beberapa tempat penjualan kupon itu di Pusat Perdagangan Senen, Jakarta. MS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus