Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Buyar Setelah Sampar Menyebar

Klub-klub Liga 1 merumahkan para pemain setelah PSSI menyetop kompetisi yang baru berjalan dua pekan gara-gara pandemi Covid-19. Klub berpotensi rugi besar karena tak bisa menggelar pertandingan.

28 Maret 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • PSSI menghentikan Liga 1 dan Liga 2 hingga akhir Mei karena wabah Covid-19.

  • Para pemain Liga 1 berlatih mandiri setelah kompetisi berhenti.

  • Klub diizinkan mengatur ulang penggajian pemain.

I Kadek Agung Widnyana Putra kini lebih banyak menghabiskan waktu di rumahnya di Tabanan, Bali. Pemain Bali United itu sesekali berlatih di lapangan bola di dekat kediamannya ditemani saudara. Tak ada lagi jadwal latihan bersama tim sejak kompetisi sepak bola Liga 1 dihentikan pada 22 Maret lalu akibat virus corona yang merebak di Indonesia. Sejumlah pemain Bali United, seperti halnya Kadek, memilih pulang kampung. “Berkumpul bersama keluarga,” kata penyerang 21 tahun itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kadek menjadi lebih awas soal sampar yang dikenal sebagai Coronavirus Disease 2019 alias Covid-19 itu. Dia rajin memantau perkembangan terbaru tentang wabah itu lewat media sosial. Kadek bahkan lebih jarang bepergian dan menghindari kontak dengan banyak orang. Dia juga sempat mengikuti penyemprotan disinfektan di kampungnya untuk meminimalkan risiko penularan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bek tengah Persib Bandung, Victor Igbonefo, juga tinggal bersama keluarganya di Bandung setelah manajemen klub menghentikan latihan rutin. Tim berjulukan Maung Bandung itu menggelar latihan terakhir di lapangan Inspire Arena, Bandung Barat, pada 22 Maret lalu. Meski lebih banyak berdiam di rumah, Victor tetap berlatih. “Ada program yang dibagi kepada pemain untuk dilakukan di rumah,” ujar pemain 34 tahun tersebut.

Persib juga menjadi tim sepak bola pertama di Asia Tenggara yang mengumumkan salah satu pemainnya positif mengidap Covid-19. Menurut situs resmi klub pada Jumat, 27 Maret lalu, pemain yang tidak disebutkan namanya itu kini telah menjalani karantina mandiri. Seluruh fasilitas latihan, kantin, dan ruang ganti pemain pun langsung dibersihkan dengan disinfektan.

Sejak kasus pertama diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret lalu, wabah Covid-19 mengoyak Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana menetapkan status darurat bencana wabah hingga 29 Mei. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia juga memutuskan menghentikan kompetisi pada 18 Maret lalu. Saat itu tak ada kepastian sampai kapan kompetisi disetop.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan meminta pengelola kompetisi, PT Liga Indonesia Baru, menyusun ulang jadwal pertandingan dan rencana mitigasi liga. Dia juga meminta kajian manajemen keuangan di tiap klub dan liga secara menyeluruh dalam kondisi terburuk selama kompetisi dihentikan. Adapun Liga 1 baru memasuki pekan ketiga ketika perintah penghentian kompetisi itu keluar, sementara Liga 2 dimulai pada 14 Maret lalu.

Iriawan akhirnya menetapkan periode Maret hingga Juni dalam status keadaan kahar terkait dengan Covid-19. Dalam surat keputusan yang ditekennya pada 27 Maret lalu, Iriawan menunda kompetisi Liga 1 dan Liga 2 hingga 29 Mei. PSSI juga memutuskan klub dapat mengubah kontrak kerja yang sudah disepakati dengan pemain, pelatih, dan staf untuk urusan gaji pada periode Maret-Juni. Jumlah pembayaran maksimal 25 persen dari yang tertera di kontrak.

Dalam surat itu, PSSI juga memutuskan kompetisi bisa digelar lagi pada 1 Juli jika pemerintah tidak memperpanjang status darurat bencana. Namun, bila status darurat diperpanjang atau PSSI menilai kondisi belum ideal untuk melanjutkan kompetisi, Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 akan dihentikan permanen.

Manajer Persebaya Candra Wahyudi mengatakan klubnya mematuhi keputusan PSSI. Menurut dia, tidak ada pemangku kepentingan dalam dunia sepak bola, dari klub, pemain, pelatih, sampai staf, yang menginginkan situasi seperti ini. “Semua pihak harus memahami dan menerima,” tutur Candra pada Jumat, 27 Maret lalu.

Dua tahun lalu PSSI pernah menghentikan Liga 1 ketika kompetisi sudah melewati separuh jalan. Namun pemicunya adalah insiden kematian suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla, yang dikeroyok pendukung Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada akhir September 2018. PSSI menangguhkan Liga 1 untuk menyelidiki kasus kematian Haringga.

Kala itu kompetisi cuma ditunda sepekan. Pengelola Liga 1 memadatkan jadwal pertandingan dalam pekan kompetisi ke-24 hingga ke-28. Meski menanggung kerugian karena ada yang sudah menyiapkan akomodasi dan tiket perjalanan, klub-klub Liga 1 masih dapat menyesuaikan kondisi mereka. “Belajar dari pengalaman itu, sekarang kami lebih berhati-hati,” kata Sekretaris Persebaya Ram Surahman pada Kamis, 26 Maret lalu.

Mandeknya kompetisi membuat klub terancam kehilangan pendapatan. Terutama dari penjualan tiket pertandingan, yang menjadi andalan. Sejumlah klub besar, seperti Persebaya Surabaya, Persib, Arema Malang, dan Persija Jakarta, bahkan memiliki puluhan ribu suporter yang rajin memadati stadion setiap laga kandang digelar. Dalam satu musim, klub Liga 1 memiliki 18 kali pertandingan kandang. Pendapatan juga bisa bertambah dari sponsor dan hak siar pertandingan.

Persebaya menjadi salah satu klub yang pertandingan kandangnya selalu dipadati penonton. Klub berjulukan Bajul Ijo itu mengawali Liga 1 musim ini dengan menjamu Persik Kediri pada 29 Februari lalu. Sebanyak 50 ribu suporter memadati Stadion Gelora Bung Tomo. Dengan harga tiket rata-rata Rp 175 ribu, Persebaya menangguk lebih dari Rp 8 miliar dari laga itu.

Persib juga memulai kompetisi dengan manis. Laga perdana Persib melawan Persela Lamongan di Stadion Si Jalak Harupat dipadati lebih dari 20 ribu suporter. Di laga kandang kedua menjamu PSS Sleman pada 15 Maret lalu, Persib membukukan rekor penonton terbanyak di pekan ketiga kompetisi. Sebanyak 26.677 penonton hadir di markas Persib dengan membayar tiket rata-rata Rp 100 ribu. Pendapatan yang direguk Maung Bandung mencapai Rp 2,6 miliar saat itu.

Persebaya baru menjalani dua laga kandang sebelum PSSI menghentikan kompetisi. Jika kompetisi benar-benar disetop hingga akhir musim, Persebaya berpotensi kehilangan pendapatan lebih dari Rp 100 miliar yang seharusnya bisa diperoleh dari pertandingan kandang yang tersisa. Padahal kas bakal terus terkuras. “Klub punya ikatan profesional dengan pemain, ofisial, pihak ketiga,” kata Ram.

Menurut Ram, Persebaya akan terus menggaji pemain. Klub belum melakukan negosiasi ulang soal kontrak pemain karena masih menunggu arahan dari PSSI. Ram berharap PSSI berkorespondensi dengan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan Federasi Asosiasi Sepak Bola Dunia (FIFA) untuk mendapatkan kepastian soal kompetisi. “Kami ini seperti taksi, tidak bisa ambil penumpang, tapi argonya jalan terus,” ujarnya.

Meski kompetisi berhenti dan pemain diliburkan, asisten pelatih Persib, Budiman Tatang Suryana, mengatakan program latihan terus berjalan. Menurut dia, para pemain sudah membawa program latihan masing-masing. Mereka juga bergabung dalam grup WhatsApp tempat para pelatih mengirim modul latihan terpisah. “Harus lakukan itu karena, ketika nanti kembali bergabung, kondisi mereka mesti di level 70-75 persen,” katanya.

GABRIEL WAHYU TITIYOGA, AMINUDDIN A.S. (BANDUNG), NURHADI (SURABAYA), MADE ARGAWA (DENPASAR)


 

Sepak Bola Dunia Morat-marit

SEMPAT berencana menggelar pertandingan tanpa penonton, kompetisi Seri A Italia dan La Liga Spanyol akhirnya disetop gara-gara pandemi Covid-19. Dua negara itu paling parah dihantam wabah. Sampar menjangkiti banyak pemain bola dan membawa dampak serius bagi klub-klub, yang harus kehilangan pemain dan tak bisa bertanding lagi. Anggota Bundesliga bahkan sampai patungan hingga 20 juta euro untuk membantu tim-tim yang lebih kecil di Jerman. Pandemi ini membuat kalender kompetisi sepak bola berantakan.

 

Turnamen

- Piala Afrika ditunda sejak 17 Maret tanpa batas waktu.
- Copa America ditunda hingga 2021.
- Euro 2020 ditunda hingga 2021.
- Liga Champions Eropa ditunda sejak 13 Maret.
- Kualifikasi Piala Asia ditunda untuk jadwal Maret dan Juni.
- Liga Champions Asia ditunda hingga September.
- Liga Europa ditunda.
- Liga Champions Putri Eropa ditunda.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Gabriel Wahyu Titiyoga

Gabriel Wahyu Titiyoga

Alumni Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta ini bergabung dengan Tempo sejak 2007. Menyelesaikan program magister di Universitas Federal Ural, Rusia, pada 2013. Penerima Anugerah Jurnalistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2014. Mengikuti Moscow Young Leaders' Forum 2015 dan DAAD Germany: Sea and Ocean Press Tour Program 2017.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus