Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Saat Chris Martin Berkonser dari Rumah

Pandemi virus corona mendorong musikus luar dan dalam negeri menggelar konser online dari rumah. Dari Coldplay, John Legend, Yo-Yo Ma, sampai GIGI.

28 Maret 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Musikus Indonesia dan mancanegara menggelar konser digital di tengah pandemi virus corona.

  • Seniman musik menganjurkan konser virtual dan promosi via media sosial untuk mengail rezeki.

  • Banyak konser musik dibatalkan karena aturan jaga jarak fisik.

KAPAN lagi bisa menodong vokalis Coldplay, Chris Martin, menyanyikan lagu yang kita minta? Kemewahan itu terwujud pada Senin, 16 Maret lalu, saat ia menggelar konser di rumah yang disiarkan langsung di akun Instagram band asal Inggris tersebut. Dalam konser selama sekitar 30 menit itu, Martin menuruti hampir semua permintaan lagu dari penggemar yang meruah di kolom komentar. Di antaranya Clocks, Yellow, A Sky Full of Stars, Hymn for the Weekend, dan lagu David Bowie, Life on Mars. Martin menyanyikannya sembari menggenjreng gitar, kadang dengan memainkan piano di depannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karena baru pertama kali berpentas secara online, Martin awalnya terlihat canggung dan lebih banyak cengengesan. Terlebih selama ini dia terbiasa tampil bareng empat anggota Coldplay lain. “Sekarang saya akan solo di rumah karena mereka sedang berada di berbagai negara,” katanya. Saking gugupnya, pria 43 tahun ini bahkan sempat lupa notasi lagu Amazing Day dan Miracle yang disodorkan penggemarnya dari lintas benua. “Maaf kalau sedikit kikuk, karena saya belum pernah melakukan ini.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Konser di rumah adalah bagian dari kampanye kemanusiaan Chris Martin atas pandemi virus corona. Wabah ini memaksa warga mengkarantina diri di rumah dan mengendurkan aktivitas, termasuk para musikus yang biasanya sibuk dengan latihan, rekaman, dan pentas. Martin menyebutkan ide kampanye itu muncul dari koleganya di Badan Kesehatan Dunia (WHO). Sebagai musikus, ia disarankan menghelat konser virtual dengan tanda pagar #TogetherAtHome. Selain bertujuan menghibur warga dunia yang tengah berduka karena corona, konser itu diharapkan bisa menguatkan kesadaran orang untuk mengkarantina diri di rumah. “Saya merasa hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah diam, dan tetap di rumah,” ujarnya.

Musisi Cello Yo-Yo Ma dalam konser via Twitter/Twitter Yo-Yo Ma

Agar #TogetherAtHome viral, Martin menantang musikus John Legend menggelar konser online seperti dia. Legend tak menampiknya. Keesokan harinya, pelantun Ordinary People ini tampil dengan piano di rumahnya. Legend didampingi istrinya, Chrissy Teigen, yang tampak dalam balutan handuk mandi dan turban. Konser keduanya diikuti pasangan musikus Shawn Mendes dan Camilla Cabello, juga Christine and the Queens, yang penampilannya diunggah di akun Instagram @glblctzn.

Musikus lain ikut bergerak walau tak semuanya mengusung tagar serupa. Contohnya P!nk, Keith Urban, Erykah Badu, dan David Foster. Pemain cello Yo-Yo Ma pun mengunggah videonya bermain Sarabande dari Cello Suite No. 3 milik Johann Sebastian Bach di Twitter. “Ini saya dedikasikan bagi para tenaga medis yang berada di garda depan (dalam pandemi Covid-19),” tutur Ma. Musikus 64 tahun itu menaruh perhatian besar pada dampak virus corona dan memenuhi ruang akun Twitter-nya dengan cuitan tentang pandemi tersebut.

Dampak Covid-19 juga dirasakan pemusik dalam negeri. Gara-gara penyakit tersebut, konser perayaan 25 tahun band rock GIGI pada Kamis petang, 19 Maret lalu, di Balai Sarbini, Jakarta, digelar tanpa penonton. Walau pentas bertajuk "Satu Janji" itu disiarkan langsung stasiun televisi swasta, GIGI memutuskan patuh pada anjuran pemerintah menjaga jarak fisik. Vokalis GIGI, Armand Maulana, mengatakan situasi sedang tak kondusif untuk mengumpulkan massa dan ia memilih berhati-hati.

Berselang dua hari dari pertunjukan itu, Armand menggelar konser online perayaan ulang tahun ke-25 GIGI di rumah yang disiarkan di akun Instagram-nya. Ia tampil dengan music minus one karena personel GIGI lain sedang mengkarantina diri di rumah masing-masing. “Ini aksi solidaritas, setelah saya diajak teman-teman dokter berbuat sesuatu di tengah pandemi Covid-19,” kata Armand. Dalam konser mini ini, Armand menyanyikan delapan lagu. Dalam setiap jeda, dia menyelipkan imbauan seputar virus corona dan pentingnya disiplin berdiam di rumah agar tak memperluas penyebaran virus tersebut. 

Gigi Band/Giigibandoficial

Kreativitas berbeda ditunjukkan pemusik dan penulis Fiersa Besari. Pria 36 tahun ini mengunggah lagu Lekas Pulih di akun YouTube-nya pada Sabtu, 21 Maret lalu. Lewat lirik lagu itu, Fiersa, yang biasa dipanggil “Bung” oleh para penggemarnya, mengajak orang-orang tetap bersemangat walau perasaannya sedang kurang baik. Klip video lagu yang trending di YouTube itu ditonton lebih dari 1,1 juta kali per Rabu, 25 Maret lalu.

Menurut Fiersa, seorang seniman idealnya membuat karya yang bisa menyentuh kondisi sosial dan menggugah kesadaran warga. “Begitu pun saya, sebagai seniman, mesti ikut mencolek masyarakat untuk tidak meremehkan pandemi ini,” tuturnya. Fiersa saat ini vakum dari pentas musik selama setahun. Dia rehat karena ingin meluangkan waktu untuk menenangkan diri, mendaki gunung, walau tetap berkarya di lini kreatifnya. Itulah sebabnya, di tengah badai Covid-19, Fiersa tak terlalu merasakan dampak finansial. Anggota timnya pun sudah bekerja untuk seniman lain jauh sebelum ada anjuran karantina di rumah.

Lain halnya dengan GIGI. Armand Maulana menyebutkan grupnya tetap menggaji kru walau kegiatan manggung dibatalkan. “Manajemen GIGI sudah hitung-hitungan keuangan untuk tiga bulan ke depan. Kami beruntung punya kas yang bisa diandalkan dalam situasi ini,” ujarnya. Armand pun berharap pemerintah mendukung lewat kebijakan yang mengendurkan beban seniman. “Salah satunya dengan mengurangi pajak, karena jujur saja kami sangat terkena dampak.”

ISMA SAVITRI
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus