Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Tim catur putri Indonesia berhasil naik peringkat ke-24 dari 162 negara di Olimpiade Catur 2022.
Di Olimpiade Catur 2018, tim catur putri berada di peringkat ke-35.
Membuka peluang untuk meraih medali di Asian Games Hungzho, Cina, 2023.
WOMAN Grandmaster (WGM) Medina Warda Aulia memainkan buah catur putih di babak ke-10 Olimpiade Catur 2022 di Chennai, India, Selasa, 9 Agustus lalu. Pecatur dengan elo rating 2374 ini melawan Grandmaster (GM) Irina Krush dari Amerika Serikat yang memiliki elo rating 2430. Medina harus mengakui keunggulan lawan setelah 32 langkah. Kekalahan itu satu-satunya yang dialami Medina dari 11 babak yang dilakoni.
“Aku ada kesalahan. Mungkin karena fisik juga,” ucap Medina kepada Tempo, Kamis, 18 Agustus lalu. “Ada blunder di dua langkah penentuan. Padahal sebelumnya posisi aku lebih unggul,” tutur atlet kelahiran Jakarta, 7 Juli 1997, itu. Medina mengaku berulang kali menganalisis kesalahan langkah yang ia lakukan. Ia pun sempat mengalami kesulitan tidur karena memikirkan pertandingan tersebut. “Kayak geregetan sendiri karena dalam posisi unggul malah jadi kalah,” ujarnya.
Meski sempat kalah, Medina dan kawan-kawan dari tim catur putri nasional Indonesia sanggup memperbaiki peringkat Indonesia. Pada Olimpiade Catur 2018 di Batumi, Georgia, tim catur putri Indonesia menempati peringkat ke-35. Di Olimpiade Catur 2022, kontingen putri Indonesia sukses menempati posisi ke-24 dari 162 negara. Target mempertahankan peringkat yang dibebankan Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) pun terlampaui.
Medina bercerita, keberhasilan memperbaiki posisi di Olimpiade tidak terlepas dari panjangnya persiapan yang dilakukan oleh Percasi. Tim yang beranggotakan Medina, WGM dan International Master (IM) Irine Kharisma Sukandar, Woman International Master (WIM) Dewi Ardhiani Anastasia Citra, dan Master Nasional Wanita Fariha Mariroh telah menjalani latihan sejak awal tahun. Mereka harus meluangkan waktu selama enam jam setiap hari. “Kami berfokus berlatih strategi seperti memecahkan posisi yang sudah dibuat pelatih, hingga opening dan end game,” tuturnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo