Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Berapa Emas-mu ?

Regu renang indonesia pada seleksi persiapan di kolam renang senayan menumbangkan 8 rekor nasional. prestasi menggembirakan untuk meraih emas dalam sea games di kuala lumpur.

22 Oktober 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KOLAM renang Senayan. Jakarta patut dijuluki gelanggang kejutan prestasi. Delapan rekor nasional lama telah ditenggelamkan lagi oleh 2 pasang perenang dalam seleksi pembentukan regu renang Indonesia ke SEA Games dari tanggal 10 s/d 14 Oktober lalu. Pemancang rekor baru tersebut adalah Gerald Item, Maulinawaty Haryono, Lukma Niode, dan Nunung Selowaty dalam nomor-nomor 100 m dan 200 m gaya kupu-kupu serta 400 m gaya ganti putera, 400 m dan 800 m gaya bebas puteri, 100 m dan 200 m gaya punggung putera, dan 200 m gaya kupu-kupu puteri. Dalam seleksi ini juga hadir Naniek Suwaji, pemegang 11 medali emas dan 1 perak PON IX. Johny Item, perenang yang berlatih di Amerika Serikat bersama Jerry, Kristiono, Anita Saparjiman, dan Robert Item. Hanya saja mereka tidak termasuk barisan mereka yang membuat kejutan. Bukan Mustahil Perbaikan prestasi itu sudah barang tentu cukup menggembirakan PRSI. "Sedikitnya sembilan medali emas SEA Games sudah di tangan kita," komentar Sekjen KONI, MF Siregar tanpa memperinci nomor-nomor mana yang menjadi andalan Indonesia. Tapi dari hasil seleksi dan catatan terakhir prestasi perenang-perenang Singapura, Muangthai, Malaysia, dan Pilipina sudah dapat diperkirakan bahwa dalam mata lomba perorangan putera nomor-nomor yang bakal didominir adalah 100 m, 200 m, 400 m dan 1.500 m aya bebas, 200 m gaya punggung, 100 m gaya kupu-kupu, serta 100 m dan 200 m gaya dada. Di bagian puteri 100 In dan 200 m gaya kupu-kupu, 100 m dan 200 m punggung, serta 100 m gaya dada. Berdasarkan nomor-nonlor itu yang melangkah lebih maju dalarn pengumpulan medali juga ada. "Saya punya feeling (perasaan) kita bisa dapat 10 sarnpai 12 medali emas." kata Budi Pitono, ayahnya Nunung Selowaty. "Berani bertaruh?" tantangnya kepada Siregar. "Saya apit satu-dua." Maksudnya: Siregar bayar 1, dia bayar 2. Adakah kejutan itu akan terulang lagi di Kuala Lumpur, pertengahan Nopember depan? Tampaknya bukan sesuatu yang mustahil di tangan perenang Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus