DUNIA film Indonesia lagi sibuk. Produksi meningkat dengan
cepat, dan orang film hampir tidak punya waktu istirahat. Para
pemain sekali kontrak bisa dapat dua tiga film sekaligus. Bahkan
bintang laris macam Roy Marten, Lenny Marlina atau Yatti Octavia
sekaligus membintangi empat film. Sudah tentu tubuh mereka
capek, konsentrasi tidak bisa sempurna dan permainan bisa
diharapkan tidak seperti yang seharusnya. Tapi karena lagi ada
kesempatan, dikebut sajalan. "Kapan lagi, bung, kalau tidak
sekarang," kata seorang bintang muda yang lagi laris.
Lukman Hakim Nain
Bukan cuma bintang yang kebagian rezeki. Para juru kamera,
editor dan sutradara juga tidak kebagian waktu istirahat. Wim
Umboh yang sudah lama siap untuk produksi berikutnya kini\dengan
sebab menanti juru kamera Lukman Hakim Nain yang belum juga
dilepaskan oleh Teguh Karya. Sejumlah produksi film mendadak
bisa terhenti opname lantaran pemain yang harus muncul masih
sibuk opname di produksi lain. Ini tentu saja amat mengesalkan
produser dan awak film. "Tapi mau apa lagi, kita tak bisa
berbuat lain. Kita butuh mereka," komentar seorang produser.
Di tengah kesibukan macam ini, ketika para pembuat film
mengarahkan pekerjaan mereka ke kocek penonton, segala jalan
pun dibentang luas. Industri musik kaset yang dibantu oleh iklan
besar-besaran di teve membuat sejumlah lain jadi mashur dan
laris. Nah, ini jalan memintas. Bikin film atas dasar lagu yang
laris itu. Juga novel-novel pop yang laris yang kini sedang
membanjiri pasaran serta merta muncul di layar putih. Bahkan
judul yang terbukti laris dipakai kembali. Pada yang terakhir
ini bisa terjadi keributan jika yang memakai judul populer itu
bukan produser yang mula-mula memakainya.
Terkekeh-kekeh
Hatta, lantaran film Inem Pelayan Sexy laris -- sekaligus
membuat Dorris Cellabout jadi mashur -- sutradara Nyak Abbas
Akup pun berniat membuat seri ke II dari karyanya itu. Tapi
sebelum Abbas siap dengan skenarionya, produser lain sudah siap
dengan produksi Inem Nyoya Bear. Pemainnya sebagian besar
mengambil pemain Inem Pelayan Sexy. Abbas sangat kesal,
dongkol dan gondok katanya: "Nama Inem memang bukan monopoli
saya, tapi pencetus ide itu kan saya. Dan mereka membuat film
dengan nama Inem lengkap dengan pemain yang sama itu kan
membonceng sukses saya. Tak etis, kan?"
Nampaknya soal etika tidak sempat lagi dipersoalkan oleh para
produser kita yang kini merasa diburu-buru untuk cepat selesai
dengan produksi mereka yang terbaru. Korban keadaan macam ini
bukan cuma Abbas Akup melainkan juga sejumlah pencipta
lagu. Pekan silam, lewat kantor Pengacara Adnan Buyung Nasutiomn
SH, drs. Syamsudin (Trio Bimbo) memperingatkan para produser
yang seenaknya merencanakan pembuatan film dengan nama Tante
Soen yakni judul lagu ciptaan Syam Bimbo yang amat populer.
Yang akan membuat film dengan judul tersebut adalah PT Safari
Film dan Azwar AN yang bakal jadi sutradara. Kata Azwar: "Kami
sudah siapkan cerita itu jauh sebelum Bimbo muncul dengan
lagunya. "Lewat telepon, dari Bandung Syam cuma terkekeh-kekeh
ketika diminta mengomentari pernyataan Azwar itu.
Bimbo sendiri kini juga sibuk menyiapkan produksi film dengan
judul Tante Soen. Film ini akan kami bikin dengan PT Tobali
Film," kata Syam. Pemain utamanya adalah Karjo (pelawak dari
Palapa Grup), Tapi repotnya Karjo ini juga sudah teken kontrak
dengan Safari Film yang merencanakan film dengan judul yang
sama. "Lho, saya kira yang Safari Film itu akan dibikin dengan
sepengetahuan Syam," begitu konon Karjo sedikit bingung setelah
tahu kasus sengketa itu.
Perkembangan selanjutnya akan tergantung pada Direktorat Bina
Film Deppen. Bagaimana kalau Deppen memberi izin pada Safari
film untuh membikin film dengan judul sengketa itu? "Wah,
terserah bang Buyung, deh," komentar Syam. "Tapi kalau keadaan
ini berlarut-larut akan hancur kami para pencipta."
Kabarnya, sejumlah pencipta lagu sudah jadi 'korban' para
produser film kita. "Film Senyum Nyonya Anna itu kan dibikin
berdasarkan lagu Nonna Anna yang dulu populer lewat penyanyi
Hetty Kus Endang. Dengan menambah kata Senyum di depan nama
lagu itu, penciptanya dibikin mati kutu, deh," lanjut Syam.
Kasian pencipta lagu itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini