Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Bergalah Menggapai Langit

Dengan sebatang galah, sanggupkah seorang perempuan melewati mistar setinggi lima meter?

24 Februari 2002 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BATANG galah itu melengkung dan melontarkan Svetlana Feofanova ke udara. Hup?, dengan sigap tubuhnya yang lentur itu pun langsung meng-geliat menghindari rintangan yang dipasang pada ketinggian 4,73 meter. Berhasil! Sesaat setelah tenggelam di tumpukan kasur busa, ia langsung bangkit sambil mengepalkan tangan kanannya. Feofanova memang patut bergembira. Kemenangannya di stadion tertutup di Ghent, Belgia, dua pekan silam ini membuat deretan rekor yang dibuatnya kian panjang. Dalam delapan hari ia mencetak tiga rekor dunia lompat galah untuk ruangan tertutup. Dua rekor sebelumnya dicetak di Stockholm, Swedia, dengan catatan 4,72 meter, dan di Stuttgart, Jerman, ia berhasil melewati mistar yang dipanteng di angka 4,71 meter. ?Lo, Sergei Bubka juga membuat rekor senti demi senti, kan?? katanya menanggapi komentar tentang kenaikan rekornya yang sempit itu. Yang jelas, tiga rekor barunya itu tidak saja membuat namanya harum, tapi juga menggendutkan dompetnya. Kabarnya, dari tiga rekor yang dicetak itu, ia beroleh hadiah duit sebanyak 76 ribu poundsterling atau Rp 1,2 miliar. ?Semoga saja di lain waktu saya bisa dapat duit lebih banyak lagi,? katanya riang. Cuma, kemenangan Feofanova kali ini terasa kurang lengkap. Pasalnya, dalam kejuaraan ini si ratu lompat galah putri Stacy Dragila, 31 tahun, asal Amerika Serikat, absen gara-gara diterjang influenza, meskipun di Stockholm keduanya sempat bertemu. Dragila kandas pada lompatan 4,47 meter. ?Saya tahu sejak awal, ia akan jadi pemenang. Saat ini ia tengah berada dalam kondisi yang prima,? komentar Dragila tentang Feofanova. Keduanya memang saling bersaing. Dalam pertemuan tahun lalu di Edmonton, Kanada, mereka bertarung selama empat jam. Sayangnya, kala itu Feofanova tak mampu berbuat banyak. Dia mentok pada lompatan di angka 4,75 meter. Sebaliknya, Dragila tampil beringas. Mistar yang dipasang pada ketinggian 4,81 meter bisa dilewatinya. Catatan itu pula yang membuatnya menjadi pemegang rekor lompat galah yang belum pecah sampai kini. Adapun rekor yang dicetak Feofanova cuma untuk kategori ruang tertutup. Toh, catatan prestasinya terbilang luar biasa. Pasalnya, perempuan kelahiran Moskow, 16 Juli 1980, ini mengaku baru menekuni olahraga lompat empat tahun silam. Itu pun tidak disengaja. ?Seorang pelatih lompat galah mengajak saya mencoba olahraga ini,? katanya. Sebelumnya, selama sebelas tahun Feofanova menggeluti olahraga senam. Lama berpikir, sampai setahun, barulah dia mencoba lompat jauh. Hal itu terjadi karena pengetahuannya tentang olahraga ini sangat minim. Yang diketahuinya cuma atlet yang bernama Sergei Bubka. ?Sedangkan soal cara permainannya, sama sekali saya tidak tahu,? katanya. Namun, tak dinyana, ia langsung merebut perhatian publik. Saat turun dalam kejuaraan nasional di Moskow, pada 1998, dia langsung mencatat prestasi dengan lompatan 3,9 meter. Setahun kemudian, masih di kota kelahirannya, dia mencetak rekor baru dengan melewati lompatan setinggi 4,10 meter. Namun, di kancah atletik internasional, namanya baru beredar setelah tampil di kejuaraan atletik di Helsinki, Finlandia, dua tahun silam. Saat itu ia berhasil melewati angka 4,50 meter. Lantas, kini apa targetnya? ?Saya ingin melewati angka 5 meter,? katanya serius. Mistar setinggi lima meter ini memang menjadi momok bagi pelompat galah putri mana pun. Hal itu terjadi karena Sergei Bubka pernah mengoceh pada suatu ketika yang intinya meragukan atlet lompat galah putri bisa melewati mistar setinggi lima meter itu. Berhasilkah? Seharusnya sih bisa. Pasalnya, dalam dua tahun belakangan perkembangan olahraga ini memang mengalami kemajuan yang pesat. Sebelum Dragila mencatat rekor dengan ketinggian 4,81 meter, rekor untuk kaum hawa ini cuma berkisar di tataran angka 4,60 meter, yang dipegang Emma George. Atlet asal Australia itu membuat rekor empat tahun silam di Brisbane, Australia. Nah, secara teori, kalau dalam dua tahun Dragila bisa melompati 20 sentimeter, semestinya kesempatan itu tetap terbuka. Kalaupun Dragila tidak mampu lagi karena termakan usia, Feofanova masih memiliki kesempatan itu. Apalagi, dia memiliki bekal yang lumayan komplet. Dia mampu berlari secepat rusa. Catatan rekornya untuk nomor 100 meter adalah 11,6 detik. Selain itu, kelenturan tubuhnya yang pernah dilatihnya dengan olahraga senam bisa membantunya bergerak lentur di udara. ?Dia bisa berlari dengan cepat, melompat dengan baik, dan dia menyukainya,? kata Dragila. Irfan Budiman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus