Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Berkah Dunia Kecil De Gea

Manchester United membanderol kiper David de Gea dengan harga selangit. Menyokong gengsi kiper dalam bursa transfer.

2 Februari 2015 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

CHARLIE Austin hampir tak percaya pada penglihatannya. Bola tembakan bak lesatan anak panahnya mendarat di telapak tangan David de Gea, kiper Manchester United, dalam laga di Stadion Loftus Road, dua pekan lalu. Walhasil, penyerang andal Queens Park Rangers itu hanya tertunduk sambil memegangi kepalanya.

Setidaknya dua kesempatan Austin menyamakan kedudukan harus lenyap oleh naluri penangkal De Gea. Hoops-julukan QPR-akhirnya tumbang seiring dengan penobatan kiper asal Spanyol itu sebagai man of the match, pahlawan dalam laga panas tersebut.

"Dia telah bermain dengan sangat baik sepanjang musim ini. Kami memiliki banyak clean sheet (tanpa kebobolan) darinya," kata Louis van Gaal, pelatih Manchester United, seusai laga.?

Penampilan De Gea memang ciamik belakangan. Itu yang kemudian membuat klub Spanyol, Real Madrid, geregetan ingin meminangnya. Sadar akan besarnya hasrat Madrid untuk memiliki De Gea, Manchester United memagari sang kiper dengan harga fantastis: 65 juta euro atau sekitar Rp 923 miliar!

Bursa transfer pun geger. Sebab, bila jadi dilego ke Santiago Bernabeu, markas Madrid, jebolan akademi Atletico Madrid itu akan menciptakan rekor baru sebagai kiper termahal di dunia.

De Gea bakal menelikung pembelian Gianluigi Buffon dari Parma ke Juventus dengan biaya transfer 52,88 juta euro 14 tahun lalu-harga kiper paling mahal di dunia hingga saat ini.

Taksiran harga selangit De Gea seperti tidak masuk akal mengingat rekor pemain termahal lebih lekat pada gelandang atau penyerang. Penulis bola EPL Index, Filip Lastovka, mengatakan kiper secara umum kerap menjadi posisi yang sangat diremehkan di Liga Inggris.

Lastovka mengumpamakan, bila pemain nonkiper melakukan kesalahan, masih ada orang yang bisa menyelamatkannya dari kritik. Namun, jika kesalahan datang dari kiper, mereka akan terus menjadi bulan-bulanan. Itu karena mereka baru bekerja setelah lawan menembus 10 pemain di depannya. "Tapi banyak orang yang tidak menyadari bahwa kiper harus memiliki mental yang kuat dibanding pemain lain," katanya.

Karena itu, James Dudko, kolumnis Bleacherreport, menganggap De Gea menjadi fenomena sepak bola baru. Kendati dia menilai taksiran harga De Gea memang tak lazim, prestasi menakjubkannya pada musim ini dianggap sebanding dengan harga tersebut. "Dia menjadi pemenang pertandingan di saat pemain belakang United banyak yang cedera," tulisnya.

Prestasi kiper 24 tahun itu setidaknya terukir dari penampilan terbaiknya di Liga Inggris dua tahun terakhir. Dari 37 laga yang dijalaninya pada musim 2013, dia tak kebobolan selama 12 laga. Sedangkan dari 22 pertandingan tahun lalu, gawang De Gea tak jebol pada 7 laga. Rata-rata kesuksesan penyelamatannya mencapai 90 persen dengan tingkat kontribusi dalam permainan di atas 60 persen.

Situs Squawka memberinya nilai 3,5 dari angka tertinggi 5 poin. Angka itu merupakan wujud dari penampilan terbaiknya sejak merambah dunia sepak bola senior Atletico hingga ke Manchester United.

Penampilan De Gea memang cukup mengejutkan. Dia sempat menjadi cemoohan pendukung Setan Merah tatkala diboyong ke Old Trafford pada Juni 2011. Gea, yang saat itu masih 18 tahun, dianggap tak pantas menggeser Edwin van der Sar, kiper kawakan MU yang memutuskan pensiun. Apalagi, dengan harga yang cukup mahal, yakni Rp 295 miliar, De Gea malah banyak melakukan blunder yang berujung pada kekalahan MU.

Puncaknya ketika dia hampir berurusan dengan polisi karena dituduh mencuri donat seharga Rp 16 ribu di Antrincham, Greater Manchester, selang tiga bulan meninggalkan Spanyol. Sir Alex Ferguson, pelatih MU kala itu, kehabisan akal dan sempat berniat mendepak Gea dengan membeli Asmir Begovic, penjaga gawang Stoke City, pada awal 2013.

?Namun niat Fergie urung lantaran melihat potensi De Gea. Hasilnya pun terlihat. Kelincahan, kecerdasan memilih posisi, dan refleksnya yang cepat membuat dia ahli dalam menangkal bola-bola tajam. "Saya sangat yakin dia bakal menjadi penjaga gawang nomor satu," kata Van der Sar, bekas kiper MU.

Nilai transfer De Gea yang gila-gilaan seolah-olah jadi bukti bahwa kiper bukan semata pelengkap formasi dalam tim. Angka itu sekaligus meruntuhkan pemeo bahwa ketergantungan pada penjaga gawang adalah kelemahan sebuah tim.

Ini diperkuat dengan terpilihnya penjaga gawang tim nasional Jerman dan Bayern Muenchen, Manuel Neuer, sebagai nomine Ballon d'Or akhir tahun lalu. Kendati akhirnya kalah oleh gelandang Madrid, Cristiano Ronaldo, Neuer mencetak sejarah baru lantaran selama ini deretan nomine Ballon d'Or kering pemain belakang.

Betapa tidak, kiper yang terakhir masuk nominasi hanya Gianluigi Buffon pada 2006. Bahkan yang pernah berhasil meraih penghargaan bergengsi tersebut adalah Lev Yashin, legenda kiper Rusia. Itu pun kejadian sekitar lima dekade lalu.?

Namun jejak Neuer sebagai kiper memang kerap membetot perhatian dunia, terutama ketika dia diboyong Muenchen dari Schalke 04 seharga 27 juta euro empat tahun lalu. Nilai transfer itu menabalkannya sebagai kiper termahal kedua setelah Buffon.

Penampilannya memang istimewa. Ini bisa terbaca dari performa Neuer di timnas Jerman dan klub. Pemain yang dicap sombong lantaran komentarnya yang acap kontroversial itu seperti menunjukkan pentingnya peran penjaga gawang dalam tim.

Ia kerap dijuluki bek kelima lantaran ikut maju ke gawang lawan. Bahkan ia sempat menjadi algojo adu penalti di sejumlah laga. Salah satunya tatkala Muenchen menghadapi Chelsea di final Liga Champions pada 2012.

Melejitnya nama Neuer dan De Gea memaksa perilaku pasar transfer tak melulu berkutat pada mahalnya penyerang. Rory Smith, pengamat bola ESPNFC, sudah memprediksi fenomena ini bakal tumbuh setahun belakangan.

Dia berkesimpulan bahwa pemain belakang kini menjelma menjadi aset yang sangat berharga seiring dengan keroposnya pertahanan tim-tim raksasa Eropa. Akibatnya, mereka lebih berfokus menyelamatkan gawang dari serbuan lawan. "Sedangkan akademi sepak bola seperti berhenti memproduksi lini belakang," katanya awal transfer musim dingin ini.

Tak ayal fenomena ini menjadi peluang besar agen-agen sepak bola dunia meraup keuntungan. Itulah sebabnya Jorge Mendes, pialang sepak bola paling berpengaruh, kembali dikaitkan dengan menukiknya harga De Gea.

Mendes memang agen De Gea, tapi politik dagang yang cukup cerdik membuat pria asal Portugal itu mampu memaksa sebuah klub mengeluarkan duit yang banyak untuk seorang pemain. Terbukti dia berada di balik suksesnya pembelian supermahal Angel di Maria, Cristiano Ronaldo, dan Radamel Falcao.

Kendati banyak sumber internal media Eropa memastikan Mendes bakal kembali mengulang suksesnya pada De Gea, cukup banyak aral yang menghalangi upaya tersebut. Pelatih Van Gaal sudah menegaskan bahwa MU tak akan menjual De Gea. "Pelatih tentu sangat senang bila pemain terbaik tetap berada di dalam tim," katanya.

Ada pula hasil survei yang menyebutkan 99 persen penggemar MU menolak De Gea dijual ke Madrid. Belum lagi kabar terbaru Madrid di ambang sanksi pelarangan transfer setelah FIFA menyelidiki pembelian pemain di bawah umur. Toh, Mendes lolos saat FIFA mengusut monopoli perdagangan dan penjualan saham pemain beberapa tahun silam.

"De Gea pemain yang memiliki kontrak di Manchester United. Tapi banyak hal bisa berubah dalam lima menit," katanya.

Tri Suharman (Daily Mail, Bleacherreport, Eplindex, Espnfc)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus