Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Berkat semangat naga

Klub "dragon athletic club" di salatiga muncul sebagai klub yang menghasilkan atlet-atlet berprestasi didirikan yon daryono dengan sarana yang sangat minim serta terbatas. kini klub itu jadi terkenal.

25 Juli 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MENCUATNYA nama Olivia Nieszar mau tak mau turut menyeret nama klubnya, Dragon. Bagaimana sebuah perkumpulan atletik bisa hidup, malah menghasilkan atlet-atlet berprestasi, dari sebuah kota pelosok Salatia? Harap diketahui. Olivia hanya salah satu di antara 40 atlet yang kini bergabung di sana. Sebelumnya, dalam Bali 10 K (Bali Ten Ke -- lomba lari internasional 10 km), Februari yang lalu di Denpasar, atlet Dragon sudah unjuk taji. Di kelompok masal, Lestariyanto (putra) menjadi juara kedua, dan di kelompok putri, Suryati, 15, menduduki tempat pertama. Siswi SMP Muhammadiyah Salatiga itu memperoleh hadiah Rp 200.000. Catatan waktu yang dibuatnya, 39:09.56, ternyata lebih baik dari pelari putri Pelatnas Maria Lawalata dan Siu Chen, yang dikategorikan dalam kelompok elite. Di daerahnya sendiri, Jawa Tengah, Dragon begitu kondang, terangkat oleh prestasi para atletnya yang merajai hampir setiap gelanggang atletik di provinsi itu. "Dengan prestasi itu, nama Dragon dikenal. Namun, tetap saja tak ada bantuan dana untuk klub ini," keluh Yon Daryono, pendiri dan pelatih tunggal klub itu. Kata Ketua KONI Salatiga, Suprapto, "KONI belum bisa berbuat apa-apa, paling hanya menyediakan tempat latihan." Yang dimaksud adalah stadion Salatiga, yang terkadang dipakai anak-anak Dragon sebagai arena berlatih. Belajar dari Dragon, ternyata bahwa duit bukan nomor satu untuk menciptakan juara. "Kami hanya memanfaatkan alam," Yon mengungkapkan. Maksudnya, kondisi alam di Salatiga, kota kecil di lereng Gunung Merbabu itu, yang memiliki jalan-jalan dengan banyak tanjakan, bisa digunakannya untuk medan latihan yang berat. Perlu lebih berat? Dia bawa saja anak-anak itu turun naik jembatan penyeberangan. Klub itu dirikan Yon lima tahun yang lampau, karena remaja di kampungnya, Nanggulan, banyak yang gemar adu lari. Yon, bekas pelari tingkat daerah yang ketika itu menjabat ketua PASI setempat, bermaksud membinanya lebih serius. Berdirilah Dragon. Klub itu memang miskin karena cuma dibiayai Yon. "Setiap latihan perlu Rp 4.000 untuk beli minuman," katanya. Padahal, Yon tak punya pekerjaan tetap. Bekas guru olah raga sebuah SMA swasta di Salatiga itu terkadang jadi pemain film sebagai pemeran pembantu, antara lain film Cowok Masa Kini dan Pacar Pilihan. Pria bertubuh kekar itu lebih mengandalkan pada istrinya, seorang pegawai apotek. "Maka, saya sangat berterima kasih pada istri," katanya. Baru pada 1985 nama Dragon mencuat ketika atletnya, Darmiyanto, yang sudah berumur 45, menjuarai maraton veteran 20 km untuk kelompok umur 40 tahun ke atas di Salatiga. Tukang becak itu menyabet piala Menparpostel A. Tahir. Dalam arena yang sama, atletnya yang lain, Lestariyanto, menjuarai kelompok pelajar 10 km. Keberhasilan itu menimbulkan suasana latihan yang kian bersemangat di Dragon. Sang pelatih, Yon, mengaku mengenal seluk-beluk melatih atletik lewat buku, tapi dia berhasil menumbuhkan semangat berlatih keras di kalangan anak asuhnya. Kini klub itu jadi terkenal. Di ruang tamu rumah Yon, terpajang sekurangnya 30 trofi, hasil keringat anak asuhnya. Kenapa namanya Dragon? Ternyata, sama sekali tak ada hubungannya dengan ular naga. Itu singkatan dari "derap realita amatir gerakan olah raga nasiolial" disingkat Dragon Athletic Club Biar keren.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus