Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Yasser Arafat antara perang dan...

Wawancara wartawan "time" scott mcleod dengan yasser arafat di aljazair tentang konperensi internasional di timur tengah, kemungkinan merebut wilayah palestina dari israel, perdamaian, terorisme, dst.

25 Juli 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SESUATU yang jarang, seorang wartawan berhasil memperoleh jawaban hampir tentang segala hal mengenai Palestina dari Ketua PLO, Yasser Arafat -- kini 58 tahun -- sendiri. Scott McLeod, wartawan Time Biro Timur Tengah di Kairo, akhir April lalu mengejar Arafat di Aljazair, tempat dilangsungkannya konperensi Dewan Nasional Palestina -- yang selama ini dianggap sebagai Parlemen Palestina di pelarian -- ke-18. Tentang kemungkinan damai dengan Israel, tentang terorisme, mengapa sampai kini Palestina belum bisa merebut sejengkal tanah pun, dan lain-lain -- dalam sebuah wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan yang tajam dan jawaban yang cerdas. Cuplikan berikut diambil dari The New York Review 11 dan 18 Juni. Konperensi Perdamaian DI sini, di Aljazair, Dewan Nasional Palestina (PNC) dan PLO mendukung diadakannya Konperensi Internasional di Timur Tengah. Apakah Anda yakin bahwa konperensi tersebut memang akan diselenggarakan? Kami berharap setidak-tidaknya akan ada pertemuan pendahuluan untuk persiapan konperensi yang pernah mereka sebut Komite Inisiatif (Initiative Committee), tahun ini, tahun 1987. Mengenai Konperensi Internasional ini ada konsensus. Ada inisiatif da Soviet dan Prancis, juga pernyataan resmi dari pemerintah Cina, dan terakhir dari MEE. Yaitu tentang penentuan nasib sendiri rakyat Palestina dan PLO. Terpenting, untuk pertama kalinya pemerintah Amerika menyetujui prinsip Konperensi Internasional yang direncanakan itu. Dan untuk pertama kali pula muncul perbedaan pendapat dalam kabinet Israel. Dalam hal itu, seberapa besar yang ingin Anda peroleh dari Amerika? Saya tahu pemerintah Amerika sedang mencoba mengubah diri setelah ada kasus Irangate. Kali ini adalah untuk pertama kalinya mereka memberikan pertimbangan. Bagaimana dengan perbedaan pendapat di dalam pemerintahan Israel? Menurut saya, kira-kira 62 anggota Parlemen Israel, Knesset, menyetujui gagasan tentang Konperensi Internasional itu. Bagaimana posisi politik PLO pada konperensi perdamaian? Pada tahun 1985, PLO telah menandatangani persetujuan Amman dengan Raia Hussein dan ini telah menghasilkan suatu basis atau proses ke arah tercapainya Konperensi Internasional. Menurut keputusan KTT Arab di Casablanca -- ketika itu saya dan Raja hadir, dan telah membicarakan persetujuan ini -- persetujuan Yordania dan Palestina adalah salah satu syarat yang harus dilaksanakan oleh Pertemuan Puncak Arab di Fez, Marokko. Untuk ini, saya mengeluarkan pernyataan yang amat terkenal, yaitu kami siap ikut dalam Konperensi Internasional sebagai delegasi dari Palestina yang independen, atau bergabung dalam delegasi-delegasi Arab. Tapi bukankah Dewan Eksekutif PLO menyatakan bahwa Persetujuan Amman harus ditiadakan? Pertama-tama kita harus fair. PLO tidak berada di belakang orang yang membatalkan persetujuan itu. Para penguasa Yordania-lah yang melakukannya. Tahun lalu Raja Hussein bersikeras menyetop semua hubungan dengan PLO yang tercakup dalam persetujuan itu. Tidak hanya itu ia melangkah lebih jauh: mengusir biro-biro dan kader-kader kami dari Amman. Ketika saya menemui Yang Mulia di KTT Islam, kami setuju membuka lembaran baru. Kami kirim Abu Jihad, wakil saya, dan Hani Hassan penasihat politik saya, ke Amman. Tetapi, ternyata, tidak ada respons apa pun. Saya cuma bertepuk sebelah tangan. Kami Bukan Bangsa Lemah Banyak pengamat menilai ada sedikit hambatan lama dalam konflik Palestina Salah satu hambatan itu adalah adanya isu mengenai pengakuan PLO-Arab terhadap Israel. Anda hanya menanyakan apakah PLO mengakui Israel. Sementara itu, Shamir dan junta militer Israel berteriak, dan terus diulang-ulang tiap hari, "Kami tidak bersedia berunding dengan PLO atau mengakui PLO, walaupun PLO mengakui Israel." Rupanya, Anda tidak mengikuti yang mereka katakan. Rupanya, Anda benar-benar tidak fair. Dan bersikeras untuk tidak fair. Ini pasti. Apa arti pertanyaan Anda yang cuma ditujukan kepada si korban? Daripada menanyakan terus masalah ini kepada saya Anda mestinya menanyakannya kepada si penyerbu, orang-orang yang menduduki kami. Mana hak saya, mana hak-hak rakyat saya untuk hidupsebagai manusia? Persetujuan Amman gagal karena ada tekanan dari Amerika, tekanan dari Israel kepada Yordania untuk berunding sendiri (dengan Israel) tidak dengan PLO. Jelas dan nyata, rakyat kami akan terus berjuang melawan dan menentang pendudukan sampai mereka mencapai kemenangan dan tidak hidup seperti budak. Bagaimana dengan bangsa Palestina? Golongan mana yang paling lemah? Siapa bilang bangsa Palestina golongan yang paling lemah? Anda tadi berkata bahwa bangsa Israel adalah penyerbu. Merekalah yang punya daerah .... Benar, kami berada dalam pendudukan. Tapi kami bukanlah orang-orang yang lemah. Kami adalah kaum militer yang tak bisa dikalahkan oleh Israel. Pada 1982, ketika Alexander Haig dan Sharon merencanakan menyerbu Libanon Selatan dan Beirut, mereka memperkirakan dalam dua, tiga, atau lima hari bisa melumpuhkan dan menghancurkan PLO dan prasarananya. Apa yang terjadi? Konfrontasi yang tidak kunjung henti antara Arab dan Israel, dan korban-korban mereka dalam perang waktu itu lebih banyak dibandingkan dengan konfrontasi Arab-Israel dulu. Jika Anda ingat, itulah satu-satunya perang yang ffdak melahirkan pahlawan di antara para jenderal Israel. Perang ini sungguh telah menyebabkan kerugian besar, dan yang telah menyebabkan disepaknya Begin. Padahal sebelumnya Begin sudah membayangkan, setelah penyerbuan itu dia akan menjadi "nabi" kedua di Israel. Nabi pertama adalah Ben Gurion. Di mana Begin sekarang? Dapatkah Anda sekarang menjawab? Orang itu pernah menolak menyebut nama saya. Dia hanya menyebut saya sebagai "orang yang berjenggot". Dia tidak pernah menyebut nama saya. Di mana dia sekarang? Di mana Sharon yang merencanakan dirinya akan menjadi salah satu pahlawan besar Israel, yang ternyata hanya menjadi salah satu dari pembunuh-pembunuh, seorang kriminal, membunuh anak-anak kecil kami di Sabra dan Shatila? Saya bukanlah seorang tentara klasik yang dapat dikalahkan dalam satu kali pertempuran. Anda belum mampu mendapatkan kembali wilayah yang diduduki walau satu inci persegi. Itu benar. Tapi itu bukan karena superioritas mereka. Kami punya kesulitan-kesulitan di dalam wilayah bangsa Arab sendiri. Satu pertempuran cukup untuk segera membebaskan bangsa Palestina, seperti yang terjadi di sebelah timur Basra antara Iran dan Irak yang masih terus berlangsung. Tidak disangsikan lagi. Tahankah Israel menghadapi enam puluh ribu korban perang dalam satu pertempuran? Tahankah? Jawablah! Dapatkah mereka menahan korban enam puluh ribu dalam satu pertempuran? Jadi, bukan karena kehebatan mereka sehingga kami tidak bisa mendapatkan daerah itu. Ini karena masalah dalam tubuh bangsa Arab sendiri. Kami punya kelemahan dan kekuatan. Anda berbicara seperti pahlawan perang, tidak seperti pahlawan perdamaian. Andalah yang mula-mula mengatakan saya lemah. Tidak. Saya bukan dari golongan yang lemah. Saya adalah orang yang menciptakan perang. Saya adalah orang yang menciptakan perdamaian. Anda paham? Baiklah. Tapi, untuk mencapai peTdamaian, suatu perdamaian riil, Anda harus menghadirkan Israel di Konperensi Internasional, dan membuat suatu persetujuan. Apakah Anda bisa menerima gagasan ini? Tidak diragukan lagi. Gunung dan Angin Insentif apa yang akan diberikan kepada Israel dalam Konperensi, bila, umpamanya, Piagam Nasional PLO menyatakan bahwa golongan Yahudi tidak mempunyai hak untuk mendirikan suatu negara yang merdeka. Anda membicarakan Piagam kami? Anda benar-benar lupa atau mengabaikan piagam yang lain. Piagam itu tertulis di pintu masuk Knesset selama bertahun-tahun, "Dari Eufrat hingga Nil". Hanya karena sebuah skandal besar piagam itu kemudian dihapus. Tapi saya tahu, ini bukan hanya sikap Anda, tapi sikap semua orang Barat dan media massa Amerika. Anda hanya berbicara dari segi pandangan orang Israel yang sempit, sangat sempit. Saya bicara mengenai suatu politik yang praktis. Bagaimana Anda...? Siapa yang akan mendengar saya ketika saya berangkat dari Beirut kemudian saya berkata bahwa gunung berapi dan angin topan yang mengempas Kota Beirut tak akan kunjung henti? Tak seorang pun mau mendengar. Ingat? Tak seorang pun. Apa yang terjadi dengan marinir-marinir Amerika? Dengan kedutaan Anda? Dua kali gunung berapi meletus. Angin topan itu telah mengempaskan kami, dan sekarang kami tinggal menghitung korbannya. Saya tidak hanya bicara mengenai korban manusia. Tidak. Tapi juga kerugian mereka, termasuk kerugian Amerika dalam hal kepentingannya di wilayah ini. Tapi jika Anda menyelenggarakan konperensi internasional, orang mesti berpikir bahwa Israel harus mendapat insentif untuk ikut serta, benarkah? Ya, mereka harus datang. Tapi jika Anda memungkiri.... Saya bukan Begin, yang pada 1981 menolak utusan Amerika Mr. Philip Habib. Anda ingat gencatan senjata pada tahun itu, antara saya dan Israel (di Libanon Selatan)? Apakah Anda ingat bahwa Israel telah menolak membuat persetujuan gencatan senjata dengan PLO? Seolah-olah mereka berurusan dengan hantu-hantu. Insentif macam apa yang bisa Anda berikan agar mereka hadir? Mereka mau tip? Mereka sekarang 'kan mempunyai wilayah? Oh, tapi mereka tidak punya jaminan. Mereka harus membuat perdamaian atau kehilangan segala-galanya. Apakah Anda mengikuti tulisan Jenderal Yehoshafat Harkabi? Dulu dia dari Dinas Intelijen Israel. Ingat dia? Dia mengatakan, "Demi adanya suatu negara Israel, kita harus menerima hak orang-orang Palestina untuk mendapatkan negaranya yang merdeka." Banyak kalangan bangsa Israel mulai mengerti dan mencari realitas dan fakta. Mereka tidak bisa melenyapkan lima juta bangsa Palestina. Mereka tidak bisa membinasakannya. Kami bukan orang-orang Indian Merah. Anda paham? Anda tahu mengapa? Ini bukan suatu isu militer. Bukan. Hitler berhasil suatu saat mengalahkan negara-negara besar dalam waktu dua atau tiga tahun, dan menduduki semua negara Eropa, Afrika Utara, dan sampai di pintu gerbang Moskow. Tapi akan halnya Israel, dia bukanlah suatu kekuatan. Kekuatan adalah sesuatu yang lain, sesuatu yang berbeda. Ini adalah suatu keangkuhan. Kesalahan yang paling fatal dari junta militer Israel adalah bahwa mereka diliputi oleh keangkuhan yang kompleks. Inilah kesalahan mereka yang cenderung menjadi bunuh diri. Di Mana Palestina? Anda berbicara mengenai daerah damai sebagai hal yang prinsip. Bagaimana pandangan Anda mengenai wilayah negara Palestina? Saya mengharapkan mendapat satu tempat di bawah sinar matahari bagi generasi baru kami. Agar kami hidup damai, jauh dari tekanan kaum teroris, hidup seperti manusia di dunia yang bebas. Dan saya tidak minta kepada bulan. Saya minta kepada PBB secara sah agar dilaksanakan. Wilayah mana kira-kira? Apakah di Gaza? Jangan lupa, Anda menanyakan hal itu kepada Ketua PLO. Jadi, saya harus menghormati semua resolusi yang telah disetujui oleh PNC. Saya ulangi, salah satu resolusi yang penting. Kami siap mendirikan negara yang merdeka di wilayah mana saja, wilayah yang akan ditinggalkan Israel atau wilayah yang akan dibebaskan. Di mana saja. Begitu Israel meninggalkan wilayah Gaza, saya akan mendirikan negara di situ. Bila Israel meninggalkan wilayah Jericho, saya akan mengibarkan bendera saya di Jericho. Israel mengatakan kepada rakyatnya, bila Palestina mendirikan negara di Gaza atau di Jericho atau di Tepi Barat, ini akan menjadi suatu ancaman. Dan bagaimana dengan 37 buah bom nuklir yang mereka punyai? Apakah Anda tidak tahu bahwa ini adalah sandiwara tolol mereka? Mereka punya kekuatan besar dengan bom atomnya. Dan jangan lupa bahwa Israel berada di belakang setiap peperangan di wilayah ini dari tahun 1947 hingga sekarang.... Mereka punya kepandaian untuk menelusup ke Pentagon dengan Pollard-nya, kemudian mereka takut pada pengungsi? Ini skandal yang memalukan. Anda sendiri menegaskan bahwa orang Israel bukanlah golongan yang kuat. Jadi, mestinya mereka juga khawatir berdampingan dengan musuh. Mereka takut kepada orang-orang Palestina? Saya punya cara pemecahannya. Saya setuju adanya pasukan PBB di perbatasan untuk jangka waktu kapan saja. Oke? (Sampai di sini, kira-kira setelah satu setengah jam, Arafat menghentikan wawancara. Walaupun tampak ketidaksabarannya pada beberapa pertanyaan saya, nyatanya dia memang harus meninggalkan vila dalam beberapa menit untuk bisa terbang ke Baghdad. Ruang tamu sudah terisi oleh beberapa penasihat dan pengunjung lain untuk mengucapkan selamat jalan. Di luar vila, pembantu-pembantu Arafat memasukkan kopor-kopor ke dalam mobil yang disediakan pemerintah Aljazair. Karena masih banyak yang ingin saya tanyakan, saya minta waktu lagi. Dengan ramah Arafat menjawab, "Jika Anda masih ingin meneruskan, saya mengundang Anda untuk datang mengunjungi saya di Baghdad. Kita atur pertemuan lain." Pada 14 Mei 1987, saya temui Arafat di Tunisia.) Hubungan apa yang diinginkan negara Palestina dengan tetangganya, misalnya dengan Yordania? Keuntungan apa yang bisa diperoleh kalau kami bicara terus terang? Kalau pemerintah Yordania setuju berunding dengan kami pada kedudukan yang sama -- berunding mengenai soal bentuk parlemen, bentuk pemerintahan, urusan paspor, bendera, militer, pelindung nasional (pelindung untuk kepentingan konfederasi), struktur ekonomi, pabean, bank sentral -- jika mereka siap berunding pada langkah permulaan ini, kami pun siap. Mengapa tidak? Kita telah mempelajari langkah-langkah ini, bahkan sampai pada usaha joint venture dalam penerbangan. Saya tidak berbicara soal angkatan udara, tapi soal usaha penerbangan sipil. Mengapa harus ada konfederasi antara Yordania dan Palestina? Jawabannya sederhana dan jelas. Kira-kira 1,35 juta rakyat kami tinggal di Yordania. Yordania dan Palestina sampai pada 1945 adalah satu negara. Sebagai contoh, Komandan Polisi General Edrissi adalah orang Palestina, bertanggung jawab atas Palestina dan Transjordan. Kami, kita berdua, di bawah mandat Inggris. Israel dan Yerusalem Bagaimana tentang hubungan dengan negara Israel? Itu tergantung kemauan dan ketentuan kita berdua. Apakah mereka mengharapkan damai sesudah menang, sesudah kami menyerah, atau suatu penyelesaian yang kekal, komprehensif, dan adil, seperti pernah dikatakan De Gaulle, "A peace for the brave"? Kalau mereka siap, kenapa tidak? Ini adalah soal pokok utama kami, adil, kekal, dan pemecahan secara komprehensif. Beberapa pendukung Anda akan bertanya: Apakah negara Palestina bisa hidup rukun dengan Zionisme? Apakah Anda berpikir bahwa mereka bisa hidup kekal di wilayah ini sebagai orang asing? Kalau negara macam itu tidak bisa menyesuaikan diri di daerah ini, mereka tidak akan hidup. Kalau mereka terus-menerus hidup seperti zionis, imperialis, dan ekspansionis, mereka akan menghadapi lawan di mana-mana. Dan mereka akan diisolasikan. Namun, jika mereka siap mencapai suatu penyelesaian yang adil, komprehensif, dan abadi, kita akan menemukan jalannya. Siapa bilang bahwa saya menentang Yudaisme atau Yahudi? Menurut sejarah, Yahudi adalah sebagian dari kami . . . mereka adalah golongan bangsa kami. Ini adalah bangsa Palestina. Apakah Anda tahu arti Palestina? Artinya adalah tanah, tanah suci. Mereka yang datang dari Polandia, seperti Begin, tidak mengerti arti kesucian tanah ini. Mereka bukan dari keturunan kami, bukan dari satu kebudayaan seperti yang mewarisi kami. Apakah Anda punya pemecahan untuk kota suci Yerusalem? Kita bisa mendapatkannya. Lihat, Berlin sebagai contoh. Contoh yang tidak terlalu menggembirakan. Tapi terjadi. Sudah berumur lebih dari empat puluh tiga tahun. Setengah abad. Siapa sebenarnya yang akan mewakili rakyat Palestina dalam konperensi perdamaian? Itu bukan soal yang penting. Siapa saja yang disetujui oleh Komite Eksekutif dan oleh saya sebagai Ketua PLO bisa mewakili PLO. Siapa saja. Bahkan saya bisa saja memberi wewenang kepada penjaga gedung ini untuk mewakili rakyat Palestina, kalau saya berikan kepadanya dokumen resmi. Ketika Anda berunding dengan Raja Hussein pada permulaan 1986, sebelum penghapusan Persetujuan Amman, Amerika muncul dengan usul-usul dan resep-resep. Mereka mengatakan jika PLO menerima resolusi 242 tentang adanya negara Israel, membuang kebiasaan melakukan kekerasan, dan bersedia berunding dengan Israel, Amerika tidak akan berkeberatan bila PLO diundang ke konperensi internasional. Maaf, saya harus mengatakan bahwa pemerintah Amerika tidak setia dengan yang mereka katakan. Saya berikan dokumen tertulis dan tertandatangani kepada McCloskey pada 1982 bahwa saya menerima semua resolusi PBB semua resolusi PBB -- yang relevan dengan keinginan Palestina. Kemudian PNC menerima semua resolusi PBB di Aljazair pada 1983. Semua. Apa artinya ini? Dan kemudian saya berikan deklarasi saya (mengenai terorisme) di Kairo pada 1985. Tapi, maaf, kalau saya katakan bahwa Israel terus melanjutkan menyerang kami di luar Timur Tengah. Tahun lalu mereka membunuh dua pejabat senior kami: Brigadir Khaled Nazzal dari Front Democratic (untuk Pembebasan Palestina) dan Jenderal Munzer Abu Ghazala dari Fatah, di Athena. Tidak hanya itu, mereka meledakkan dua buah kapal sipil di Messina, Italia. Dan mereka masih terus menyerang sasaran-sasaran di luar. Mereka membajak pesawat Libya, karena mereka mengira Dr. George Habash berada di pesawat itu. Abu Nidal Banyak pengamat memandang bahwa penyatuan PLO akan lebih bergaris keras, lebih membentuk organisasi radikal. Bagaimana bisa lebih bergaris keras kalau kita sudah menerima Konperensi Internasional? Anda harus kenal siapa bangsa Palestina. Kami sedang berjuang. Rakyat kami lebih suka makan daging anjing dan tikus daripada menyerah di kamp-kamp pengungsi (di Beirut, tempat orang-orang Palestina dikepung oleh Milisi Syiah Libanon). Anda harus kenal dan mengerti siapa bangsa Palestina. Saya percaya penuh kepada rakyat saya. Syria telah mengusir Anda dari negaranya pada 1983, dan mereka melawan rakyat Anda di dalam PLO. Apakah ini bisa diatasi? Anda mengerti mental kami sebagai bangsa Arab. Ada pertentangan antara Aljazair dan Marokko. Sudah rujuk . . . selama dalam perundingan, kedua pemimpin itu berada bersama di tapal batas. Ada konflik yang sangat rumit antara Syria dan Raja Hussein. Dalam satu pertemuan, konflik itu lenyap. Jadi, ini adalah modus operandi kami. Kita tahu bagaimana cara mencapai persetujuan. MEE, pada Deklarasi Venice 1980, menyarankan kepada Palestina untuk melakukan gencatan senjata sebagai cara untuk menciptakan suasana "kepercayaan" untuk perundingan damai itu. Sekarang Anda makin dekat ke arah konperensi internasional di Timur Tengah. Apakah Anda akan mempertimbangkan menerima gencatan senjata itu? Ada perbedaan antara kekerasan dan perlawanan. Saya melawan kekerasan. Tapi Anda tidak bisa menanyakan itu kepada mereka yang berada di bawah pendudukan, untuk menghentikan perlawanan. Saya setuju menyetop bentuk kekerasan apa pun. Tapi pada saat yang sama, Anda juga harus menanyakan kepada si penjajah, si penyerbu, untuk menyetop teror mereka, tekanan-tekanan mereka, dan pendudukan mereka. Suatu masalah mengenai kekerasan adalah bahwa kekerasan akan menimbulkan suatu cycle and countercycle dari kekerasan itu sendiri, dan bisa menjadi counterproductive.... Misalnya ketika Anda mencoba mendapatkan dukungan internasional untuk Persetujuan Amman dengan Raja Hussein, terjadilah Insiden Achille Lauro. PLO tidak punya hubungan apa-apa dengan Achille Lauro. Anda harus ingat bahwa karena keterlibatan saya dalam masalah ini, sebagai jawaban atas permintaan resmi dari pemerintah Italia -- ada semacam grup kerja antara Italia, Mesir, dan Palestina -- kami berhasil mengawal empat ratus orang yang terdiri dari para kru dan penumpang, dan menyelamatkan kapalnya. Saya menerima ucapan terima kasih secara resmi dari Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Italia. Ada beberapa laporan bahwa Abu Nidal terlibat dalam perundingan dengan Fatah baru-baru ini -- untuk bergabung kembali dengan PLO. Apa yang akan diperoleh Abu Nidal pada masa mendatang dalam gerakan bangsa Palestina? Anda tahu, kami tidak bersedia menerima dia berpartisipasi dalam PLO. Ini sudah jelas buat kami. Dia datang di Aljazair dengan grupnya dari Tripoli. Buat kami sudah jelas dan nyata: Tidak ada tempat bagi Abu Nidal dalam PLO.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus