Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Berlaga Dengan Teknologi

Teknologi baru dalam bidang olahraga sudah digunakan di Barcelona. antara lain, sepeda balap dan pakaian renang.

8 Agustus 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ARENA Olimpiade Barcelona kali ini bukan hanya ajang pertarungan antar atlet. Tapi, juga merupakan persaingan antar ilmuwan perancang alat-alat olahraga. Perkembangan teknologi industri peralatan olahraga mendorong mereka untuk meningkatkan batas luar kemampuan seorang olahragawan. Diharapkan dengan peralatan baru ini, hambatan yang mengganggu penampilan sang atlet bisa dikurangi. Formulanya: mengurangi rasa sakit dan meningkatkan keuntungan. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang olahraga ini mengeluarkan dana yang sangat besar untuk menemukan alat baru guna menunjang penampilan sang atlet. Hal itu, misalnya, dilakukan oleh sebuah perusahaan Inggris, Lotus Engineering. Para peneliti di Lotus berhasil menciptakan sepeda balap model baru yang dinamakan Superbike atau "sepeda super". Dan hasilnya tak mengecewakan. Di lintasan balap sepeda, pembalap sepeda Inggris, Chris Boardman, mampu menciptakan rekor dunia baru di nomor 4.000 meter pursuit, sekaligus merebut medali emas Olimpiade Barcelona dengan catatan waktu 4 menit 24,496 detik. Rekor lama atas nama pembalap Uni Sovet, Gintautas Umaras, adalah 4 menit 32,00 detik. "Superbike" buatan Lotus ini terbuat dari bahan carbon fibre (serat karbon) dengan garpu depannya berbentuk pipih, seperti pisau bermata satu. Roda-rodanya pun dirancang khusus untuk mengurangi hambatan akibat dari embusan angin. Misalnya, roda depannya ditopang oleh tiga jari-jari, sedangkan roda belakang berbentuk piringan atau disk. Tempat duduk pembalap lebih tinggi, sedangkan badannya hampir horisontal dan tangannya memegang stang kecil yang mencuat ke depan. Sepeda hasil rancangan Mike Burrows tahun lalu ini dibuat hanya dua, khusus diperuntukkan bagi Persatuan Balap Sepeda Inggris guna persiapan ke Barcelona. Dan kemampuannya tak diragukan karena sudah diuji di laboratorium terowongan angin dan tes lapangan. "Kami sudah mengeluarkan biaya ratusan juta untuk menghasilkan sepeda ini," ujar juru bicara Lotus Engineering. Karena keberhasilan di Barcelona itu, dalam waktu dekat ini sepeda jenis baru itu akan diproduksi secara masal. Seperti halnya Inggris, Amerika Serikat juga sempat sibuk menciptakan peralatan sepeda baru untuk digunakan di Barcelona. Bentuknya tak jauh berbeda dengan Superbike. Hanya saja, roda depannya yang juga menggunakan tiga jari-jari, bentuknya lebih kecil. Selain sepeda, para peneliti peralatan olahraga di negara adi daya itu juga merancang pakaian bagi pembalap. Para pembalap jarak pendek Amerika di Olimpiade Barcelona telah menggunakan baju ketat terbuat dari bahan nylon spandex dengan sirip silikon di punggungnya. Sirip ini gunanya untuk membantu aliran angin agar sesuai dengan postur tubuh pembalap. Dari percobaan, pembalap yang mengenakan pakaian ini mampu mengurangi hambatan angin sebesar 3%. Sayangnya, di Barcelona, prestasi atlet-atlet Amerika itu belum terbukti merebut medali, padahal pakaiannya sudah canggih. Dari arena kolam renang, muncul juga kreasi baru pakaian renang untuk pria. Model pakaian renang yang dipakai oleh perenang asal Amerika, Hans Dresch, lebih mirip dengan pakaian renang pada tahun 1920an. Dresch, yang turun di nomor 100 m gaya dada, memakai pakaian renang warna hitam dan bentuknya seperti pakaian renang untuk wanita. Bahannya terbuat dari campuran antara polyurethane dan polyester. Bahan ini membuat aliran air lebih licin dibandingkan jika perenang bertelanjang dada. Selama ini, untuk mengurangi pengaruh gesekan air itu, biasanya para perenang mencukur seluruh rambutnya sebelum terjun ke kolam renang. Itu sebabnya muncul perenang-perenang (pria) botak di Barcelona. Sayangnya, dengan model pakaian itu, Dresch belum berhasil mengangkat prestasinya. Dresch gagal maju ke babak final karena dia hanya menempati urutan keempat di babak penyisihan. Walau begitu, penampilan Dresch dengan pakaian renangnya yang "unik" itu sempat menimbulkan sedikit keributan di kolam renang. Manajer tim renang Jerman sempat protes, karena menganggapnya tidak adil. Karena, hanya beberapa negara saja yang berpeluang mencoba jenis pakaian ini dalam latihannya. Tampaknya, belum semua peralatan hasil temuan para ilmuwan di bidang olahraga itu mampu menunjang prestasi seorang atlet. Semuanya berpulang kepada si atlet dalam mempersiapkan diri. Antara lain, peningkatan prestasi bisa ditunjang dengan bantuan para psikolog, ahli terapi fisik, ahli gizi, dan ahli biomekanik. Tentu saja caracara tradisional masih tetap perlu: berlatih dan berlatih terus. Rudy Novrianto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus