Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Biar kalah, asal ...

Pertarungan memperebutkan gelar juara dunia kelas super-bulu WBC internasional fight antara Hengky Gun dari Indonesia & Robert Dicky dari Wales, dimenangkan Robert Dicky. Hengky Gun dibayar us$ 15.000

2 April 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JUARA dunia kelas super-bulu WBC International Fight, Henky Gun, akhirnya bertekuk lutut. Petinju Indonesia itu harus mengakui keunggulan penantangnya Robert Dicky (Wales) dalam pertarungan memperebutkan gelar juara dunia kelas super-bulu WBC International Fight yang berlangsung Senin malam pekan ini (atau Selasa dinihari WIB) di sebuah kota kecil Stoke On-Trent - sekitar 390 km sebelah utara London. Sekalipun cuma mengantarkan sabuk juara WBC International Fight - dulu WBC Yunior - Hengky Gun sudah membuat catatan baru bagi tinju bayaran di sini. Dialah petinju Indonesia pertama yang bertanding di Eropa. Selama ini jago-jago tinju Indonesia, termasuk juara dunia IBF, Ellyas Pical, hanya mampu berkeliling di Muangthai atau Korea Selatan. Masalah yang dihadapi Hengky, 25 tahun, adalah cuaca yang sekarang berkisar 6 sampai 10 derajat Celsius. Mestinya, ia sampai lebih awal, untuk penyesuaian iklim. Tapi nyatanya ia, yang ditemani pelatihnya Didik Mulyadi, Manajer Setiyadi Laksono, dan rombongan dari Jakarta, baru tiba di sana Kamis pekan lalu. Artinya, petinju ini cuma punya kesempatan empat hari untuk menyesuaikan diri dengan cuaca dingin yang menggigit. Padahal, sang penantang, Robert Dicky, 23 tahun, tak bisa dibilang lawan enteng. Dia adalah juara Inggris. Lima pekan lalu, gelarnya lepas ke tangan Peter Harris, karena Robert mengalami cedera tangan sebelum pertandingan, dan kalah WO. Mei mendatang, petinju ini akan mencoba merebut gelar Eropa, melawan juaranya, Jene McRenard. Untuk itu, dia memang sudah bersiap sejak akhir tahun lalu. "Dia sudah cukup berpengalaman bertanding dengan petinju luar negeri," ujar Pat Brogan, promotornya, kepada TEMPO. Di sasananya, ada petinju Muangthai sebagai lawan latih tanding. Adalah berkat Tinton Soeprapto hingga Hengky Gun bisa bertanding sampai ke Inggris. Ketika Hengky meraih gelar juara dunia kelas super-bulu WBC Yunior, mengalahkan petinju Muangthai, Chor Haphalang, Januari lalu, Tinton segera menghubungi Promotor Pat Brogan untuk mencari lawan Gun selanjutnya. Tercapai kata sepakat dan pertandingan diatur. Hengky Gun dibayar US$ 15.000 (sekitar Rp 24 juta). Sedang Tinton mendapat sekali option atas sang penantang. Kalau menang, Robert Dicky akan diboyong Tinton bertanding di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus