BINTANG "baru" lagi dari Senayan. Dialah Pauline Gunawan, 22
tahun, penumbang rekor nasional ronde FITA 30 m ganda putri.
Prestasi itu dicatatnya dalam seleksi Tim SEA Games, awal
November. Skornya 663--dua angka di atas prestasi yang dibuat
Suminar Rachmat di tahun 1979.
Pauline, mulai terjun ke dunia panahan pada usia 16 tahun,
sebetulnya sudah memperlihatkan bakat dalam Kejuaraan Nasional
Panahan 1975. Ia, waktu itu, meraih satu medali emas. Tapi tak
lama kemudian, setelah mengikuti PON 1977, ia mengundurkan diri.
Pauline memilih sekolah. Ia menamatkan SMA di tahun 1978.
Busur panah baru dijamah Pauline lagi di tahun 1980. Ia terpaksa
menapak lagi dari bawah. Saingannya di tingkat nasional, antara
lain, Murniningsih, pemegang lima medali emas SEA Games 1979.
Tapi ia tak kecut. Pauline tetap Optimistis bisa memperkuat tim
nasional.
Benar juga. Ia, setelah satu tahun berlatih keras, terpilih
memperkuat tim nasional untuk Kejuaraan Dunia Panahan di Italia,
Juni. "Hasilnya jelek," kata Pauline. Ia menolak untuk
menyebutkan nomornya di tingkat dunia. "Puluhan, dah," katanya.
Tapi di tingkat Asia prestasi Pauline tak begitu buruk. Ia
menempati urutan ke-4 untuk nomor 30 m tunggal putri dalam
Kejuaraan Panahan di Singapura, Oktober. Ini adalah pengalaman
bertanding di luar negeri yang kedua bagi Pauline.
Kini Pauline merupakan tulang punggung tim nasional untuk SEA
Games di Manila, Desember. Ia optimistis Indonesia bisa
mempertahankan prestasi di Jakarta, dua tahun lalu. Tim
Indonesia menyabet 12 medali emas yang diperlombakan. Untuk
menghadapi SEA Games 1981, Pauline berlatih keras. Ia sudah
bangun pukul 5.30, dan melakukan latihan fisik lari dan senam,
selama satu jam. Siangnya dari pukul 9.00 sampai 12.00 dan pukul
15.00 sampai 18.00 latihan teknik di lapangan panahan. "Hujan
atau panas bukan halangan," katanya.
Pauline menambahkan kondisi fisik yang fit dan penguasaan teknik
yang mantap dan kesabaran adalah kunci sukses dalam panahan.
"Sebab sasaran tembakan bukan benda bergerak. Tapi benda mati,"
kata Pauline.
Pelatih nasional Udi Harsono memang memuji Pauline sebagai atlet
yang berdisiplin keras. Pada panahan yang banyak faktor
variabelnya -- seperti angin, cuaca dan emosi--kemauan dan
disiplin pribadi sangat menentukan. "Di sinilah, atlet harus
punya reaksi dan keahlian untuk mengatasi kesukaran itu," kata
Udi Harsono. Ia optimistis Pauline akan membuat kejutan di SEA
Games 1981.
Dalam seleksi tim SEA Games yang juga menonjol adalah
Nurfitriyana. Ia, 19 tahun, adalah siswa SMA Raunan. Yana
berhasil mengumpulkan nilai tertinggi pada total ronde FITA
ganda 2404 -- Pauline hanya mengumpulkan angka 2344. Tapi Yana
tidak memecahkan rekor nasional. Kelebihan Yana, menurut Udi
Harsono, adalah bisa mengendalikan emosi --hal yang belum
dikuasai dengan baik oleh Pauline. Akan Murniningsih, menduduki
urutan ke-7 dalam seleksi, gagal mendapat tiket SEA Games 1981.
Di bagian putra yang menonjol tetap Donald Pandiangan, motor tim
Indonesia dalam menyabet tujuh medali emas SEA Games 1979. Ia
bersama Hendra Gunawan, Suradi, dan Tatang F.B. diharapkan lagi
mengulangi prestasi serupa di Manila.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini