Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Bintang Timnas Argentina, Lika-liku Lionel Messi Lawan Growth Hormone Deficiency

Masa kecil Lionel Messi penuh dengan perjuangan akibat penyakit Growth Hormone Deficiency yang dideritanya

7 Desember 2022 | 20.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Lionel Messi melewati pemain Australia Kye Rowles pada Babak 16 Besar Piala Dunia 2022 antara Argentina vs Australia di Stadion Ahmad bin Ali, Al Rayyan, Qatar, 3 Desember 2022. REUTERS/Pedro Nunes

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Doha -Lionel Messi kembali mendapat perhatian publik setelah sukses membawa Timnas Argentina masuk dalam perempat final Piala Dunia 2022. Namun siapa sangka pesepak bola terbaik dunia ini mengalami kelainan langka yang hampir merenggut nyawanya.

Lionel Messi lahir pada 24 Juni 1987 di Rosario, Argentina. Saat usianya 11 tahun, Lionel Messi di diagnosis menderita defisiensi hormon pertumbuhan (GHD), kondisi ini menyebabkannya mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan sebab kurangnya hormon pertumbuhan.

Baca juga : 8 Besar Piala Dunia 2022: Bukan Messi, Bek Belanda Minta Antisipasi Aksi Julian Alvarez

Ia harus menempuh masa-masa sulitnya dimana ketika usianya 12 tahun, kaki mungilnya harus disuntik hormon pertumbuhan tiap malam. Akibat hal tersebut orang tua Messi harus merogoh kocek senilai 1.000 pound per bulan untuk terapinya. 

Hingga klub FC Barcelona mengajaknya bergabung pada 2001 silam, Messi memilih menandatangani kontrak dengan klub FC Barcelona pada usia 13 tahun. Mereka juga turut mensponsori perawatan medisnya. 

Seberapa Bahaya GHD?

Mengutip dari laman resmi kementerian kesehatan, Growth Hormon (GH) merupakan hormon yang berperan untuk meningkatkan ukuran dan volume dari otak, rambut, otot dan organ dalam tubuh. Growth hormone penting untuk pertumbuhan anak dari kecil hingga dewasa. 

Growth hormone diproduksi oleh kelenjar pituitary. Menurut beberapa penelitian growth hormone akan meningkat pada masa anak – anak dan mencapai puncaknya saat masuk masa pubertas. 

Apabila terjadi kekurangan growth hormon maka pertumbuhan akan terhambat. Tak hanya itu fungsi jantung dan otak akan menurun, kesehatan otot dan tulang akan berkurang, keseimbangan cairan tubuh akan berkurang aliran darah terhambat, hingga tubuh rentan sakit. 

Defisiensi Growth hormone bisa diatasi dengan pemberian growth hormon sintetis, seperti pada kasus Lionel Messi. Dengan perawatan dan terapi yang tepat Lionel Messi dapat terbebas dari kondisi tersebut hingga menjadi pesepak bola top dunia. 

MELINDA KUSUMA NINGRUM
Baca juga : Lionel Messi cs Maju Perempat Final Piala Dunia 2022, Warga Argentina Turun ke Jalan untuk Perayaan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus