Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Bintang Untuk Komot Dan Jeanny

Dalam sea games ix 1977 di kuala lumpur, atlet pasi mengalami kegagalan. hanya komot heruwatno dalam lontar martil dan jeanny sumampouw dalam lari 800 meter memperbaiki rekor nasional pada pon ix 1977.

17 Desember 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ESTIMET pimpinan PASI dalam memperebutkan medali SEA Games IX berantakan di Stadion Merdeka, Kuala Lumpur. "5 emas, 20 perak" tak lebih dari impian muluk. Di mana letak duduk perkara sehingga para atlit gagal mencapai target? M.F. Siregar yang datang ke Kuala Lumpur sebagai "orang preman," mengembalikan persoalan pada program pembinan. "Buat kita yang telah mengalami pahit-manisnya pembinaan jauh-jauh hari sudah menduga bahwa untuk mencapai prestasi puncak kali dalam jangka waktu 4 bulan sulit sekali," kata Sekjen KONI Pusat yang juga pengasuh klub Tirta Tarung, itu perkumpulan renang yang antara lain menghimpun Kristiono, Jerry Item dan Nunung Selowati. Maksud Siregar jarak PON IX dan SEA Games IX terlalu dekat. Sedang kehidupan atletik di Indonesia masih dalam tahap penggalakan, belum rutin. Hampir di seluruh nomor atlit PASI mengalami kemunduran jika dibandingkan dengan prestasi mereka di PON IX. Ambillah Carolina Rieuwpassa yang dipasang untuk nomor 100, 200 dan 400 meter. Di Jakarta untuk 100 meter Carolin biasa mencatat 12 detik tepat. Dalam final SEA Games hanya 12,22. Dalam nomor 200 meter makin buruk. Prestasi Carolin yang 24,7 di PON IX, tidak lebih tajam dari 25,27 detik di final SEA Games IX. Dalam nomor 400 meter Carolin malah tidak dapat medali sama sekali. Ia di belakang Than Than (Burma), Saik Oik Cum dan Angamah (keduanya dari Malaysia). Demikian pula dengan Mujiono di nomor lari 400 meter. Ketika dia mencatat rekor nasional pada PON IX dengan waktu 47,9 detik, beberapa pimpinan PASI menilai atlit asal Jawa Timur ini masih akan menanjak terus. Tapi di Kuala Lumpur waktunya 48,67 detik. Juaranya dari Malaysia, Sukninder Singh, 48,22 detik, yang sebelumnya praktis tak dikenal orang banyak. Starlet, 15 tahun, atlit harapan yang diperkirakan akan meraih perunggu dalam nomor 800 dan 15.000 mete, ternyata anjlog kedua-duanya. Namun ia memperlihatkan potensi besar sebagai pelari jarak menengah. Dalam nomor 800 meter kwalifikasi, Starlet mencatat 2 menit, 19,78 detik dan keluar sebagai juara. Diikuti Jayamani (Singapura) 2:21,99. Tapi dalam final sorenya Starlet hanya mencatat 2 :24,38 -- jauh lebih buruk dari pagi harinya. Kondisi remaja yang belum stabil ini perlu bimbinan seksama. Tak mustahil dalam waktu dekat dia akan mencatat waktu jauh di bawah 2 menit 19 detik. Strategi pembinaan PASI perlu direvisi. Terutama di tingkat atlit-atlit nasional. Dalam menghadapi Asian Games 1978 (19-26 Desember) tak mustahil pengalaman SEA Games yang baru lalu akan meningkatkan prestasi anak-anak PASI -- paling tidak memperbaiki rekor nasional. Tragisnya di tengah kegagalan PASI di forum SEA Games, orang hampir lupa akan prestasi gemilang yang dicapai Komot Heruwatno (lontar martil) dan Jeanny Sumampouw (800 meter). Dua atlit PASI ini tak syak lagi merupakan bintang Indonesia. Komot meski menduduki juara kedua dalam lontar martil, prestasinya 42,16 meter merupakan rekor nasional baru. Dia memperbaiki rekor nasional 41,66 yang dibuatnya sendiri pada PON IX 1977. Jeanny meski dalam final 800 meter SEA Games IX hanya menduduki tempat kelima - minus medali kemenangan -- tapi prestasinya 2 menit 15,60 detik berarti perbaikan rekor nasional 2:16,9 yang dibuat Jeanny sendiri pada PON IX. Kedua putera-puteri PASI itu patut mendapat bintang tersendiri darf PASI atau KONI. Ke dalam, prestasi mereka di SEA Games paling kurang telah meningkatkan anak-tangga menuju ke prestasi internasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus