Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim putra Indonesia akan berupaya menaklukkan tim kuat Cina pada babak final cabang olahraga bulu tangkis Asian Games 2018 di Istora Senayan Jakarta, Rabu, untuk mengakhiri penantian panjang perolehan medali emas selama 20 tahun. Pertandingan akan berlangsung mulai pukul 18.00 WIB dan disiarkan Indosiar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Final Bulu Tangkis AG 2018, Ini Head to Head Indonesia Vs Cina
Terakhir kali Indonesia merebut medali emas nomor beregu putra pada Asian Games 1998 dengan mengalahkan tuan rumah Cina. Empat tahun berselang, Indonesia kembali masuk final, tetapi kalah dari Korea Selatan.
Kini setelah 20 tahun atau lima kali penyelenggaraan Asian Games, pertemuan kedua negara kembali terulang di partai puncak. Penggemar bulu tangkis di Tanah Air tentu tidak ingin melewatkan pertandingan ini.
Sebagai tuan rumah dan selalu mendapat dukungan meriah dari suporter selama babak penyisihan hingga semifinal, Jonatan Christie dan kawan-kawan tidak ingin melewatkan kesempatan untuk menjadi yang terbaik, kendati kekuatan China tidak bisa diremehkan.
Indonesia melaju ke partai puncak setelah menghempaskan Jepang dengan skor 3-1, Selasa (21/8), sementara China menyudahi perlawanan tim kuda hitam Taiwan juga dengan skor 3-1.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Bulu Tangkis AG 2018: Prediksi Final dari Tontowi - Ricky Karanda
"Ini kesempatan besar untuk meraih emas di Asian Games," kata pelatih ganda putra Indonesia Herry Iman Pierngadi, usai tim Indonesia mengalahkan Jepang di semifinal.
Dari materi pemain, Cina lebih difavoritkan meraih emas dibanding tuan rumah Indonesia. China memiliki pemain muda Shi Yuqi, kemudian dua pemain senior Chen Long dan Lin Dan di sektor tunggal.
Pada sektor ganda, Negeri Tirai Bambu mengandalkan pasangan Li Junhui/Liu Yuchen dan Zhang Nan/Liu Cheng.
Sementara dari kubu Indonesia bertumpu pada Anthony Ginting, Jonatan Christie, dan Ihsan Maulana Mustofa di sektor tunggal. Kemudian pasangan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dan Fajar Alfian/Rian Ardianto di sektor ganda.
"Tentunya kami memiliki strategi untuk menghadapi Cina, lawan pun pasti juga sudah menyiapkan strategi khusus menghadapi Indonesia. Yang penting tetap harus waspada," ujar Herry.
Cabang olahraga bulu tangkis menjadi salah satu harapan kontingen Indonesia untuk menjaga ritme perolehan medali emas yang sudah diraih selama tiga hari terakhir pelaksanaan Asian Games 2018.