Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Butuh Uang Karena Cerai ?

Petinju, Mohammad Ali tak jadi mengundurkan diri dari ring tinju. Ia, setelah menanda tangani kontrak lawan Evangelista, mengaku terpaksa bertarung karena butuh uang.

28 Mei 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEUSAI mempertahankan gelarnya lawan Ken Norton di Yankee Stadium, New York tanggal 28 September 1976, Mohammad Ali, 36 tahun, kembali mengulangi pernyataan pengunduran dirinya. Ia mengutarakan niat itu atas dalih keagamaan yang dianutnya. Tapi pengikut Muslim Hitam yang sudah mengeduk 45 juta dolar AS (1 dolar AS nilai tukarnya sekitar 420 rupiah) dari arena tinju prof selama 16 tahun karirnya, ternyata masih belum juga menggantungkan sarung tangannya. Senin 16 Mei malam lalu, ia masih beraksi di gelanggang tinju Landover, Maryland melayani penantang asal Spanyol, Alfredo Evangelista, 22 tahun, dalam 15 ronde pertarungan memperebutkan gelar. "Saya terpaksa bertarung lagi, karena keuanganku mulai merosot", kata Ali sesudah menanda-tangani kontrak lawan Evangelista. Kekayaan Ali memang mulai menciut. Sejak ia diperintahkan oleh pengadilan negeri Amerika Serikat untuk membayar tunai 1.750.000 poundsterling (I poundsterling kira-kira sama de ngan 760 rupiah) dan nafkah lahir selama 5 tahun -- tidak disebutkan berapa jumlahnya - pada bekas isterinya, Belinda. Di samping harus merelakan pula sebuah rumah mewah yang pernah mereka diami, sebuah apartemen, sebuah Rolls Royce, dan sebuah Cadillac. "Adalah bodoh bila saya melepaskan bayaran sebesar 2,7 juta dolar AS untul suatu pertarungan lawan Evangelista lanjut Ali yang kini menikahi bekas pacarnya, Veronica Porsche. Di ring, Ali memang tampak mengejar uang ketimbang memperkokoh prestasinya. Ia sama sekali tidak mengeluarlan segala ketrampilannya untuk mengakhiri perlawanan Evangelista dalam tempo pendek. Tapi membiarkannya mempertahankan diri sampai ronde penghabisan. "Ali lebih banyak mempertunjukan permainan sirkus daripada bertinju secara serius", komentar wartawan Reuter Bert Allen sehabis pertandingan. Peluang bagi Ali untuk main sirkus dengan Evangelista yang menerima bayaran 85.000 dolar AS memang terbuka. Sebab Evangelista masih merupakan muka asing dalam deretan penantang gelar juara tinju dunia. Ia baru 17 kali naik ring profesional dan 1 kali mengalami kekalahan. Sementara Ali mencatat 54 kali kemenangan dari 56 pertandingannya - ia hanya kalah atas Joe Frazier dan Norton. Meski Evangelista, 95 ,03 kg, merupakan orang Spanyol kedua yang menanta-lg pemegang mahkota tinju kelas bel at (petinju pertama adalah Paulin Muscudun lawan Primo Canera di tahun 1933 dan kalah angka) tapi ia belum berhasil menyamai ketrampilan pendahulunya. Hampir sepanjang ronde ia menjadi bulan-bulanan pukulan Ali, 100,36 kg. Ia hanya sempat mengumpulkan angka pada ronde ketujuh, sembilan, dan sebelas. Itu pun lantaran Ali tampak dengan sengaja membuka pertahanannya. Dua ronde (empas dan dua belas) tercatat seri. Selebihnya untuk kemenangan Ali. Untuk pertandingan yang tak imbang ini wasit Cecchini serta kedua hakim tinju, Ray Klingmeyer dan Terry Moore memberikan angka lebih buat Ali - masing-masing 71-65, 7-64, dan 72-64' "Evangelista adalah seorang petinju yang baik", hibur Ali untuk kekalahan kedua, lawannya "Jika saya tidak berlatih serius, bukan tidak mungkin saya akan kehilangan mahkota di tangannya". Ali memang masih dapat mempertahankan gelarnya. Tapi bukan berarti mahkota yang tengah dipakainya tidak terancam berpindah tangan. Orang yang bakal merebutnya adalah Ken Norton yang baru saja menyingkirkan harapan Duane Bobick, dua pekan lalu. Sekalipun Ali menyatakan bahwa ia akan melayani tantangan Norton asalkan bayarannya cocok, tapi kekuatiran akan kehilangan gelar bukan tak menghantui dirinya. Dengan gaya diplomatis ia menambahkan, sebelum menghadapi dirinya, ia meminta Norton bertarung dulu dengan penantang lain, Jimmy Young. Sementara ia sendiri kelihatan tengah mencari lawan-lawan enteng untuk mengeruk uang guna menutupi ketekorannya akibat perceraiannya dengan Belinda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus