KETIKA dimulai empat tahun lalu, pabriknya masih berkapasitas 50
ton, dan sebanyak itu pula produksinya setiap hari. Ternyata
permintaan akan produknya menin&kat terus. Maka PT Kangar
Consolidated Industries, walaupun beruntung, tidak membagi
dividen, melainkan ia tanam kembali labanya, supaya kapasitas
pabriknya meningkat ke 90 ton per hari.
Usaha perluasan baru saja selesai. Di Cakung, jalan raya Bekasi,
kini pun pabriknya non-stop bekerja 24 jam menghasilkan berbagai
macam gelas minum, botol dan kemas gelas lainnya. Satu-satunya
saingan berat baginya di Indonesia adalah PN Iglas, Surabaya.
Masih ada sejumlah industri sejenis lainnya, tapi tidak
berukuran besar.
PN Iglas sendiri yang mempunyai dua tungku pembakar (furnace)
adalah 50% lebih besar dibanding PT Kangar, dan juga memproduksi
non-stop 24 jam. Di pihak PN Iglas, pemasarannya pun cukup
terjamin, tanpa kuatir disaingi. Kelihatan bahwa industri kemas
gelas di negeri ini masih belum ramai, sedang permintaan pasar
cenderung meningkat.
Kebetulan kini publik makin menyukai minuman botol. Bukan hanya
minuman ringan yang memakai essence impor seperti Coca Cola,
melainkan juga sudah beredar teh-botol. "Siapa tahu, sebentar
lagi akan ada pula pembotolan air kelapamuda",katadirektur
komersiil S. Tim Postneck dari PT Kangar kepada TEMPO.
Kebutuhan akan kemas gelas dirasakan berbarengan dengan
bertambahnya industri makanan. Umpamanya saus tomat, selai aam),
sari buah -- semua itu sudah dibotolkan di sini. Menurut dirut
PT Kangar Louis W.A. Dingjan, "sambel dalam botol" akan digemari
konsumen, terutama jika kemas gelasnya dibikin indah.
PT Kangar adalah usaha-patungan dengan modal pertama $ 3 juta.
Di antaranya 15% dari Bob Hasan dkk (Indonesia), sedang
Australian Consolidated Industries Ltd. memegang saham
mayoritas. Sesudah 4 tahun, kini kekayaannya (asset) mencapai
sekitar $ 7 juta.
Meskipun barusan saja diperluas, kelompok modal Australia yang
raksasa itu besar kemungkinan akan menambah lagi investasinya,
membangun pabril gelas baru di Medan. Jika ini terjadi, bis
merupakan bahaya bagi PN Iglas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini