Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Jiwa Sosial Jojo

Jonatan Christie, kampiun Piala Thomas, pernah menyumbangkan separuh hadiah badminton kepada seorang dokter yang tak ia kenal. Terpupuk sejak kecil.

23 Oktober 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Cerita luar lapangan badminton Jonatan Christie.

  • Ia pernah menyumbangkan hadiah badminton kepada seorang dokter tak dikenal.

  • Bagaimana Jonatan Christie bisa punya jiwa sosial tinggi?

JONATAN Christie, 24 tahun, tak hanya mempunyai stamina kuda di lapangan. Jiwa sosialnya juga adiluhung di luar gelanggang. Dalam Piala Thomas 2020 di Aarhus, Denmark, 9-17 Oktober lalu, Jojo—panggilan akrab Jonatan—mampu bermain selama 100 menit saat melawan Anders Antonsen di babak semifinal. Pada 2011, Jojo pun rela menyerahkan separuh hadiah uang yang dia dapatkan dari kejuaraan yang ia menangi kepada dokter tak dikenal yang mengaku memiliki pasien yang membutuhkan dana untuk membeli obat.

Andreas Adi Siswa, ayah Jonatan Christie, menyebutkan putra bungsunya itu memiliki tabiat suka menolong orang lain sejak kecil. Ia bahkan pernah mengingatkan Jojo agar tidak mudah mempercayai klaim yang dikatakan orang, seperti dalam hal dokter dari Bangka Belitung itu. "Saya tanya, kok, mau bantu, bisa saja infonya bohong. Tapi Jojo malah meyakinkan bahwa pengakuan dokter itu pasti benar," kata Andreas saat dihubungi, Jumat, 22 Oktober lalu.

Bukan sekali itu saja atlet kelahiran Jakarta, 15 September 1997, ini mudah terharu. Pada 2013, Jojo membantu korban kecelakaan di Jalan Raya Magelang-Yogyakarta-Solo. Kala itu ia baru saja bergabung ke pemusatan latihan nasional bulu tangkis di Cipayung, Jakarta. Andreas pun ia minta mengantarnya ke Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito, Yogyakarta. "Ketika baca berita, ia bilang, ‘Pah, ini kasihan, bapak-ibunya meninggal, anaknya yang masih bayi sekarat dan harus operasi’," ujar Andreas.

Meski telah menjadi atlet nasional, Jojo masih menunjukkan kedermawanannya. Ketika gempa dahsyat melanda Palu dan Lombok pada 2018, dia terpanggil untuk ikut meringankan beban para korban. Ia melelang salah satu raketnya, yang dibeli oleh penyanyi dangdut Inul Daratista seharga Rp 200 juta. Peraih medali emas Asian Games 2018 ini pun menyempatkan diri mengunjungi pos pengungsi korban gempa. 

Selain berjiwa sosial, Jojo kecil dalam kenangan Andreas adalah anak yang bersungguh-sungguh. Menurut dia, Jojo merelakan waktu bermain bersama teman-teman demi berfokus berlatih badminton. Setiap kali pulang sekolah, Jojo digembleng Andreas dengan latihan fisik sejak berusia 8 tahun. “Untungnya dia bergairah. Ketika ditawari menjadi atlet, dia malah yang bersemangat," tuturnya.

Melihat keinginan kuat Jojo, Andreas tak kalah bersemangat mendukung dan menunjang karier sang anak. Awalnya Jojo diajak memainkan berbagai jenis olahraga. Lama-kelamaan terlihat Jojo memilih menekuni bulu tangkis. Jojo kecil pun dimasukkan ke Perkumpulan Bulu Tangkis Tangkas Jakarta.

Sejak bergabung dengan PB Tangkas, Jonatan Christie dan ayahnya harus membuat banyak pengorbanan. Misalnya, agar dekat dengan tempat latihan, mereka menumpang di rumah orang tua Andreas di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat. “Jadi Senin-Jumat kami tinggal di sana, Sabtu-Minggu baru pulang ke rumah di kawasan Otista, Jakarta Timur. Supaya kami tidak mengeluarkan banyak ongkos," ucap Andreas.

Jerih payah Andreas bersama istrinya, Marlanti Jaya, dalam membimbing Jojo telah membuahkan hasil. Jonatan Christie kini menjadi kebanggaan Indonesia dengan mempersembahkan Piala Thomas yang ke-14.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jonatan Christie mengatakan penampilannya dalam Piala Thomas terbilang baik sehingga memotivasinya untuk berprestasi dalam BWF Super 1000 Denmark Terbuka 2021. "Pengaruh juara Piala Thomas lumayan terasa. Saya bisa bermain cukup baik sehingga menambah kepercayaan diri saat bertanding," kata Jojo saat dihubungi, Jumat, 22 Oktober lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Irsyan Hasyim

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus