SELAIN bercita-cita menjadi raja susu, Rajkumar Singh juga punya
angan-angan yang semarak untuk Indonesia. "Saya ingin Indonesia
Raya berkumandang di olimpiade," katanya setelah dia dipilih
kembali menjadi Ketua Umum Persatuan Hockey Seluruh Indonesia
oleh kongres istimewa organisasi itu 25 Oktober di Surabaya.
Tubuh orang Indonesia, menurut pedagang kelahiran Medan itu,
ternyata kuat dan punya kelenturan yang bagus. "Kita mampu
menjadi juara," katanya bersemangat di kantornya, PT Kebun Bunga
yang terletak di Pulomas, Jakarta.
Kecintaannya pada hockey bukan baru. Ia lahir dari keluarga
penggemar hockey. Ketika masih remaja ia termasuk tim dari Medan
yang pernah bertanding melawan regu dari Bandung. Di perusahaan
susu miliknya, sekarang ini terdapat pula lapangan hockey.
Klubnya bernama Shinta, sesuai dengan merk susu yang
diproduksinya.
Lancar berbicara, bersemangat dan ditambah dengan dasi serta
surbannya, Rajkumar kelihatan meyakinkan mau menjadikan
Indonesia setangguh India, negara yang bersama Pakistan silih
berganti sebagai juara dunia hockey. "Kalau tidak jadi juara,
buat apa saya pegang hockey? Sudah ratusan juta saya habiskan
untuk olahraga ini," ujarnya.
Sejak dia duduk dalam kepengurusan hockey 2 tahun yang lalu,
katanya, paling tidak Rp 60 juta yang keluar dari kantungnya
sendiri. Kongres di Surabaya itu secara terbuka mengumumkan
prestasinya itu. Sedangkan untuk kejuaraan nasional yang
berlangsung berbarengan dengan kongres, dananya datang dari
Rajkumar lagi. Sekitar Rp 50 juta untuk membiayai pertandingan
dan ongkos pemain hockey dari berbagai daerah yang berjumlah 350
orang.
Kejuaraan hockey itu sendiri, yang dimenangkan regu putra Jawa
Timur, kalah ramai dengan kongres yang berlangsung
sehari-semalam di Asean Room Hyatt Hotel. Memang tak sampai ada
pengurus yang sampai masuk rumah sakit, sebagaimana beberapa
pemain hockey yang terpaksa diusung ke Rumah Sakit Karang
Menjangan karena cedera kena pukulan stick. Tetapi pemilihan
kembali Rajkumar, 40 tahun, memang seru juga.
Kongres itu sendlri men]adi kongres "istimewa" karena mendadak
dilangsungkan, 2 tahun lebih cepat dari semestinya. Belum
setahun yang lalu terjadi kericuhan dalam susunan pengurus PHSI,
sehingga KONI meminta organisasi itu meninjau kembali
susunannya. Dan yang terakhir Rajkumar memberhentikan sementara
(sampai kongres istimewa di Surabaya itu) tiga orang anggota
pengurus besar. Katanya mereka melanggar disiplin organisasi dan
menyangkut masalah uang yang tak bisa dipertanggungjawabkan.
Dalam kongres, ke-3 orang itu tak terpilih lagi.
Genggaman Rajkumar terhadap organisasi hockey tersebut nampaknya
cukup kuat. Kongres secara aklamasi memilih dia kembali sebagai
ketua umum untuk masa kepengurusan 1982-1986. Tak heran, karena
popularitasnya memang tinggi. Untuk pembibitan di Jawa Barat,
Irian, Sulawesi dan Medan dia menyumbangkan 2.500 stick hockey.
Wartawan yang selama ini kurang perhatian terhadap hockey, dalam
acara makan siang menjelang kongres, juga kebagian masing-masing
satu tongkat pemukul yang berharga sekitar Rp 15.000 itu. "Agar
hockey dekat dengan para wartawan," katanya tertawa.
Barangkali Rajkumar masih akan menghadiahkan ribuan tongkat
hockey lagi, sesuai dengan rencananya untuk memassalkan olahraga
tersebut di tahuntahun mendatang. Terutama di kalangan pelajar.
Pada penutupan kejuaraan nasional di Surabaya itu, dia sempatkan
juga membagi-bagikan 120 stick kepada 10 sekolah di Jawa Timur.
Tak hanya itu. Ia juga ingin agar beberapa pengurus daerah
menunjuk dua utusan untuk belajar dan berlatih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini