Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Dari Buenos Aires, Dengan (cinta) GM

Setelah menyandang gelar IGMR untuk kedua kalinya di Plovdiv, Bulgaria, Herman Suradireja ditahbiskan menjadi GM oleh Fide dalam sidang di Buenes Aires baru-baru ini. (or)

25 November 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HERMAN Suradireja, 31 tahun, pernah dihadapkan pada persoalan pilih keluarga atau catur? Ia ternyata memilih yang terakhir, dan berpisah dengan isteri dan kedua putera tunggalnya. Maret lalu ia bercerai, ketika baru saja menyandang gelar International Grand Master Result (IGMR) dari turnamen catur di Primosko, Yugoslavia. Baginya, ketika itu, setapak lagi untuk meraih gelar Grand Master (GM). Apa yang diidam-idamkannya akhirnya memang terkabul juga. Setelah meraih predikat IGMR kedua di Plovdiv, Bulgaria, ia ditahbiskan menjadi GM oleh Federation Internationale des Echecs (FIDE) dalam sidangnya di Buenos Aires, Argentina baru-baru ini. Dialah GM pertama dari Indonesia, dan ketiga di Asia -- 2 lainnya adalah Eugene Torre dan Rosendo Balinas dari Pilipina. Prestasi Indonesia dari Buenos Aires bukan cuma itu. Regu yang terdiri dari 4 pemain inti - Arie Wotulo, Herman Suradireja, Arovah Bachtiar dan Ardiansyah, serta 2 pemain cadangan, Jacobus Sampouw dan Benny Killeng, berhasil mengangkat Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasis). Dari urutan ke-3 dalam Olympiade Catur Dunia di Nice Perancis tahun 1974, Indonesia memasuki posisi ke-26 di Buenos Aires yang diikuti 65 negara. Turnamen 1978 itu dimenangkan regu Hongaria, yang menggeser supremasi Uni Soviet selama hampir seperempat abad. Di luar arena Olympiade Catur Dunia, sidang FIDE kali ini tak kurang seru. Federasi Catur Swiss, misalnya, menuntut agar partai ke-32 dari dwi-lomba Korchnoi-Karpov di Baguio, Pilipina, dibatalkan. Alasan mereka, partai yang dimenangkan Karpov itu, sekaligus mengantar dirinya memperpanjang gelar sebagai juara dunia, tidak sah. Sebab fihak panitia penyelenggara Kejuaraan Catur Dunia di Baguio tidak melarang Dr. Zoukhar, ahli psikologi Uni Soviet untuk berada di barisan muka penonton. Dalam kesepakatan mereka terdahulu, Dr. Zoukhar tidak diizinkan duduk di barisan depan. Ia dianggap mengganggu konsentrasi Korchnoi. Tuntutan Federasi Catur Swiss ini ditolak Komisi Eksekutif FIDE. Alasan FIDE, tuntuta itu terlalu dicari-cari. WO Buat Karpov Yang juga mengecam FIDE adala Svetozar Glicoric, 55 tahun, tokoh catur dari Yugoslavia. Ia menuduh bahwa DE di bawah pimpinan Dr. Max Euwe telah melakukan banyak kesalahan. tidak memperinci tuduhannya. Tapi antara lain disebutnya kegagalan FID: memenuhi keinginan Bobby Fischer, bekas juara dunia dari Amerika Serikat dalam mempertahankan gelar melawan Karpov, 6 tahun lalu. Waktu itu, Fisch menuntut agar dwi-lomba dimainkan di dalam partai yang tak terbatas, seperti akhirnya diterapkan dalam pertandingan Korchnoi-Karpov yang lalu. Karena tuntutannya tidak dipenuhi, Fische memberikan kemenangan WO buat Karpov. Glicoric, seorang calon Presiden FIDE, mengatakan bahwa jika ia terpilih kesalahan yang diperbuat pimpinan lama tak lagi akan diulangi. Ia bahkan merencanakan untuk mempertemukan Fischer dan Karpov kembali di gelanggang pertandingan. Disebut-sebutnya lagi nama Fischer yang sudah 6 tahun tidak aktif, bermacam-macam prasangka muncul. Di antaranya ada yang mengatakan bahwa Fischer bermaksud untuk mencari uang dari turnamen. Dalam dwi-lomba di Baguio, hadiah yang diterima Karpov sebagai juara adalah $35.000. Niat Glicoric itu tampak tidak akan kesampaian. Entahlah, kalau Presiden FIDE yang baru terpilih, Frederik Olafsson dari Islandia mau merealisirnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus