FEDERASI Bulutangkis Dunia (WBF) ternyata tidak merongrong
agenda sidang Federasi Asian Games (AGF) di Bangkok pekan lalu.
WBF diakui sebagai badan yang memberikan persetujuan terhadap
penyelenLgaraan pertandingan bulutangkis di Asian Games VIII, 9
- 20 Desember. Sebelumnya, WBF dikabarkan menuntut AGF agar
mengajukan permintaan resmi untuk 4 negara anggota Federasi
Bulutangkis Internasional (WBF) supaya dapat mengikuti pesta
olahraga Asia itu. Keempat anggota IBF itu adalah Indonesia,
Jepang, Malaysia dan India Ternyata WBF hanya menggertak, sedang
tuntutan resmi tidak dimasukkannya daiam agenda rapat AGF.
"Masalah partisipasi keempat anggota IBF itu tidak lagi menjadi
persoalan," kata Ferry Sonneville anggota delegasi Indonesia
sekembalinya dari Bangkok. Tapi dalam pembicaraan terpisah di
loby Hotel Ambassador antara Ketua Bidang Luar Negeri PBSI,
Suharso Suhandinata, dan Sekjen WBF, Phiensak Sosothikul,
Indonesia bukan tak dirundung masalah baru. Sosothikul
mengatakan bahwa jumlah anggora tim bulutangkis akan dibatasi
menjadi 6 pemain putera dan 6 pemain puteri. Sementara regu
Indonesia, seperti sudah diumumkan KONI Pusat, terdiri 8 pemain
putera dan 7 pemain puteri. Mereka adalah Liem Swie King, Iie
Sumirat, Dhany, Hadiyanto, Kartono, Heryanto, Christian dan Ade
Chandra, di bagian putera. Untuk tim puteri tercatat, Verawaty,
Ivanna, Tjan So Gwan, Novianty, Widyastuti, Imelda dan Ruth
Damayanti.
Adanya pembatasan jumlah pemain itu kurang menguntungkan
Indonesia. Ketiga atlit bulutangkis yang bakal dikeluarkan dari
daftar kontingen akan terpukul. PBSI maupun KONI Pusat tampak
terpaksa memutuskan siapa di antara mereka yang akan dicoret.
Namun, ada kemungkinan bahwa PBSI membawa semua pemain terpilih
ini ke Bangkok. Hal serupa juga dilakukan oleh PASI terhadap
atlit A. Rachman Zakin yang gagal menempatkan diri dalam tim
atletik.
Pembicaraan yang dilakukan Suhandinata dan Sosothikul selama 2
jam itu, bukan cuma menyangkut pengurangan anggota regu
bulutangkis. Mereka tak lupa menyinggung soal kemungkinan berat
sebelahnya wasit maupun penjaga garis dalam pertandingan nanti.
Juga masalah penonton yang mungkin akan lebih merugikan
Indonesia.
Fihak WBF sudah memberikan jaminan untuk berlaku adil," kata
Suhandinata. "Meski demikian, kalau ketemu tim Muangthai, kita
harus berhati-hati juga."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini