Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Hanya Gertak WBF

WBF akhirnya setuju empat negara anggota WBF ikut Asian Games VIII di Bangkok, tapi tim dibatasi jumlah anggotanya menjadi 6 orang putra dan 6 orang putri.

25 November 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

FEDERASI Bulutangkis Dunia (WBF) ternyata tidak merongrong agenda sidang Federasi Asian Games (AGF) di Bangkok pekan lalu. WBF diakui sebagai badan yang memberikan persetujuan terhadap penyelenLgaraan pertandingan bulutangkis di Asian Games VIII, 9 - 20 Desember. Sebelumnya, WBF dikabarkan menuntut AGF agar mengajukan permintaan resmi untuk 4 negara anggota Federasi Bulutangkis Internasional (WBF) supaya dapat mengikuti pesta olahraga Asia itu. Keempat anggota IBF itu adalah Indonesia, Jepang, Malaysia dan India Ternyata WBF hanya menggertak, sedang tuntutan resmi tidak dimasukkannya daiam agenda rapat AGF. "Masalah partisipasi keempat anggota IBF itu tidak lagi menjadi persoalan," kata Ferry Sonneville anggota delegasi Indonesia sekembalinya dari Bangkok. Tapi dalam pembicaraan terpisah di loby Hotel Ambassador antara Ketua Bidang Luar Negeri PBSI, Suharso Suhandinata, dan Sekjen WBF, Phiensak Sosothikul, Indonesia bukan tak dirundung masalah baru. Sosothikul mengatakan bahwa jumlah anggora tim bulutangkis akan dibatasi menjadi 6 pemain putera dan 6 pemain puteri. Sementara regu Indonesia, seperti sudah diumumkan KONI Pusat, terdiri 8 pemain putera dan 7 pemain puteri. Mereka adalah Liem Swie King, Iie Sumirat, Dhany, Hadiyanto, Kartono, Heryanto, Christian dan Ade Chandra, di bagian putera. Untuk tim puteri tercatat, Verawaty, Ivanna, Tjan So Gwan, Novianty, Widyastuti, Imelda dan Ruth Damayanti. Adanya pembatasan jumlah pemain itu kurang menguntungkan Indonesia. Ketiga atlit bulutangkis yang bakal dikeluarkan dari daftar kontingen akan terpukul. PBSI maupun KONI Pusat tampak terpaksa memutuskan siapa di antara mereka yang akan dicoret. Namun, ada kemungkinan bahwa PBSI membawa semua pemain terpilih ini ke Bangkok. Hal serupa juga dilakukan oleh PASI terhadap atlit A. Rachman Zakin yang gagal menempatkan diri dalam tim atletik. Pembicaraan yang dilakukan Suhandinata dan Sosothikul selama 2 jam itu, bukan cuma menyangkut pengurangan anggota regu bulutangkis. Mereka tak lupa menyinggung soal kemungkinan berat sebelahnya wasit maupun penjaga garis dalam pertandingan nanti. Juga masalah penonton yang mungkin akan lebih merugikan Indonesia. Fihak WBF sudah memberikan jaminan untuk berlaku adil," kata Suhandinata. "Meski demikian, kalau ketemu tim Muangthai, kita harus berhati-hati juga."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus