Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Demam baru, awas !

Permainan skateboard sedang populer di jakarta. dalam tempo satu bulan saja sudah dua kali diadakan perlombaan. di swedia dan singapura, permainan itu telah diharamkan. (or)

30 Desember 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI Swedia, skate board telah lama tak diperkenankan meluncur. Banyak korban berjatuhan, malah ada yang meninggal, lantaran permainan itu. Di Singapura, larangan serupa berlaku sejak 1977. Tapi, di Indonesia, permainan yang terbuat dari sebilah papan berukuran 50 cm x 15 cm yang diberi 4 roda itu, sedang getolnya meluncur. Dalam tempo 1 bulan saja sudah diadakan kali perlombaan. Pertama, di Parkir Timur Senayan, 5 Nopember. Lalu 10 Desember, di Taman Suropati. Keduanya di Jakarta. Pesertanya para remaja yang juga datang dari Bandung. "Daripada mereka nongkrong di pinggir jalan,'kan mending dikasih kegiatan," kata Atje Saleh, Wakil Ketua Panitia Lomba Skate Board Prambors. Saleh bukan tak tahu bahwa di beberapa negara, permainan ini telah diharamkan. "Di Swedia, sering jatuh korban karena mereka bermain di arena yang mirip tong setan," cerita Saleh. "Di sini lain. Dan saya fikir belum begitu berbahaya." Di Senayan maupun di Taman Suropati, gelanggang pertadingan dibuat begitu sederhana. Tempat luncuran, buat mengambil ancang-ancang dibikin dari papan dengan kemiringan sekitar 45 derajat. Dari situ, kemudian baru pemain memperlihatkan ketrampilan dalam melewati patok-patok yang ditentukan berkelok-kelok seperti ujian mengambil rebowes motor. Tapi ada juga yang ancang-ancangnya cukup dilakukan di tempat datar. Di nomor ini, kelihayan diuji, misalnya, dengan melompati rintangan 3 orang remaja yang berbaring. Dan banyak lagi gaya yang bisa dilakukan. Tidak begitu berbahaya? Belum tentu. Buktinya, setiap peserta harus menyertakan surat izin dari orang tua serta surat keterangan dokter yang menyatakan mereka sehat, dan tidak patah kaki. Mereka pun diwajibkan memakai helm, pelindung siku dan lutut, sarung tangan, dan sepatu. "Saya izinkan Bobby ikut, karena percaya pada dia," kata nyonya Sukamto, ibu dari peserta Bobby Iman Satrio, 14 tahun. "Kalau nasib di mana pun bisa celaka." Bobby mengenal permainan ini sejak 1« tahun lalu, mendapat peralatan yang dibeli di Amerika. Di sana harganya $ 120. Menurut pengakuannya, lutut dan sikunya pernah dijahit akibat terjatuh dari papan itu. Tapi tampak tali jera. ' Habis, hobby sih, ' komentar Nella Parmiati, 13 tahun, yang sudah 2 tahun berkenalan dengan olahraga ini. Keranjingan skate board ini pertama kali diperkenalkan oleh remaja Amerika Serikat, di tahun go-an, sebagai pengganti surf meluncur tegak di atas sebilah papan di laut. Sebab mereka tak mungkin main di laut sepanjang musim. Sudah ada arena tersendiri di AS untuk olahraga ini -- di jalan raya sudah dilarang Tak heran, kalau juara dunia skate board 1978, Hendry Hestor berasal dari sana. Meski demamnya baru berjangkit di Indonesia tahun lalu, olahraga serupa sudah lama dikenal remaja negeri ini Awal 1973, ada permainan yang disebut laher, dengan sebilah papan berukuran 40 cm x 25 cm. Kedua sisinya diberi kolelaher. Permainan ini biasanya di jalan yang menurun. Sayang, itu tidak dikembangkan. Di Jakarta telah berdiri 3 klub skate board. Di Bandung, ada 4 klub. Dalam lomba terakhir ini dominasi remaja Jakarta bertahan. Untuk nomor slalom dan down-hill putera senior (14 tahun ke atas), juaranya adalah Bobby Iman Satrio. Di bagian junior, Arie Subiakto. Di nomor free style tercatat Mark Mckee.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus