Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Dua Tim PSSI Yang Tetap Begitu

PSSI Pratama diturunkan mengikuti Turnamen Piala Asia grup III di Bangkok (1-14 Mei). PSSI utama akan berhadapan dengan tim nasional Jepang, mungkin kedua tim PSSI ini akan digabung untuk 1 tim nasional.(or)

12 Mei 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LIGA sepakbola non-amatir (Galatama) yang memutar roda kompetisi sejak pertengahan Maret pernah diharapkan membantu memperbaiki mutu tim nasional. Ternyata kedua tim PSSI, baik Pratama maupun Utama, masih begitu-begitu saja. PSSI Pratama diturunkan mengikuti turnamen Piala Asia Grup III di Bangkok (1-14 Mei). Sudarno, Novrizal Chai dan Purwono -- ketiga kiper ini terpilih. Mereka sudah terhitung baik, tapi masih satu kelas di bawah Ronny Pasla. Di lini pertahanannya, ada Henky Rumere, Marsely Tambayong, Encas Tonip, Ismail Ruslan, Simson Rumahpasal, Jafeth Sibi, dan Purwanto. Kekompakan mereka dalam tim masih timpang. Buktinya, 2 kebobolan PSSI Pratama dari kes. Arseto menjelang keberangkatan ke Bangkok. Kelemahannya menonjol di rusuk pertahanan kiri -- tempat ini diisi oleh Jafeth Sibi dan Purwanto. Orang mau tak mau kembali berpaling pada Johannes Auri, pemain belakang yang bisa menopang serangan sampai ke daerah pertahanan musuh. Ia tak terpilih, mungkin karena kondisinya agak menurun. Pertahanan PSSI Pratama juga rapuh tanpa Suaeb Rizal. Perannya belum bisa diambil alih oleh Encas Tonip atau lainnya. Kwartet yang terbaik di lini muka gawang masih di tangan Johannes Auri, Suaeb Rizal, Marsely Tambayong, dan Simson Rumahpasal. Pemain penyisip bisa Henky Rumere atau Oyong Liza. Kapten PSSI Pratama, Iswadi Idris juga mengakui garis pertahanan merupakan sektor lemah dari timnya. Setelah dicukur oleh tim Muangthai 3-1 dalam pemilihan pool di Bangkok (1 Mei), ia meminta pelatih Basri untuk memberikan perhatian khusus di lini ini. Pelatih Jerman Karl Heinz Weigang yang mendampingi tim Malaysia rupanya memperhatikan. Tak heran, bila Malaysia dalam pertandingan di pool A melawan PSSI Pratama -- 4 hari kemudian -- berhasil mengobrak-abrik sektor belakan ini. PSSI Pratama kalah 4-1. Di lini penghubung? Cederanya lutut kanan Anjas Asmara cukup merepotkan PSSI Pratama untuk membangun serangan. Penggantinya, Timo Kapisa belum bisa diharapkan banyak. Di garis penyerang? "PSSI Pratama tak punya striker yang baik," kata Weigang. Trio penyerang PSSI Pratama adalah Andi Lala, Timo Kapisa, dan Robby Binur. Tapi menghadapi benteng Malaysia -- Soh Chin Aun dan Santokh Sing, permainan mereka hampir tak jalan. Sebenarnya, di sinilah peran Iswadi Idris dibutuhkan, tapi ia selalu terpaksa turun ke belakang. Kekalahan pertama di pool A itu membuat harapan PSSI Pratama untuk maju ke pertandingan selanjutnya di Kuwait nanti hilang sudah. Dari grup III ini cuma dipilih juara dan runner up saja ke sana. Diperkirakan Korea Utara, satu pool dengan PSSI Pratama, akan maju ke ronde selanjutnya. Tim Korea Utara adalah pemegang medali emas Asian Games 1978 di Bangkok, PSSI Pratama melawan Korea Utara pekan ini. PSSI Utama? Tim ini diasuh oleh Marek Jonata, pelatih asal-Polandia yang mengantar Persija ke tangga juara dalam turnamen 5 Besar PSSI lalu. Di sini tak banyak pemain nasional yang menonjol. Mereka yang bisa diandalkan, barangkali cuma Ronny Pasla, Endang Tirtana, Harry Muryanto, Dede Sulaiman, Dullah Rahim, Jusuf Malle, Riono Asnan, serta diharapkan kehadiran Hadi Ismanto dan ohny Fahamsyah. Tapi kemampuan mereka sebagai tim masih diragukan, seperti terbukti dari 3 kali pertandingan percobaan mereka pekan lalu. PSSI Utama yang dipersiapkan untuk turnamen Piala Jepang akhir Mei ini hanya mencatat kemenangan atas klub Galatama, Tidar Sakti 3-0. Dua pertandingan lainnya -- melawan PSIM, Yogyakarta dan PSIS, Semarang -- tak menggembirakan. Melawan PSIM, PSSI Utama kalah 1-0, dan yang kedua berakhir seri 0-0. Di Tokyo nanti, mereka akan berhadapan dengan tim nasional Jepang, klub Tottenham Hotspur, dan Fiorentina -- ketiganya tangguh. Di Tottenham Hotspur, misalnya, bermain Osvaldo Ardilles, seorang anggota tim Argentina pada Piala Dunia 1978. Pokoknya, kondisi PSSI Pratama dan PSSI Utama serba tanggung. Pengurus PSSI agaknya terlalu berani dengan eksperimen untuk melahirkan 2 tim nasional ini. Mungkin pula mereka nanti menggabung keduanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus