Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Ganda putri belum matang

Pemain tunggal bulu tangkis indonesia tetap berjaya. yang masih lemah adalah ganda putri. kurang diberi kesempatan?

12 Juni 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DARI dua kejuaraan bulu tangkis di Birmingham Piala Sudirman dan Kejuaraan Dunia terbukti pemain ganda putri Indonesia masih keteter. Pada Kejuaraan Dunia yang berakhir Ahad lalu itu, Indonesia berhasil menyabet tiga medali emas melalui Susi Susanti, Joko Suprianto, dan ganda putra Ricky Subagja/Rudy Gunawan. Susi membabat pemain Korea Selatan, Bang Soo-hyun, dengan rubber-set. Joko menjegal Hermawan Susanto melalui all- Indonesian final. Dan Ricky/Rudy menghentikan pasangan Malaysia, Cheah Soon Kit/Soo Beng Kiang. Kemenangan ini sekaligus membuktikan bahwa Indonesia masih kuat untuk nomor-nomor perorangan. ''Pada tunggal putra, putri, maupun ganda putra, kita memang punya pemain sampai enam, berlapis-lapis, dengan kemampuan yang tidak berbeda jauh,'' kata Ketua Bidang Pembinaan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) M.F. Siregar. Ganda putri Lili Tampi/Finarsih, yang sempat memberikan harapan di final Piala Sudirman, masih belum matang. Saat perlu satu angka lagi untuk menang dan berarti Piala Sudirman direbut Indonesia mereka kalah dari pasangan Korea Selatan, Chung So- young/Gil Young-ah. Pelatihnya, Tong Sin Fu, mengakui kelemahan asuhannya. Di Kejuaraan Dunia, Lili/Finarsih dikalahkan Maria/Caterine Berngston dari Swedia, yang pernah dikalahkan tiga kali. Sejak ganda Rosiana Tendean/Erma Sulistianingsih terhenti prestasinya di Olimpiade Barcelona 1992, pemain ganda putri yang tangguh sepertinya langka dicari. Lili/Finarsih, yang ditautkan dua tahun lalu, cuma mencapai semifinal di berbagai turnamen internasional, seperti Indonesia Terbuka 1992, Hong Kong Terbuka 1992, Taipei Terbuka 1993, Swedia Terbuka 1993, dan All England 1993. Prestasi terbaik mereka adalah runner-up di Jepang Terbuka 1993. Ada pula ganda putri kedua, Elisa/Zelin Resiana, yang baru ''dijodohkan'' tiga bulan lalu. Mereka tentu susah payah merangkak dari bawah. Setidaknya, mereka bisa mengatasi pasangan Inggris saat penyisihan Piala Sudirman. Apa penyebab seretnya regenerasi ganda putri ini? Tong Sin Fu menunjuk kurangnya perhatian dan pembinaan PBSI. ''Itu terlihat dari prioritas pengiriman atlet ke luar negeri untuk bertanding,'' ujarnya. Tapi Tong mengakui juga, bibit-bibit pemain ganda putri susah dicari. ''Kebanyakan lebih tertarik main tunggal ketimbang ganda,'' keluh Tong. Untuk menemukan pemain dengan postur tinggi, misalnya, PBSI merasa kesulitan. ''Karena bahannya itu-itu juga, kita adakan perputaran pasangan. Cari pola yang tepat sesuai dengan bahan,'' kata Siregar. Ganda putri ketiga, apalagi ganda keempat, sampai sekarang belum ditemukan. Menurut Siregar, kini tinggal kelihaian pelatih mengadakan pendekatan kepada para pemain. Misalnya, dengan melakukan diskusi terbuka sehingga terjalin rasa saling mengerti dengan rekan gandanya. Dengan melatih kecepatan, pertahanan, keakuratan pukulan, smes, dan kerja sama dalam pertandingan, masih ada harapan membentuk ganda putri yang kuat. ''Proses kematangan pemain ganda itu lebih lama ketimbang pemain tunggal. Tapi, kalau sudah jadi, pemain ganda bisa bertahan lebih lama,'' kata Siregar. Lili/Finarsih dan Elisa/Zelin memang bukan generasi Barcelona 1992. Mereka direncanakan masuk generasi Olimpiade Atlanta 1996. ''Mudah-mudahan masih cukup waktu,'' ujar Siregar. Ardian T.G. dan Mudrajad Kuncoro (Birmingham)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus