Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
NANJING - Pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu membuat kejutan di babak perempat final Kejuaraan Dunia 2018 di Nanjing, Cina. Pasangan ganda putri andalan Indonesia itu berhasil meruntuhkan "Tembok Besar" pasangan Tiongkok, Chen Qingchen/Jia Yifan kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Greysia/Apriyani menyingkirkan Qingchen/Yifan, yang menjadi satu-satunya pasangan ganda putri tuan rumah yang tersisa di perempat final. Pasangan yang disiapkan tampil di Asian Games 2018 ini berjuang habis-habisan dalam pertarungan dua game yang berakhir ketat dengan skor 23-21, 23-21.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam laga kemarin, mereka sudah tertinggal 19-20 dan 18-20 di game pertama dan kedua, namun berhasil membalikkan keadaan. "Di lapangan tadi, kami benar-benar main tanpa beban, apa adanya. Enggak usah mikir harus cantik pengembalian bolanya, pokoknya main mau menang dan bisa terapkan strategi," kata Apriyani seusai pertandingan.
Dengan kemenangan ini, Greysia/Apriyani membalas dua kali kekalahan dalam pertemuan sebelumnya. Mereka kemudian berusaha mempelajari permainan lawan untuk mengenal strategi yang digunakan pasangan juara dunia itu. "Kami merasa kali ini kami lebih siap dari lawan," kata Greysia.
Greysia/Apriyani juga mematahkan rekor Cina, yang untuk pertama kalinya sejak 1995 pasangan ganda putri mereka gagal meraih gelar di kejuaraan dunia. Dalam 14 tahun terakhir, ganda putri Cina selalu mengamankan medali emas dan merajai panggung kejuaraan dunia.
Selanjutnya, Greysia/Apriyani akan bertemu dengan duet Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara. Pasangan Jepang yang menjadi unggulan ke-11 itu sebelumnya menyingkirkan pasangan Thailand, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai, yang menempati unggulan ketujuh.
Akan halnya dua ganda putri lainnya, Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara Haris dan Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani, gagal menyusul Greysia/Apriyani. Rizki/Della disingkirkan Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto dalam duel tiga game yang menguras tenaga. Sedangkan Anggia/Ni Ketut takluk oleh Yuki Fukushima/Sayaka Hirota.
Pasangan ganda putra nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, juga harus tersingkir di perempat final. Perjalanan mereka dihentikan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang) dengan skor 19-21, 18-21.
Kevin/Marcus tak bermain apik dalam laga kali ini. Mereka banyak melakukan kesalahan sendiri hingga di game pertama tertinggal 6-15. Setelah sempat mengejar hingga kedudukan 16-17, juara All England dua kali tersebut tetap tak mampu merebut kemenangan.
"Selain pertahanan yang bagus, serangan Kamura/Sonoda juga bagus. Ketemu mereka memang selalu ramai. Semoga kami bisa meraih hasil yang lebih baik di Asian Games," ujar Marcus kepada badmintonindonesia.org.
Kamura menilai Kevin melakukan pola yang sama dengan reli panjang dan pukulan atas atau lob. Hal itu pernah dialaminya saat mereka bertemu di Dubai akhir tahun lalu. "Saya sudah mempersiapkan diri akan hal ini. Saya tidak mau terburu-buru menyerang dan terpancing, karena saya tahu itulah yang ia tunggu," ujar Kamura. NUR HARYANTO
Hasil Perempat Final
Jumat (3 Agustus)
Ganda Putri
- (5) Greysia Polii/Apriyani Rahayu (Indonesia) vs (1) Chen Qingchen/Jia Yifan (Cina) 23-21 23-21
- (4) Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto (Jepang) vs (8) Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara Haris (Indonesia) 17-21 21-12 21-15
- (2) Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang) vs (14) Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani (Indonesia) 21-17 21-15
Ganda Putra
- (5) Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang) vs (1) Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (Indonesia) 21-19 21-18
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo