Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Hery, si anak kolong

Profil suharyadi, petenis asal blora, yang meraih 3 angka bagi regu indonesia ketika melawan cina dalam babak semifinal piala davis zone asia/oceania 1988 di jakarta. ia mulai bermain tenis sejak usia 11 th.

16 April 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DIA memang pantas disebut petenis putra terbaik Indonesia saat ini. Kondisi fisiknya prima. Variasi pukulannya lengkap. Dan Suharyadi, pemuda lajang kelahiran Blora 23 tahun silam ini relah membuktikan kemampuannya. Ia meraih 3 angka bagi regu Indonesia, 2 dari partai tunggal dan satu dari ganda berpasangan dengan Wailan Walalangi, dalam pertandingan melawan regu Cina pekan lalu. "Saya belum puas. Masih ada Korea Selatan yang harus kita hadapi," kata Suharyadi merendah. Untuk dapat menang lawan Korea, porsi latihan harus ditingkatkan. "Paling tidak 2 kali dibanding persiapan menghadapi regu Cina sekarang ini," tambah Hery, panggilan akrabnya. Hery dilahirkan dari keluarga tenis. Dua kakaknya, Utaminingsih dan Sulistiyono, kini masih termasuk pemain tingkat nasional. Anak keenam dari 7 bersaudara keluarga Sukamat ini mulai memegang raket sejak usia 11 tahun. Kebetulan, lokasi lapangan tenis tidak jauh dari rumah dinas ayahnya, di kompleks Polri. Suharyadi memang anak kolong. Prestasi tingkat nasional yang pertama diraihnya di Malang, 1977, dengan meraup gelar juara tunggal putra dalam Kejuaraan Nasional di bawah usia 12 tahun. Sejak itulah prestasinya terus menanjak, hingga ia mendapat beasiswa untuk masuk ke sekolah khusus atlet, SMA Ragunan, Jakarta, 1981. Di Ragunan, hemampuannya terus meningkat. T api karena kurang mengikuti pertandingan internasional, prestasinya naik turun. Baru pada 1987 dia mampu meraih gelar juara dua di nomor ganda pada Kejuaraan Yunior Asia, berpasangan dengan kakaknya, Sulistyono. Pemuda yang tingginya 168 cm dengan berat badan 65 kg ini mulai memperkuat tim Piala Dais Indonesia pada 1984. Ia pernah diundang IOC (Komite Olimpiade Internasional) untuk mengikuti pertandingan ekshibisi tenis pada Olimpiade Los Angeles, 1984. Federasi Tenis Internasional (ILTF) kemudian memilih Suharyadi untuk mewakili Indonesia dalam Olimpiadc musim panas ke-24, di Seoul, Korea Selatan, September mendatang. Bersama 64 pemain tingkat dunia lainnya, ia akan ikut memperebutkan empat medali emas dari dua nomor yang dipertandingkan, tunggal dan ganda putra-putri. R.N.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus