Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Berita Tempo Plus

Indonesia Upayakan Pencak Silat Masuk Olimpiade

Indonesia juga mulai berjuang mempromosikan diri menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.

24 Desember 2019 | 00.00 WIB

Pesilat Indonesia Sugianto tampil dalam babak final tunggal putra pencak silat seni Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, 2018.  ANTARA/INASGOC/Melvinas Priananda
Perbesar
Pesilat Indonesia Sugianto tampil dalam babak final tunggal putra pencak silat seni Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, 2018. ANTARA/INASGOC/Melvinas Priananda

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan pemerintah tengah berupaya agar pencak silat dipertandingkan di arena Olimpiade. Sebab, menurut Menpora, cabang olahraga ini terbukti sukses dipertandingkan dalam Asian Games 2018 di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Target pemerintah, dipertandingkan di Olimpiade. Saat Asian Games sudah dipertandingkan, tinggal berjuang untuk Olimpiade. Presiden sudah memerintahkan untuk berjuang agar Indonesia jadi tuan rumah Olimpiade," kata Zainudin di Jombang, Jawa Timur, akhir pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menpora menambahkan, apalagi Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) telah resmi mengakui pencak silat sebagai warisan budaya asli dari Indonesia, selain menjadi warisan leluhur Indonesia.

"Satu hal yang membanggakan, UNESCO mengakui pencak silat sebagai warisan budaya leluhur Indonesia," kata Zainudin. "Dulu, Malaysia mengklaim yang punya pencak silat. Kami perjuangkan dan minta ada pengakuan dari PBB. Pekan lalu, UNESCO menyatakan bahwa pencak silat warisan budaya Indonesia."

Menpora berharap pengakuan ini membuat pencak silat berkembang lebih baik lagi dan bisa dipertandingkan dalam Olimpiade. Dia mendukung penuh kejuaraan pencak silat di Indonesia, termasuk oleh Pagar Nusa yang kerap menyumbangkan atlet pencak silat nasional.

Selain menginginkan pencak silat dipertandingkan di Olimpiade, menurut Zainudin, Indonesia mencanangkan menjadi tuan rumah Olimpiade setelah sukses menggelar Asian Games. Untuk itu, delegasi Indonesia berencana menyambangi markas International Olympic Committee (IOC) pada Januari mendatang.

"Nanti saya ke IOC bersama NOC menyampaikan keinginan. Tentu ada beberapa negara yang menjadi pesaing kami. Tapi, dengan pengalaman menjadi tuan rumah Asian Games, mudah-mudahan yang lain memberikan dukungan ke kami. Tentu kami butuh perjuangan keras dan lobi ke berbagai negara supaya bisa menjadi tuan rumah," kata Zainudin.

Sejalan dengan upaya itu, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mulai mempersiapkan diri untuk bisa mewujudkan ambisi besar tersebut. "Kita akan membawa Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032," kata Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari.

Oktohari, yang baru saja mengunjungi markas IOC di Lausanne, Swiss, dan NOC Jepang pada 16-21 Desember lalu, mengatakan ia sudah melihat ke beberapa negara bahwa ada fasilitas yang harus dilengkapi. "Kami sedang koordinasikan dengan pihak swasta dan pemerintah agar ini terlaksana," ujar Oktohari dalam jumpa pers di kantor KOI, Ahad lalu.

Kunjungannya ke Jepang-tuan rumah Olimpiade 2020-menjadi sangat penting guna mendapatkan dukungan sekaligus sebagai ajang mempromosikan Indonesia yang mengajukan diri sebagai tuan rumah Olimpiade 2032. Selain melakukan kunjungan, KOI sudah mulai menunjuk beberapa orang yang akan bertanggung jawab ihwal kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.

Okto optimistis Indonesia berpeluang besar terpilih menjadi tuan rumah dibanding calon-calon lain, seperti Australia, Korea Selatan, dan Jerman. Sebab, Indonesia akan menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang pertama kali menjadi penyelenggara Olimpiade.

"Kita sudah berkomunikasi langsung dengan IOC, ANOC, juga ASOF. Semuanya memberikan respons positif, memberikan angin segar. Mereka lihat ini peluang dan potensi Olimpiade untuk pertama kalinya bisa dilaksanakan di Asia Tenggara," Okto menjelaskan.

Rencananya, KOI akan mengadakan berbagai kejuaraan cabang olahraga tingkat dunia di Indonesia. Harapannya, kegiatan tersebut dapat menjadi ajang promosi bahwa Indonesia sanggup menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.

KOI menargetkan, setidaknya pada 2023 Indonesia sudah siap menjadi tuan rumah sebelum keputusan tersebut ditentukan melalui rapat besar IOC pada 2024. ANTARA | FIRMAN ATMAKUSUMA


Indonesia Upayakan Pencak Silat Masuk Olimpiade

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus