Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Inilah Pernyataan Kontroversial Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi

ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi kerap memberikan pernyataan kontroversial berkaitan dengan posisinya maupun sepak bola Indonesia dan ini contohnya.

6 Desember 2018 | 14.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Edy Rahmayadi sering mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial berkaitan dengan kondisi persepakbolaan Indonesia.

Edy yang kini juga menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara, dipilih menjadi Ketua Umum PSSI dalam Kongres PSSI di Ancol, Jakarta pada 10 November 2016. Dia menggantikan La Nyalla Mattalitti, yang digusur setelah PSSI dibekukan Kemenpora.

Baca: Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi: Tolong Jangan Lagi Dibully Saya

Selama kepemimpinan Edy dua tahun terakhir, prestasi sepak bola Indonesia belum beranjak naik. Bahkan terakhir, timnas Indonesia gagal masuk semifinal Piala AFF 2018, setelah kalah bersaing dengan Thailand, Filipina, dan Singapura.

Tagar #Edyout lantas menjadi viral akibat prestasi timnas Indonesia yang stagnan, ditambah pernyataan-pernyataan dari purnawirawan Letnan Jenderal TNI AD yang mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) tersebut.

Baca: Edy Rahmayadi, Kardono, Kritik PSSI, dan Jawaban

Berikut ini adalah beberapa pernyataan konstroversial yang pernah dilontarkan Edy Rahmayadi sebagai Ketua Umum PSSI di depan media:

- "Wartawannya yang harus baik. Kalau wartawannya baik, nanti timnasnya baik." (komentar soal prestasi timnas Indonesia)

- "Jangankan 60 ribu, satu orang pun kalau itu memang benar adanya gara-gara saya gubernur lalu terjadi itu pembunuhan, saya akan tinggalkan jabatan Ketua Umum PSSI. Karena itu berarti saya tidak becus. Yang saya takutkan, dari 60 ribu ini mungkin salah satunya menginginkan jabatan PSSI ini, karena saat ini dalam dunia politik. Jadi, PSSI harus saya lindungi, karena ini amanah rakyat sampai 2020." (komentar soal petisi online yang ditandatangani 60 ribu orang di change.org, yang berisi tuntutan Edy mundur)

- "Siapa bilang PSSI mau memecat Milla? Baru juga Timnas U-23 selesai bertanding kemarin, masa saya mau langsung ambil keputusan. Kami punya sistem, tidak bisa seenaknya. Akan kami umumkan segera soal status pelatih Timnas Indonesia, karena dua bulan lagi akan ada ajang Piala AFF." (Luis Milla akhirnya dipecat sebagai pelatih timnas Indonesia, dan digantikan Bima Sakti)

- "Apa urusannya Anda menanyakan itu? Bukan hak anda juga bertanya kepada saya." (saat wawancara dengan Aiman Wicaksono, Kompas TV)

- "Siapa mereka? Seenaknya saja mengontrak-ngontrak. Kalau mata duitan, ya repot juga kita. Tidak ada jiwa nasionalisme. Nanti akan saya kumpulkan segera." (menanggapi soal Evan Dimas dan Ilham Udin Armain yang dikontrak Selangor FA di Liga Malaysia)

- "Saya akan tetap bertahan karena jabatan belum habis dan menginginkan PSSI bisa mencapai cita-cita. Sampai titik darah penghabisan saya akan laksanakan tugas amanat rakyat agar PSSI berkibar di nusantara." (menanggapi tuntutan mundur lewat tagar #EdyOut) 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus