MUHAMMAD Ali sudah 2 tahun tak naik ring. Hampir berusia 40
tahun, ia bermimpi menjadi juara dunia tinju kelas berat keempat
kalinya. "Ring seperti sudah ditakdirkan dibuat untuk saya,"
kata Ali. Sebelum melawan Trevor Berbick di Nassau, Bahama, Ali
masih berkata: "Percayalah saya akan mengalahkan anak ingusan
itu."
Sekitar 11.000 orang memadati gelanggang olahraga Ratu Elizabeth
(11 Desember) malam itu. "Ali. Ali. Ali," teriak mereka begitu
petinju Muslim Hitam itu naik ring. Ali melambaikan tangan dan
menjanjikan kepada penonton bahwa pertandingan tidak akan sampai
10 ronde seperti direncanakan. Ia optimistis bisa merubuhkan
Berbick, 27 tahun, dengan KO (knock out).
Kenyataannya tidak seperti yang diharapkan Ali. Taktik rope a
dope, seperti yang dipergunakannya mengalahkan kampiun dunia
George Foreman di Kinshasa, 1974, ternyata tak mempan terhadap
Berbick. Ketiga hakim tinju -- Clyde Gray (Toronto), Jay Edson
(Florida), dan Alonzo Butler (Bahama) -- memilih Berbick sebagai
pemenang dengan angka 99-94, 99-94 dan 97-94. "Saya dikalahkan
oleh usia. Bukan Berbick," kata Ali seusai bertanding. "Jika
saya mempersiapkan diri selama satu tahun, saya optimistis bisa
mengalahkannya."
Menurut Berbick, sebetulnya Ali sudah tidak layak naik ring.
"Ali sudah tak mengikuti perkembangan tinju. Ia masih
mengandalkan rope a dope. Padahal ia sudah tak mungkin sanggup
berdansa selama sepuluh ronde. Ali sudah tua," kata Berbick.
Banyak orang menasihati Ali agar mundur saja dari ring untuk
selamanya. Juga Maryum, 13 tahun, putri tertua Ali, berkata
begitu. Ketika melihat ayahnya menjadi bulan-bulanan Berbick,
Maryum berulang kali menundukkan kepala. Ia bahkan menangis
memeluk ayahnya di kamar pakaian dan memintanya untuk tidak
bertinju lagi.
Bagi Ali, bekas juara dunia kelas berat tiga kali, ini merupakan
kegagalan kelima selama 61 kali naik ring. Petinju yang pernah
mempecundangi Ali sebelumnya adalah Joe Frazier, Ken Norton,
Leon Spinks dan Larry Holmes.
Ali dikabarkan mendapat bayaran US$ 1 juta untuk pertandingan 11
Desember itu. Tapi sesudah kekalahannya atas Berbick,
reputasinya otomatis turun. Diramalkan ia akan sulit untuk
mendapatkan promotor lagi. Presiden Sports International Ltd.
(Bahama) James Cornelius, yang menyelenggarakan pertandingan
Ali-Berbick, dikabarkan rugi. Selain membayar mahal pada Ali, ia
masih mengeluarkan US$ 350.000 untuk Berbick.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini