Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Kalah Usia, Kata Ali

Setelah 2 th tak naik ring, dalam pertandingannya melawan trevor berbick, ali dikalahkan dengan angka. seusai pertandingan, ali berkomentar bahwa ia dikalahkan oleh usia, bukan berbick.

19 Desember 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MUHAMMAD Ali sudah 2 tahun tak naik ring. Hampir berusia 40 tahun, ia bermimpi menjadi juara dunia tinju kelas berat keempat kalinya. "Ring seperti sudah ditakdirkan dibuat untuk saya," kata Ali. Sebelum melawan Trevor Berbick di Nassau, Bahama, Ali masih berkata: "Percayalah saya akan mengalahkan anak ingusan itu." Sekitar 11.000 orang memadati gelanggang olahraga Ratu Elizabeth (11 Desember) malam itu. "Ali. Ali. Ali," teriak mereka begitu petinju Muslim Hitam itu naik ring. Ali melambaikan tangan dan menjanjikan kepada penonton bahwa pertandingan tidak akan sampai 10 ronde seperti direncanakan. Ia optimistis bisa merubuhkan Berbick, 27 tahun, dengan KO (knock out). Kenyataannya tidak seperti yang diharapkan Ali. Taktik rope a dope, seperti yang dipergunakannya mengalahkan kampiun dunia George Foreman di Kinshasa, 1974, ternyata tak mempan terhadap Berbick. Ketiga hakim tinju -- Clyde Gray (Toronto), Jay Edson (Florida), dan Alonzo Butler (Bahama) -- memilih Berbick sebagai pemenang dengan angka 99-94, 99-94 dan 97-94. "Saya dikalahkan oleh usia. Bukan Berbick," kata Ali seusai bertanding. "Jika saya mempersiapkan diri selama satu tahun, saya optimistis bisa mengalahkannya." Menurut Berbick, sebetulnya Ali sudah tidak layak naik ring. "Ali sudah tak mengikuti perkembangan tinju. Ia masih mengandalkan rope a dope. Padahal ia sudah tak mungkin sanggup berdansa selama sepuluh ronde. Ali sudah tua," kata Berbick. Banyak orang menasihati Ali agar mundur saja dari ring untuk selamanya. Juga Maryum, 13 tahun, putri tertua Ali, berkata begitu. Ketika melihat ayahnya menjadi bulan-bulanan Berbick, Maryum berulang kali menundukkan kepala. Ia bahkan menangis memeluk ayahnya di kamar pakaian dan memintanya untuk tidak bertinju lagi. Bagi Ali, bekas juara dunia kelas berat tiga kali, ini merupakan kegagalan kelima selama 61 kali naik ring. Petinju yang pernah mempecundangi Ali sebelumnya adalah Joe Frazier, Ken Norton, Leon Spinks dan Larry Holmes. Ali dikabarkan mendapat bayaran US$ 1 juta untuk pertandingan 11 Desember itu. Tapi sesudah kekalahannya atas Berbick, reputasinya otomatis turun. Diramalkan ia akan sulit untuk mendapatkan promotor lagi. Presiden Sports International Ltd. (Bahama) James Cornelius, yang menyelenggarakan pertandingan Ali-Berbick, dikabarkan rugi. Selain membayar mahal pada Ali, ia masih mengeluarkan US$ 350.000 untuk Berbick.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus