Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Kalau herlina memimpin kumpulan...

Herlina kasim mencalonkan diri sebagai ketua umum pssi. banyak pihak mengkritiknya. ia dianggap terlalu muluk dalam merencanakan gagasannya. (or)

5 Desember 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

WALAUPUN pamor PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) sedang menurun, tidak kurang minat orang untuk menjadi ketua umumnya. Kali ini seorang wanita mencalonkan diri. Yaitu Ny. Herlina Kasim yang dikenal sebagai si "Pending Emas". "Jika di Inggris ada Margaret Thatcher dan di India ada Indira Gandhi menjadi perdana menteri, tak akan aneh kalau di Indonesia seorang wanita menjadi ketua PSSI," katanya kepada wartawan. Herlina akan ikut dalam kongres PSSI (19-20 Desember) sebagai Ketua Umum Persija Timur, klub yang sudah lama dibinanya. PSSI akan memilih pengurus baru dalam kongres itu. Herlina mengatakan dia akan menawarkan program yang lebih baik, sedangkan dana nomor dua. Programnya, katanya, ialah pembinaan dari bawah. PSSI selama ini dianggapnya keliru karena prioritasnya membuat super klub atau klub nasional. "Ibarat bikin rumah--terlebih dulu dibikin bagus atapnya, bukan fondasinya." Menantang Sepakbola, menurut Herlina, sudah merakyat. "Buktinya di kampung-kampung dengan bola jeruk saja anak-anak sudah menyenangi permainan itu. Tentunya banyak bakat terpendam, tetapi PSSI tidak pernah maju. Jadi ada yang salah." Kalau dia memimpin PSSI, katanya, dia akan membuat batas yang tegas antara pemain amatir dan profesional. Mereka yang profesional akan diarahkannya membentuk tim World Cup, sedang yang ingin amatir akan ditawarkannya kembali ke perserikatan dan diberi prioritas memasuki divisi utama. Herlina juga memikirkan bulan dana. Caranya? Beberapa juara dunia diundang memperebutkan hadiah uang di Indonesia. Cara itu, menurut Herlina, bisa menghasilkan dana. Tidak semua orang setuju dengan gagasan muluk Herlina ini. "Saya akan berhenti main bola kalau Herlina terpilih," kata pemain terkenal Ronny Pattinasarany kepada surat kabar Kompas. Kalau Herlina mencalonkan diri, katanya lagi, dia berniat menyaingi wanita itu. Ketua Komda PSSI Sul-Ut, Rauf Moo, berkau lebih keras lagi: "Ia boleh berteriak sekeras-kerasnya mencalonkan diri. Soalnya tergantung kongres." Seorang ketua klub di Jakarta Timur agak sinis menanggapi Herlina. "Seharusnya ia bercermin dulu. Kalau sudah berprestasi, baru ngomong," kata ketua itu. Klubnya itu anggota perserikatan yang dipimpin Herlina. Herlina sendiri tenang saja menanggapi berbagai kritik itu. Malah ia menantang Ronny supaya mencalonkan diri. "Saya tunggu ia di kongres. Di sana kita uji konsep siapa yang lebih baik," ujarnya. Persija Timur yang dipimpinnya, menurut Herlina, mempunyai prestasi baik. Beberapa pemainnya terpilih memperkuat Persija di PON X dan terpilih untuk PSSI ke Piala Presiden di Korea Selatan. Dan tidak pernah mereka berkelahi, sebab ada aturan keras: Setiap pemain klub di Persija Timur yang memukul sesama pemain diskors selama sekali putaran kompetisi, dan bila pemain memukul wasit, klubnya dihukum. "Aturan itu kami jalankan, tidak seperti di PSSI," kata Herlina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus