WALAUPUN pamor PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia)
sedang menurun, tidak kurang minat orang untuk menjadi ketua
umumnya. Kali ini seorang wanita mencalonkan diri. Yaitu Ny.
Herlina Kasim yang dikenal sebagai si "Pending Emas". "Jika di
Inggris ada Margaret Thatcher dan di India ada Indira Gandhi
menjadi perdana menteri, tak akan aneh kalau di Indonesia
seorang wanita menjadi ketua PSSI," katanya kepada wartawan.
Herlina akan ikut dalam kongres PSSI (19-20 Desember) sebagai
Ketua Umum Persija Timur, klub yang sudah lama dibinanya. PSSI
akan memilih pengurus baru dalam kongres itu. Herlina mengatakan
dia akan menawarkan program yang lebih baik, sedangkan dana
nomor dua.
Programnya, katanya, ialah pembinaan dari bawah. PSSI selama ini
dianggapnya keliru karena prioritasnya membuat super klub atau
klub nasional. "Ibarat bikin rumah--terlebih dulu dibikin bagus
atapnya, bukan fondasinya."
Menantang
Sepakbola, menurut Herlina, sudah merakyat. "Buktinya di
kampung-kampung dengan bola jeruk saja anak-anak sudah
menyenangi permainan itu. Tentunya banyak bakat terpendam,
tetapi PSSI tidak pernah maju. Jadi ada yang salah."
Kalau dia memimpin PSSI, katanya, dia akan membuat batas yang
tegas antara pemain amatir dan profesional. Mereka yang
profesional akan diarahkannya membentuk tim World Cup, sedang
yang ingin amatir akan ditawarkannya kembali ke perserikatan dan
diberi prioritas memasuki divisi utama.
Herlina juga memikirkan bulan dana. Caranya? Beberapa juara
dunia diundang memperebutkan hadiah uang di Indonesia. Cara itu,
menurut Herlina, bisa menghasilkan dana.
Tidak semua orang setuju dengan gagasan muluk Herlina ini. "Saya
akan berhenti main bola kalau Herlina terpilih," kata pemain
terkenal Ronny Pattinasarany kepada surat kabar Kompas. Kalau
Herlina mencalonkan diri, katanya lagi, dia berniat menyaingi
wanita itu.
Ketua Komda PSSI Sul-Ut, Rauf Moo, berkau lebih keras lagi: "Ia
boleh berteriak sekeras-kerasnya mencalonkan diri. Soalnya
tergantung kongres."
Seorang ketua klub di Jakarta Timur agak sinis menanggapi
Herlina. "Seharusnya ia bercermin dulu. Kalau sudah berprestasi,
baru ngomong," kata ketua itu. Klubnya itu anggota perserikatan
yang dipimpin Herlina.
Herlina sendiri tenang saja menanggapi berbagai kritik itu.
Malah ia menantang Ronny supaya mencalonkan diri. "Saya tunggu
ia di kongres. Di sana kita uji konsep siapa yang lebih baik,"
ujarnya.
Persija Timur yang dipimpinnya, menurut Herlina, mempunyai
prestasi baik. Beberapa pemainnya terpilih memperkuat Persija di
PON X dan terpilih untuk PSSI ke Piala Presiden di Korea
Selatan. Dan tidak pernah mereka berkelahi, sebab ada aturan
keras: Setiap pemain klub di Persija Timur yang memukul sesama
pemain diskors selama sekali putaran kompetisi, dan bila pemain
memukul wasit, klubnya dihukum. "Aturan itu kami jalankan, tidak
seperti di PSSI," kata Herlina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini