LANGKAH Soviet untuk menyelamatkan Olympiade XXII di Moskow tak
kepalang tanggung. "Sekitar 40 negara dibayar untuk datang,"
ungkap pejabat Dewan Eksekutif Komite Olympiade Internasional
(IOC), Count Jean De Beaumont. Angka itu hampir separuh dari
jumlah kontingen (86 negara) yang mendaftarkan diri untuk
berpartisipasi.
Tidak diketahui jumlah dana bantuan Soviet itu dan daftar negara
yang kebagian. Beberapa negara yang dibiayai itu mempunyai 3
atau 4 atlet saja. Toh "Soviet tetap senang dengan kehadiran
mereka," lanjut Beaumont. "Karena lebih banyak bendera dan
lambang negara yang akan ikut berparade."
Soviet semula berharap Olympiade XXII akan merupakan pesta
olahraga terbesar dalam sejarah. Setelah aksi boikot
diperkirakan bakal hadir di Moskow 5.000 sampai 15.500 orang,
dan jumlah kontingennya sekitar 82. Dalam Olympiade XXI di
Montreal, 1976, 6.200 orang dari 88 negara ambil bagian.
Walau pada batas waktu pendaftaran 24 Mei sudah tercatat 86
negara, masih ada beberapa negara yang mendapat tekanan dari
pemerintah masing-masing. Panama, misalnya, semula memutuskan
akan ikut. Tapi kemudian pemerintahnya melarang kontingennya
menggunakan bendera nasional. "Kami tidak bisa hadir di Moskow
tanpa bendera nasional," kata Ketua Komite Olympiade Panama,
Victor Danelo, akhirnya.
Amerika Serikat pun kelihatan akan memainkan kartu 'baru' dalam
memboikot Olympiade XXII. Senat AS pekan lalu meminta Presiden
Jimmy Carter untuk menghitung jumlah negara yang mengesampingkan
seruan boikot, dan menghentikan bantuan luar negeri AS kepada
negara itu. Dana bantuan luar negeri AS untuk tahun fiskal 1981
sebesar US$ 4.814 milyar.
Ketua Komite Olahraga Soviet, SergeiPavlov,menyatakan keputusan
boikot maupun aksi lanjutan dari AS dan sekutunya tidak akan
mempengaruhi Olympiade XXII. Karena Soviet dan Jerman Timur
mendominasi berbagai turnamen olahraga dunia saat ini.
Diingatkannya bakwa di Olympiade XXI, Soviet dan Jerman Timur
menempati urutan teratas dalam pengumpulan medali. AS di bawah
mereka.
Tapi Menteri Luar Negeri Inggris Lord Carrington tetap
berpendapat pesta olahraga dunia di Moskow tidak akan menjadi
Olympiade sesungguhnya. "Atlet yang menggondol medali emas
(Olympiade XXII) tahun ini tidak dapat merasakan bahwa itu
adalah medali emas," kata Carrington. Namun Komite Olympiade
Inggris (BOA) tetap akan mengirim kontingen ke Moskow.
Para pemboikot merancang pertemuan olahraga internasional
pengganti, yang tersebar di beberapa negara. Cabang atletik dan
hockey putri di Philadelphia (AS), ketangkasan berkuda di
Goodwood (Inggris), tinju di Nairobi (Kenya), senam di
Washington atau New York. Sementara itu Hawaii disebut-sebut
pula sebagai tempat kompetisi renang dan loncat indah.
Mengesalkan Wartawan
Tak semua kejuaraan itu direstui induk organisasi yang
bersangkutan. Federasi Atletik Amatir Internasional (IAAF),
misalnya, sudah melarang semua organisasi nasional untuk
mengikuti kompetisi atletik mancanegara yang diselenggarakan 9
Juli s/d 3 Agustus -- waktu yang sama dengan jadwal
penyelenggaraan Olympiade XXII. Di luar tanggal itu IAAF tak
keberatan.
Peringatan dari IAAF itu kelihatan serius. Hingga Universitas
Pennsylvania Philadelphia membatalkan pemakaian stadionnya untuk
kejuaraan atletik internasional yang direncanakan 22-23 Juli
oleh kelompok pemboikot. Bagi cabang olahraga lain, tampak tak
ada kesulitan, karena turnamen yang mereka rencanakan umumnya
sesudah Olympiade XXII.
Aksi boikot tampak mengesalkan wartawan juga. IOC, misalnya,
menginstruksikan pembatasan terhadap jumlah wartawan dari negara
yang ikut boikot. Yaitu diperkenankan hanya separuhdari jumlah
yang sudah ditetapkan sebelumnya. Banyak wartawan dari Jerman
Barat, umpamanya, terpaksa membatalkan tugas ke Moskow.
Jika mereka bersatu dan mogok, peliputan Olympiade XXII mungkin
bisa berabe. Buktinya upacara pengambilan api abadi untuk obor
Olympiade XXII di Olympia, Yunani minggu lampau terpaksa tidak
bisa disiarkan langsung. Gara-gara seluruh awak televisi dan
radio Yunani sedang mogok.
Dalam soal larangan Kenya melangkah lebih jauh. Telah ada
larangan bagi semua warga Kenya -- tak peduli atlet, pimpinan
top organisasi, maupun umum, dan untuk keperluan apa pun --
pergi ke Moskow pada saat pesta olahraga dunia tersebut
berlangsung.
Suatu survei di Barat memperkirakan Soviet akan kehilangan
pemasukan dari pengunjung sebesar Rp 24 milyar. Tapi Valentin
Lebedev, pimpinan kantor turis Soviet mengatakan bahw:l X7% dari
1 « juta lembar karcis yang disediakan untuk pendatang dari luar
negeri sudah terjual.
Soviet jelas akan memanfaatkan Olympiade XXII untuk tujuan
politik. Misalnya, undangan kepada Sekjen PBB Kurt Waldheim.
Jika Waldheim menolak hadir untuk menyaksikan Olympiade XXII,
mungkin masa jabatan ketiganya sebagai orang penting dunia bisa
goyah. Sebab Soviet bisa memveto pencalonan Waldheim kembali.
Waldheim, berasal dari Austria, belum memberikan komentar. Tapi
"kami berharap ia akan meneimanya," kata seorang pejabat
Soviet.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini