Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Kalau Waldheim Tak Hadir

Untuk menyelamatkan olimpiade xxii di moskow, uni soviet memberi biaya perjalanan kepada 40 negara peserta. ioc menginstruksikan pembatasan terhadap jumlah wartawan dari negara yang ikut boikot. (or)

28 Juni 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LANGKAH Soviet untuk menyelamatkan Olympiade XXII di Moskow tak kepalang tanggung. "Sekitar 40 negara dibayar untuk datang," ungkap pejabat Dewan Eksekutif Komite Olympiade Internasional (IOC), Count Jean De Beaumont. Angka itu hampir separuh dari jumlah kontingen (86 negara) yang mendaftarkan diri untuk berpartisipasi. Tidak diketahui jumlah dana bantuan Soviet itu dan daftar negara yang kebagian. Beberapa negara yang dibiayai itu mempunyai 3 atau 4 atlet saja. Toh "Soviet tetap senang dengan kehadiran mereka," lanjut Beaumont. "Karena lebih banyak bendera dan lambang negara yang akan ikut berparade." Soviet semula berharap Olympiade XXII akan merupakan pesta olahraga terbesar dalam sejarah. Setelah aksi boikot diperkirakan bakal hadir di Moskow 5.000 sampai 15.500 orang, dan jumlah kontingennya sekitar 82. Dalam Olympiade XXI di Montreal, 1976, 6.200 orang dari 88 negara ambil bagian. Walau pada batas waktu pendaftaran 24 Mei sudah tercatat 86 negara, masih ada beberapa negara yang mendapat tekanan dari pemerintah masing-masing. Panama, misalnya, semula memutuskan akan ikut. Tapi kemudian pemerintahnya melarang kontingennya menggunakan bendera nasional. "Kami tidak bisa hadir di Moskow tanpa bendera nasional," kata Ketua Komite Olympiade Panama, Victor Danelo, akhirnya. Amerika Serikat pun kelihatan akan memainkan kartu 'baru' dalam memboikot Olympiade XXII. Senat AS pekan lalu meminta Presiden Jimmy Carter untuk menghitung jumlah negara yang mengesampingkan seruan boikot, dan menghentikan bantuan luar negeri AS kepada negara itu. Dana bantuan luar negeri AS untuk tahun fiskal 1981 sebesar US$ 4.814 milyar. Ketua Komite Olahraga Soviet, SergeiPavlov,menyatakan keputusan boikot maupun aksi lanjutan dari AS dan sekutunya tidak akan mempengaruhi Olympiade XXII. Karena Soviet dan Jerman Timur mendominasi berbagai turnamen olahraga dunia saat ini. Diingatkannya bakwa di Olympiade XXI, Soviet dan Jerman Timur menempati urutan teratas dalam pengumpulan medali. AS di bawah mereka. Tapi Menteri Luar Negeri Inggris Lord Carrington tetap berpendapat pesta olahraga dunia di Moskow tidak akan menjadi Olympiade sesungguhnya. "Atlet yang menggondol medali emas (Olympiade XXII) tahun ini tidak dapat merasakan bahwa itu adalah medali emas," kata Carrington. Namun Komite Olympiade Inggris (BOA) tetap akan mengirim kontingen ke Moskow. Para pemboikot merancang pertemuan olahraga internasional pengganti, yang tersebar di beberapa negara. Cabang atletik dan hockey putri di Philadelphia (AS), ketangkasan berkuda di Goodwood (Inggris), tinju di Nairobi (Kenya), senam di Washington atau New York. Sementara itu Hawaii disebut-sebut pula sebagai tempat kompetisi renang dan loncat indah. Mengesalkan Wartawan Tak semua kejuaraan itu direstui induk organisasi yang bersangkutan. Federasi Atletik Amatir Internasional (IAAF), misalnya, sudah melarang semua organisasi nasional untuk mengikuti kompetisi atletik mancanegara yang diselenggarakan 9 Juli s/d 3 Agustus -- waktu yang sama dengan jadwal penyelenggaraan Olympiade XXII. Di luar tanggal itu IAAF tak keberatan. Peringatan dari IAAF itu kelihatan serius. Hingga Universitas Pennsylvania Philadelphia membatalkan pemakaian stadionnya untuk kejuaraan atletik internasional yang direncanakan 22-23 Juli oleh kelompok pemboikot. Bagi cabang olahraga lain, tampak tak ada kesulitan, karena turnamen yang mereka rencanakan umumnya sesudah Olympiade XXII. Aksi boikot tampak mengesalkan wartawan juga. IOC, misalnya, menginstruksikan pembatasan terhadap jumlah wartawan dari negara yang ikut boikot. Yaitu diperkenankan hanya separuhdari jumlah yang sudah ditetapkan sebelumnya. Banyak wartawan dari Jerman Barat, umpamanya, terpaksa membatalkan tugas ke Moskow. Jika mereka bersatu dan mogok, peliputan Olympiade XXII mungkin bisa berabe. Buktinya upacara pengambilan api abadi untuk obor Olympiade XXII di Olympia, Yunani minggu lampau terpaksa tidak bisa disiarkan langsung. Gara-gara seluruh awak televisi dan radio Yunani sedang mogok. Dalam soal larangan Kenya melangkah lebih jauh. Telah ada larangan bagi semua warga Kenya -- tak peduli atlet, pimpinan top organisasi, maupun umum, dan untuk keperluan apa pun -- pergi ke Moskow pada saat pesta olahraga dunia tersebut berlangsung. Suatu survei di Barat memperkirakan Soviet akan kehilangan pemasukan dari pengunjung sebesar Rp 24 milyar. Tapi Valentin Lebedev, pimpinan kantor turis Soviet mengatakan bahw:l X7% dari 1 « juta lembar karcis yang disediakan untuk pendatang dari luar negeri sudah terjual. Soviet jelas akan memanfaatkan Olympiade XXII untuk tujuan politik. Misalnya, undangan kepada Sekjen PBB Kurt Waldheim. Jika Waldheim menolak hadir untuk menyaksikan Olympiade XXII, mungkin masa jabatan ketiganya sebagai orang penting dunia bisa goyah. Sebab Soviet bisa memveto pencalonan Waldheim kembali. Waldheim, berasal dari Austria, belum memberikan komentar. Tapi "kami berharap ia akan meneimanya," kata seorang pejabat Soviet.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus