Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Marques Terrell Bolden tak bisa menyembunyikan kekecewaannya saat gagal membawa timnas basket Indonesia ke FIBA World Cup 2022. Kegagalan itu terjadi setelah Indonesia kalah dari Cina pada babak play-off perempat final FIBA Asia Cup 2022 di Istora Senayan, Jakarta, pada 18 Juli 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Indonesia kalah telak dengan skor 58-108 dari timnas basket Cina. Di pertandingan tersebut, Bolden mencatatkan 19 poin. Dan Quan Gu dari Cina mencatatkan poin tertinggai 26 angka. Bagi Bolden, Cina bukanlah lawan yang mudah ditaklukkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Laga yang sangat berat, banyak yang dipertaruhkan di laga ini, yaitu tiket menuju ke Piala Dunia Basket 2023. Namun, sedih juga rasanya kalah dengan skor besar seperti ini di hadapan para fans," kata Bolden seusai pertandingan.
"Cina bermain sangat displin, mereka juga main dengan berani dan tembakan tiga angka mereka luar biasa. Kami juga lebih lamban dari mereka di laga ini," ujar pemain berusia 24 tahun ini.
Meski menelan kekalahan besar, Bolden optimistis olahraga basket di Indonesia bisa berkembang lebih baik. Ia yakin timnya bisa lebih baik apabila bisa menyelesaikan sejumlah pekerjaan rumah. Salah satunya adalah cara keluar dari ritme permainan lawan. Ia mengakui permainan lambat Indonesia saat meladeni Cina menjadi salah satu penyebab kekalahan.
"Kesalahan-kesalahan di ajang ini bisa dijadikan bahan evaluasi untuk tim kami. Apalagi kami ditonton juga oleh fans. Intinya kami masih banyak yang harus dibenahi," kata Bolden yang membela tim Salt Lake City Stars di NBA G League.
Meski kalah, Bolden tetap senang dengan pengalaman yang ia dan rekan-rekannya dapat di FIBA Asia Cup 2022. "Saya justru senang kami dapat pengalaman semacam ini di FIBA Asia Cup. Kami sudah mencoba yang terbaik tapi hasilnya seperti ini. Namun dengan potensi yang kami miliki, saya tidak sabar melihat perkembangan skuad ini. Kami sudah berusaha maksimal," kata dia.
Pemain timnas basket Indonesia, Abraham Damar Grahita mengatakan bahwa timnya merasakan tekanan besar pada laga penentuan ke Piala Dunia tersebut. Meski begitu, ia juga mengakui bahwa timnas basket Cina lebih siap untuk menghadapi duel. "Cina sangat siap untuk pertandingan hari ini. Mereka benar-benar datang untuk menang hari ini," kata Abraham.
"Buat saya pribadi enggak ada tekanan. Cuma ada beberapa teman ada yang merasa tekanan. Tapi ya siapa yang menyangka kami berada di sini. Buat saya pribadi masih bisa lebih baik," ujar Abraham yang kini membela tim IBL Prawira Bandung.