PARIS - Dakar merupakan salah satu lomba reli terberat. Sebab, saban tahun lomba yang swdah berusia enam tahun ini selalu mengambil korban manusia. Ketika reli itu berakhir 20 Januari di Dakar (Senegal) tak luput seorang wamita yang menonton di pinggir lintasan remuk dan meninggal. Mobil yang menghajar korban itu tengah mencoba menghindari tabrakan dengan sebuah sepeda motor. Anak perempuan wanita yang malang itu juga luka-luka berat. Belum lagi dihitung kawanan ternak yang mati dihajar kendaraan yang lewat bagai setan. Tahun lalu pengendara sepeda motor, Jean Noel Pineau, menghembuskan nyawa setelah bertabrakan di Volta Hulu. Waktu itu juga, putra PM Inggris, Mark Thatcher, membuat berita besar. Dia, yang turut dalam reli itu, tiba-tiba hilang di perjalanan. Setelah pencarian besar-besaran, dengan mengerahkan helikopter dan melibatkan tentara Aljazair, anak muda itu untung dapat diselamatkan. Reli ini memang sudah gila sejak awalnya. Lomba ini terlaksana untuk memenuhl kaul seorang petualang yang gagal. Sewaktu mengikuti reli Abijan-Nice tahun 1978, Thierry Sabine hilang. Motor yang dikendarai orang Prancis itu kehabisan bahan bakar dan ia tersesat di Gurun Sahara selama enam hari. Di tengah-tengah lautan pasir yang dingin pada malam hari itu, dia bersumpah, "Kalau saya berhasil keluar hidup-hidup dari tempat ini, saya akan menyelenggarakan suatu reli besar menyeberangi gurun pasir ini. Dia akhirnya memang selamat. Dan Sabine kemudian menjadi penyelenggara reli yang dengan angkuh merayap dari Pans dan menyeberang ke Afrika. Uniknya, reli ini tidak hanya terbatas pada sedan, sebagaimana biasanya. Tetapi juga sepeda motor dan truk. Dia menempuh jarak 12.380 km, melintasi Sahara, meluncur ke negara-negara bekas koloni Prancis, seperti Aljazair, Niger, Volta Hulu, Mali, Pantai Gading, Guinea dan berakhir di Senegal (Dakar). Tak ada pembalap Afrika yang ikut. Tapi selain Prancis, para pembalap berdatangan dari Amerika Serikat, Jepang, Jerman Barat, Belanda, Belgia, Inggris, Italia, Swiss, Spanyol, dan Portugal. Tantangan terberat dalam lomba ini bukan saja padang Sahara yang tak bertepi, juga pasirnya yang bisa terbang menggumpal ke langit mampu menimbun reli, seperti yang diderita favorit kuat pembalap kawakan, Jackie Ickx, yang mengendarai Porsche. Ditimpa badai, mobilnya yang rusak karena korsluiting baru bisa dijalankan kembali setelah menghabiskan waktu lebih dari dua jam. Dan karena kemudian mobil itu rusak lagi, Ickx akhirnya menyerah sebelum sampai di finish. Medan yang berat itu mengharuskan setiap pereli hati-hati. Salah-salah mengikuti petunjuk, bisa tersesat dan berjam-jam baru bisa menemukan jalan kembali. Jalan yang harus dilewati terkadang merupakan daerah yang belum pernah dilewati manusia. Jembatan yang harus dilalui juga mengkhawatirkan kekuatannya. Ujian-ujian berat seperti itu terkadang membuat putus asa para peserta. Begitu melelahkannya pertarungan dengan keganasan alam itu, sehingga begitu memasuki garis finish di Dakar, mereka tidak mau pusing lagi apakah mereka menang atau kalah. Yang terpentmg ialah mereka mampu mengarungi. Iintasan yang penuh jalan berdebu itu. Kekuatan fisik yang melemah dan keputusasaan itu mengakibatkan lebih dari separuh peserta tercecer di tengah jalan. Dari iring-iringan kendaraan yang bertolak dari Place de la Concorde di tengah kota Paris, hanya 53 dari 114 motor yang mencapai finish. Dari 253 mobil cuma 92 yang sampai di Dakar. Sedangkan truk, 12 yang sampai ke tujuan dari 31 yang terdaftar. Tetapi yang paling banyak gugur justru kendaraan pembantu yang semula direncanakan untuk menolong peserta. Dari 29 cuma tinggal 6. Ada sekitar 100 anggota panitia yang mengendalikan lomba itu. Terdiri dari 22 dokter dan para teknisi yang mengamat-amati jalannya reli dari 7 pesawat terbang, 3 helikopter, 14 sedan, dan 4 truk. Mereka mengintai terus bagaikan elang di sepanjang rute. Besarnya personil dan peralatan membuat biaya perlombaan yang berlangsung 20 hari ltu mencapai sekitar Rp 1 mllyar. Buat penduduk negara yang dilewati, reli ini menjadi tontonan gratis. Mereka terkadang lupa bahwa ini adalah balap, bukan iring-iringan mobil pengantin. Begitu rapatnya mereka ke lintasan yang dilalui, sehingga pembalap jadi khawatir. "Hampir dua puluh kali saya melihat anak kecil dalam jarak seratus meter mencoba menyeberangi jalan. Padahal, saya lari dengan kecepatan 160 kilo meter per jam. Kalau saya menabrak satu saja dari mereka, pasti saya dikeluarkan dari reli," cerita Rene Metge, 42. Pembalap yang berpasangan dengan Dominique Lemoyen ini keluar sebagai pemenang untuk kategori sedan. Sementara itu, Gaston Rahier nenjadi pemenang untuk kelas sepeda motor, dan pasangan Pierre Lalleu dan Daniel Durce untuk jemis truk. Metge yang merayap-rayap dengan Porsche adalah pembalap profesional yang terjun ke lapangan dengan bala bantuan dari sponsor. Tapi yang tak kalah heroiknya dalam lomba ini adalah yang datang atas nama sendiri. Hanya sekadar untuk menghirup petualangan yang muncul setahun sekali ini. "Mereka mau membuktikan bahwa mereka mampu menempuh reli ini. Dan ada semacam keinginan bertarung melawan diri sendiri," ucap Thierry Sabine sang penyelenggara. Satu di antara amatir ini adalah Max Commencal. Max mengendarai Yamaha 125 CC yang dibelinya sekitar Rp 1,2 juta. "Saya tak pernah bermimpi mengalahkan Aurio, Rahier, dan Neveu," katanya menyebutkan nama-nama pembalap motor beken, yang tampil dalam reli dengan dukungan sponsor. Bisa dibayangkan nasib yang menimpanya. Sepuluh hari pertama bannya pecah 20 kali. Karena tidak membawa ban cadangan, dia harus membongkar ban itu. Menambal ban dan menunggu tambalan sampai kering. Dan bayangkan betapa berabenya pecah ban di gurun pasir. Motor terpaksa didorong untuk mencari batu landasan supaya salah satu roda bisa diangkat. Dan Max pernah pingsan setelah menambal ban karena kelelahan. Akhirnya, di km 10.000 dia putuskan untuk menyerah saja. Veronique Anquetil, 24, satu-satunya wanita yang ikut dalam kategori motor, direkrut tim Yamaha setelah dilihat keberaniannya dalam reli yang sama tahun silam. Yang menang ternyata BMW. Tapi Anquetil masih lebih baik dari beberapa pembalap yang didiskualifikasikan karena memotong jalan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini