Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Ke All England Dengan Harapan

Ivanna, 19, tidak terpilih memperkuat All England '79, karena tak berhasil dalam seleksi. Verawaty agak optimis. harapan regu putera adalah "All Indonesian Final". (or)

24 Maret 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

IVANNA, 19 tahun, pernah memperkua tim Piala Uber dalam pertarungan di Auckland, Selandia Baru, 1978. Juga sempat ia mempecundangi Gillian Gilks, juara All England 1976 dari Inggeris alam Kejuaraan Bulutangkis Dunia di Tokyo, Januari lalu, dan meraih medali perunggu. Gilks adalah pemain yang disebut punya peluang menjuarai All England, minggu ini. Kordinator Komisi Teknik PBSI Jakarta, Syamsul Alam punya harapan atas Ivanna mengulangi prestasinya. Tapi ia tidak terpilih memperkuat regu Indonesia yang berangkat pekan lalu ke All England. "Sayang, ia tak berhasil dalam seleksi," ujar Syamsul Alam. Mengapa? "Saya tidak fit waktu itu," kata Ivanna. "Persis saat seleksi diadakan, saya baru saja sembuh setelah seminggu terserang flu." Pelatih tim puteri, Minarni, menginginkan supaya Ivanna bisa dibawa serta. "Ia punya masa depan yang panjang" dalih Minarni. Tapi Ivanna sendiri sudah meraukan ketrampilannya. Di All England, ia memperkirakan dirinya cuma mampu melewati ronde penyisihan saja. "Kalau Ivanna tidak punya fikiran begitu, mungkin dia akan kita bawa juga," kata Minarni. Bagaimana peluang tim puteri Indonesia kali ini? Minarni mengelak untuk memberikan komentar. Gilks bersama uara Denmark, Lene Koppen masih diunggulkan. Dalam sejarah All England, pemain wanita Indonesia baru menjadi juara sekali tahun 1968. Kampiunnya adalah pasangan ganda Minarni/Retno Kustiyah. Tapi Verawaty kelihatan agak optimis. "Kaiau tidak di nomor tunggal, mudah-mudahan bisa mengambil partai ganda," katanya. Dalam partai ganda, Verawaty berpasangan dengan Imelda Wiguna. Mereka adalah juara nomor perorangan dalam Asian Games 1978 di Bangkok. Di kertas, memang ganda inilah yang bisa diharapkan pemain puteri Indonesia. Dari tangan Tjan So Gwan Ruth Damayanti, Theresia Widyastuti masih sulit diharapkan kejutan. Tak Banyak Harapan Regu putera? Juara All England 1978, Liem Swie King, memperhitungkan jago Denmark, Fleming Delfs sebagai batu sandungan. Keduanya diperkirakan akan bertemu di final. "Mempertahankan gelar selalu lebih berat daripada merebutnya," kata King. Dalam final All England 1977 King kalah di tangan Delfs. Pada pemain tunggal lainnya -- Dhany Sartika, Heryanto Saputra, Kartono, dan Lius Pongoh -- harapan memang tak banyak. Svend Pri, Morten Frost Hansen, atau Prakash Padukone adalah saingan berat. Tapi, "saya akan berjuang sebaik mungkin," kata Lius Pottgoh yang diperhitungkan akan bertemu Padukone, juara India. Yang menguntungkan tim Indonesia kali ini adalah bahwa Afrika Selatan tak mengirimkan pemain. Tahun lalu, Kartono dan Yuniarto Suhandinata tak Sempat memperlihatkan kebolehan, gara-gara sesuai dengan sikap pemerintah RI yang tak mengakui Afrika Selatan. "Pokoknya, kita akan bikin kejutan di All England," tambah Dhany Sartika. Ia dan Tjan So Gwan belum menyelesaikan status kewarga-negaraan, hingga nyaris tak berangkat lantaran kesulitan mendapatkan paspor. Ini tidak berarti status mereka telah beres. Di partai ganda putera Indonesia menurunkan 3 pasangan kuat: Tjuntjun/Johan Wahyudi, Christian Hadinata/Ade Chandra, dan Kartono/Heryanto Saputra. Bukan mustahil akan terjadi All Indonesian Final. "Memang itulah yang kita harapkan," kata Christian tanpa mempersoalkan pasangan mana yang akan jadi juara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus