AMERICAN Express Bank, satu dari 11 bank asing di Jakarta telah
tiga kali pindah kantor. Semula di Hotel Asoka, kemudian di
Hotel Indonesia Sheraton. Dan pekan lalu ia resmi menghuni
gedung Arthaloka di jalan Jenderal Sudirman. Untuk selamatan
kantor barunya ini dari Amerika Serikat sengaja datang Roger H.
Morley, ketua kelompok American Express Company dan James R.
Ireene boss American Express Compa International Panking
Corporation.
Retnowati Abdulgani, puteri Dr Ruslan Abdulgani, yang bekerja di
Amex itu menjelaskan seringnya berpindah-pindah itu "karena
pertumbuhan Amex sendiri." Kini karyawannya berjumlah 116 orang,
naik dari 40 pada tahun 1968. Luas ruwanganny di Arthaloka ini
2300 m2 cukup menampung 150 karyawan.
Pertumbuhan bank ini dapat pula dilihat dari jumlah kekayaan dan
kredit yang diberikannya. Asset (kekayaannya) di tahun 1978
mencapai Rp 22 milyar, naik Rp 6 milyar dari 1977. Pemberian
kreditnya naik dari Rp 11 milyar ke Rp 15 milyar pada waktu yang
sama. Dan seperti bank asing lainnya di Jakarta, ia pun telah
membuka sub kantor cabang di Glodok. Maka dengan pindah ke
Arthaloka, kata Retnowati, akan lisa ditampungnya juga kegiatan
bisnis yang semakin meningkat di Kebayoran Baru dan sekitarnya.
Meski makin mekar, para karyawan non stafnya tetap saja tidak
puas dengan gajinya yang cuma naik 14%. Seperti di banyak bank
asing lainnya para karyawan di sana juga ikut menuntut gaji yang
lebih tinggi, dan berlaku sejak 1 Januari. Tapi sampai pekan
lalu yang dikabulkan Amex itu berlaku mulai Pebruari dan Mei
yang akan datang ditambah 4% lagi.
Dalam ruangan kantornya yang baru sekarang, suasana kerja
tampaknya berlapang-lapang. Ada ruangan untuk olahraga
(pingpong) dan ruangan cafetaria untuk tempat makan karyawan.
Dari semua bank asing di Jakarta, Amex berada pada urutan ke-9.
Tapi ia memakai komputer NCR type 8200, kedua sesudah Citibank.
Di Amerika sendiri bank itu tergolong kecil. Namun ia tersebar
di dunia. Pendapatan Amex Company 50% berasal dari usaha
perasuransian, sekitar 40% dari travel cheyue dan Credit Card
dan hanya 10% dari bisnis perbankan. Adalah Cred it Card itu
membuat ia lebih terkenal di seluruh dunia.
Di Indonesia Amex belum mendapat iin BI untuk mengeluarkan
Credit Card. Tapi Amex Jakarta memberi service bagi mereka yang
berminat mendapat kartunya yang dikeluarkan London, Amerika
Serikat atau Singapura.
Siapa saja yang jadi sasaran Amex di sini? Menurut Retnowati,
asisten wakil presiden Amex itu, adalah industri ekspor yang
banyak memperoleh kredit, seperti industri pakaian jadi. Berbeda
dengan industri lain, industri pakaian jadi setelah Kenop 15
malah beruntung. Di daerah, Amex bekerjasama dengan PT Bank
Arta Pusara, dan sebentar lagi juga akan menjalin kerjasama
dengan PT Bank Perniagaan Umum di Denpasar, antara lain ingin
memberi kredit pada industri kerajinan. Boleh juga Amex ini.
Dan menurut Retno, "kini sedang digarap proyek transmigrasi,
untuk memberi kredit kepada perusahaan yang akan melakukan
pembukaan tanah buat para transmigran."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini