Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Makin Mekar Saja

American Express Bank setelah 3 kali pindah kantor kini menempati gedung arthaloka. Sasaran Amex adalah industri ekspor yang banyak memperolah kredit. Ingin memberi kredit pada industri kerajinan. (eb)

24 Maret 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

AMERICAN Express Bank, satu dari 11 bank asing di Jakarta telah tiga kali pindah kantor. Semula di Hotel Asoka, kemudian di Hotel Indonesia Sheraton. Dan pekan lalu ia resmi menghuni gedung Arthaloka di jalan Jenderal Sudirman. Untuk selamatan kantor barunya ini dari Amerika Serikat sengaja datang Roger H. Morley, ketua kelompok American Express Company dan James R. Ireene boss American Express Compa International Panking Corporation. Retnowati Abdulgani, puteri Dr Ruslan Abdulgani, yang bekerja di Amex itu menjelaskan seringnya berpindah-pindah itu "karena pertumbuhan Amex sendiri." Kini karyawannya berjumlah 116 orang, naik dari 40 pada tahun 1968. Luas ruwanganny di Arthaloka ini 2300 m2 cukup menampung 150 karyawan. Pertumbuhan bank ini dapat pula dilihat dari jumlah kekayaan dan kredit yang diberikannya. Asset (kekayaannya) di tahun 1978 mencapai Rp 22 milyar, naik Rp 6 milyar dari 1977. Pemberian kreditnya naik dari Rp 11 milyar ke Rp 15 milyar pada waktu yang sama. Dan seperti bank asing lainnya di Jakarta, ia pun telah membuka sub kantor cabang di Glodok. Maka dengan pindah ke Arthaloka, kata Retnowati, akan lisa ditampungnya juga kegiatan bisnis yang semakin meningkat di Kebayoran Baru dan sekitarnya. Meski makin mekar, para karyawan non stafnya tetap saja tidak puas dengan gajinya yang cuma naik 14%. Seperti di banyak bank asing lainnya para karyawan di sana juga ikut menuntut gaji yang lebih tinggi, dan berlaku sejak 1 Januari. Tapi sampai pekan lalu yang dikabulkan Amex itu berlaku mulai Pebruari dan Mei yang akan datang ditambah 4% lagi. Dalam ruangan kantornya yang baru sekarang, suasana kerja tampaknya berlapang-lapang. Ada ruangan untuk olahraga (pingpong) dan ruangan cafetaria untuk tempat makan karyawan. Dari semua bank asing di Jakarta, Amex berada pada urutan ke-9. Tapi ia memakai komputer NCR type 8200, kedua sesudah Citibank. Di Amerika sendiri bank itu tergolong kecil. Namun ia tersebar di dunia. Pendapatan Amex Company 50% berasal dari usaha perasuransian, sekitar 40% dari travel cheyue dan Credit Card dan hanya 10% dari bisnis perbankan. Adalah Cred it Card itu membuat ia lebih terkenal di seluruh dunia. Di Indonesia Amex belum mendapat iin BI untuk mengeluarkan Credit Card. Tapi Amex Jakarta memberi service bagi mereka yang berminat mendapat kartunya yang dikeluarkan London, Amerika Serikat atau Singapura. Siapa saja yang jadi sasaran Amex di sini? Menurut Retnowati, asisten wakil presiden Amex itu, adalah industri ekspor yang banyak memperoleh kredit, seperti industri pakaian jadi. Berbeda dengan industri lain, industri pakaian jadi setelah Kenop 15 malah beruntung. Di daerah, Amex bekerjasama dengan PT Bank Arta Pusara, dan sebentar lagi juga akan menjalin kerjasama dengan PT Bank Perniagaan Umum di Denpasar, antara lain ingin memberi kredit pada industri kerajinan. Boleh juga Amex ini. Dan menurut Retno, "kini sedang digarap proyek transmigrasi, untuk memberi kredit kepada perusahaan yang akan melakukan pembukaan tanah buat para transmigran."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus