Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Kejuaraan Dunia Bola Voli: Kapten Simone Giannelli Tak Bisa Menangis Saat Italia Raih Emas

Italia mengakhiri penantian selama 24 tahun di Kejuaraan Dunia Bola Voli. Mereka menjuarai FIVB Volleyball Men's World Championship 2022 di Polandia.

12 September 2022 | 18.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pemain bola voli putra Italia, Simone Giannelli. REUTERS/Kacper Pempel

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Italia mengakhiri penantian selama 24 tahun di Kejuaraan Dunia Bola Voli. Mereka merebut medali emas FIVB Volleyball Men’s World Championship 2022 di Polandia, Senin WIB, 12 September 2022, dengan mengalahkan Polandia dengan skor 3-1 (22-25, 25-21, 25-18, 25-20).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gelar pada turnamen edisi ke-20 itu menjadi yang keempat diraih Italia. Sebelumnya mereka pernah juara pada 1990, 1994, dan 1998. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Negara itu kini berada di urutan kedua dengan kemenangan terbanyak dalam kompetisi tersebut. Mereka hanya tertinggal dari bekas Uni Soviet, yang memenangi Kejuaraan Dunia sebanyak enam kali (1949, 1952, 1960, 1962, 1978, 1982).

Simone Giannelli, kapten tim Italia, menyebut torehan itu tak terbayangkan. “Itu tidak terasa nyata,” kata pemain yang berposisi setter itu. 

“Tahun lalu, ketika kami memenangkan Kejuaraan Eropa, saya banyak menangis. Tapi sekarang saya tidak bisa menangis karena saya sangat bahagia dan sangat bersemangat," kata dia lagi. 

"Saya tidak bisa memikirkan apa pun, saya hanya bisa tersenyum dan tertawa. Saya sangat bangga dengan tim saya, bangga menjadi orang Italia dan bangga menjadi juara dunia.”

Keberhasilan Italia tak lepas dari polesan pelatih Ferdinando De Giorgi. Pria berusia 60 tahun bisa dikatakan menghabiskan kariernya di Timnas Italia, sebagai pemain dan pelatih.

De Giorgi menjadi satu-satunya orang Italia yang menjadi bagian dari masing-masing dari empat kemenangan negara itu. Ia adalah bagian dari tim nasional pada kompetisi 1990, 1994 dan 1998 sebagai pemain. Kini, ia memimpin tim dari pinggir lapangan.

Kemenangan itu juga spesial untuk pemain berusia 20 tahun, Alessandro Michieletto. Setelah memenangi gelar juara dunia U19 pada 2019 dan gelar juara dunia U21 tahun lalu, ia bergabung dengan sekelompok kecil pemain yang memenangkan medali emas di ketiga level berbeda. Ia menyamai prestasi termasuk Nalbert Bittencourt dan Leandro Vissotto serta pemain Polandia Jakub Kochanowski dan Bartosz Kwolek dari Brasil.

Kehadiran Michieletto menjadi masa depan menjanjikan yang dimiliki Tim Bola Voli Putra Italia. Setelah memenangi gelar Eropa dengan skuad yang sangat muda tahun lalu, kini mereka mengamankan gelar dunia berbejal enam pemain debutan berusia 26 tahun atau kurang.

Dalam partai final, Italia diuntungkan oleh penampilan luar biasa dari tiga pemain ofensif utama mereka. Daniele Lavia memimpin perolehan poin dengan 19 angka, disusul Michieletto (14 poin) dan Yuri Romanò (13 poin).

Simone Gannelli memuji rekan setimnya. “Ini adalah grup yang luar biasa,” kata dia. “Kami hanya terus bekerja keras. Tidak masalah apa yang ada di papan skor dan apa yang dilakukan tim lain, kami hanya bertahan dalam permainan dan bermain keras."

Nurdin Saleh

Nurdin Saleh

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus