DENGAN catatan waktu 4 menit 39,35 detik, Steve Hegg pembalap Amerika Serikat meraih medali emas di Olimpiade Los Angeles, untuk lomba 4.00Q m pursuit, pekan lalu. Kemenangan ini mengejutkan, arena selama puluhan tahun Amerika Serikat tak pernah masuk hitungan dalam cabang balap sepeda. Banyak orang tak cuma heran dengan kemenangan Hegg, tapi juga penasaran dengan sepeda yang digunakannya. Sepeda balap model baru yang lebih mirip sepeda sirkus. Sepeda yang dipakai Steve Hegg bentuknya memang tidak lazim digunakan. dan baru muncul di Olimpiade LosAngeles ini. Kereta angin itu mempunyai sadel yang sangat tinggi, dengan dua rodanya berbeda. Roda depan jauh lebih kecil dari roda belakang. Dan pada roda belakang tak lagi bisa ditemukan Jari-Jari. Sebagai ganti jari-jari, tampak lempengan-lempengan yang tersusun mirip baling-baling jet. Baik roda maupun lempengan-lempengan --yang tersusun agak rapat, hingga dari jauh tampak seperti piringan hitam raksasa - terbuat dari kaca serat (bahan baru, mirip polyester yang memiliki kekuatan tinggi dan ringan). Sepeda sirkus itu diperkirakan membantu tingkat kecepatan Hegg, karena mengandung perhitungan aerodinamis (perhitungan hambatan udara terhadap benda yang meluncur). Yang utama, tinkat kebungkukan Hegg - yang dibantu helm khusus - dihitung mampu membelah udara lebih cepat. Di samping itu, "baling-baling" pada roda belakang membantu meluruskan arus udara. Sehingga, bisa meluncur lebih laju bila dibanding dengan jari-jari biasa yang menerawang, yang menangkap arus memotong yang datang dari muka dan mengakibatkan terbelahnya udara ke samping. Keanehan lain yang membantu adalah karena sepeda Hegg menjadi sangat ringan sekitar 4,5 kg, dibanding dengan sepeda balap biasa yang beratnya 7-10 kg. Selain sebagian badannya terbuat dari kaca serat, ban tidak diisi udara melainkan gas helium. Ed Burke, manajer tim Amerika Serikat, menampik alasan "kelainan" sepeda itu sebagai kemenangan pembalapnya. "Teknologi dan perhitungan aerodinamis bukan seluruh jawaban," ujarnya. Mungkin Ed Burke benar. Betapapun modernnya sepeda, kemenangan masih tetap akan bergantung pada keterampilan pembalapnya. Ini dibuktikan dua pembalap Amerika lainnya yang juga memenangkan lomba: Conme Carpenter dalam nomor jalan raya 79 km dan Alexi Grewal dalam nomor jalan raya 190 km - keduanya pakai sepeda balap biasa. AS dalam Olimpiade kali ini tampaknya memang sedang beruntung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini