Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Fadil Imran mengatakan ingin meniru langkah pelatih timnas Indonesia U-20 Indra Sjafri saat ia berencana akan mengubah jalur masuk pemain bulu tangkis menuju pelatihan nasional (pelatnas).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rencana ini akan membuat jalur masuk pelatnas tidak lagi hanya dari seleksi nasional (nasional) yang diselenggarakan pada awal tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Harapannya, akan muncul bibit-bibit pebulu tangkis potensial yang mungkin saja tidak tercium radar nasional.
Di sepak bola, ini kerap dilakukan Indra. Pelatih asal Batang Kapas, Sumatera Barat itu sebagai pelatih gemar pergi ke daerah-daerah untuk mencari pesepak bola berbakat yang tidak terpantau.
"Ke depan rencana saya sebagai Ketua Umum PBSI terpilih, kita akan merubah regulasi. Bahwa rekrutmen atlet pelatnas itu tidak hanya dari seleknas yang diadakan di akhir tahun. Bisa dari talent scouting, pemandu bakat, pengembangan daerah melihat," kata Fadil saat ia hadir pada pertandingan final bulu tangkis nomor perorangan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 di GOR PBSI Sumut, Deli Serdang, Kamis.
"Yang kedua mungkin memberi ruang juga kepada Sirnas untuk menunjukkan dimana yang poinnya memang ranking-rankingnya bagus," tambahnya.
"Negara-negara lain juga seperti itu. Kalau kita lihat PSSI, pelatih PSSI kita, Pak siapa? Indra Safri itu. Dia kan dari kampung ke kampung. Peluang menjadi atlet nasional itu tidak mungkin semuanya dari klub," lanjutnya.
Rencana ini, kata Fadil, agar jalur masuk pelatnas menjadi lebih merata, sehingga atlet-atlet potensial yang gugur di seleknas karena beberapa faktor, dapat tetap menghuni pelatnas dengan jalur masuk lain.
Melalui sistem baru nanti, kata Fadil, hal ini juga semakin mendorong PBSI di tiap provinsi untuk bekerja keras mengembangkan atlet-atlet di daerahnya masing-masing.
Dari sisi atlet, rencana ini disambut baik oleh peraih emas tunggal putra PON 2024, Richie Duta Ricardo yang menilai sistem baru nanti akan berjalan lebih adil.
"Kalau misalnya itu sih mungkin lebih adil. Ya, soalnya, kalau misalnya Ubaid (Zaki Ubaidillah) lah atau siapa. Tahun lalu Sirnas berapa kali juara yang masuk malah Bismo soalnya juara Seleknas kan," kata Richie.
"Mungkin jadi yang lainnya kalau misalnya nggak juara, nggak kepantau gitu. Sayang sih," kata dia.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Sausan Dwi Ramadhani. Peraih emas tunggal putri PON 2024 itu mengatakan regulasi baru itu nantinya akan sangat berarti bagi semua atlet termasuk dirinya. "Apalagi seleknas itu, sebelum-sebelumnya kan cuma masuknya cuma satu orang. Jadi meskipun ini ada tambahan itu sangat berarti banget buat temen-temen lain juga," kata Sausan.
Pilihan Editor: Presiden Jokowi Akan Tutup PON Aceh-Sumut di Stadion Utama Sport Center Sumut Jumat 20 September