Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Kurang Latihan, Bung

Program bantuan latihan judo dari jepang bagi tim judo & judoka-judoka indonesia diawali dengan pertandingan persahabatan. diadakan kedubes jepang & pjsi dengan pelatih dari jepang tsuneo sengoku.

24 Desember 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DALAM keluarga besar KONI, Persatuan Judo Se-Indonesia atau PJSI terhitung yang berprofil rendah. Tak banyak ribut-ribut seperti induk-organisasi bela-diri lainnya. Misalnya Karate dan Pencak Silat. Tapi itu tidak berarti olahraga judo kurang dinamika. Buktinya dari SEA Games Kuala Lumpur Raymond Rochili dkk memboyong 3 emas, 1 perak dan 3 perunggu. dari 11 kelas pria dan wanita yang mereka ambil bagian. "Jadi klop benar dengan estimet semula," kata pelatih PJSI, Sudjono, pada TEMPO. Sukses PJSI di Kuala Lumpur itu tampaknya menarik perhatian Kedutaan Besar Jepang di Jakarta. Dan kebetulan pula The Japan Foundation memang sedang mensponsori seorang judoka Dan V, Tsuneo Sengoku, dengan tujuan memberi bantuan latihan kepada tim judo Indonesia dan judoka-judoka terkemuka di seluruh Nusantara. Program bantuan latihan itu sendiri akan berlangsung sampai dengan akhir 1979. Maka untuk memperkenalkan program kerjasama antara Jepang-Indonesia dalam bidang olahraga judo, tak kurang dari Kedutaan Besar Jepang sendiri bersama PJSI mengadakan suatu pertandingan persahabatan judo IndonesiaJepang, 7 Desember lalu di Hall B Senayan. Yang saling adu kekuatan tidak lain adalah tim Judo Indonesia asuhan Sengoku lawan para judoka antara Jakarta Japan Club. Pertandingan yang disaksikan juga oleh Dubes Jepang di Jakarta Hidemichi Hira dan Ketua PJSI, Jen. Soerono, dimenangkan dengan angka 6-1 oleh asuhan Sengoku. Sebagai seorang pelatih prof Sengoku yang ber-Dan V, terhitung muda. Usianya baru 32 tahun. Tinggi 1,68 meter terbilang sedang. Berat badan 77 kg nampaknya sedikit kegemukan. Tapi dengan perawakan mendekati kclas menengah, Sengoku tak pernah berhenti lari pagi setiap ada kesempatan. Jogging itu menjadi semacam kewajiban untuk memelihara kondisinya selama dia tinggal di Indonesia. Lebih-lebih kata Sengoku pada Bachrun Suwardi dari TEMPO bahwa dia gemar sekali nasi goreng dan mie rebus. Disiplin diri yang dia kembangkan di negeri orang boleh ditiru. Meskipun sake itu minuman nasional Jepang, tak pernah dia sukai. Dia juga tidak isap rokok. Sengoku yang pada usia 16 tahun meraih Dan 1 pernah pula menjadi juara judo se-SMA di daerah kelahirannya, Fukushima. Berkat disiplin yang keras itu ia diterima sebagai pelatih iudo pada Polisi Metropolitan Tokyo. Pangkatnya kopral II. Tapi jangan kaget kalau gaji kopral ini dengan tingkat keahliannya Dan V mencapai 300 ribu yen sebulan atau sekitar 520 ribu rupiah. Di Jepang setiap anggota polisi selama pendidikan wajib belajar judo atau sikido. Paling kurang sampai Dan 1. Mereka yang tidak memenuhi ketentuaul itu dipersilakan mengundurkan diri. Begitu cerita Kopral Sengoku. Agaknya ia ingin pula memperkenalkan disiplin polisi Jepang yau1g berlatih judo sedikitnya 1 jam setiap hari, kepada asuhannya di Indonesia. Itulah sebabnya ketika mengomentari sukses tim Judo Indonesia di SEA Games - Sengoku ikut menangani - ia agak pesimis. "Kalau kondisi pejudo Indonesia seperti sekarang ini sulit menang di Asian Games 1978," katanya. "Mereka kurang latihan, kurang stamina dan gayanya lambat. Mereka baru berlatih kalau sudah dekat pertandingan." Ukuran di Asian Games itu bagi Sengoku adalah pejudo dari Jepang dan Korea. Bukan berarti yang dilihatnya di SEA Games IX barusan. "Jadi, harus lebih serius," pesan sang Kopral.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus