Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Lantaran Rayuan Sang Patron

Manchester United mengalahkan Chelsea dalam perburuan mendapatkan Romelu Lukaku. Saling menelikung pemain menjelang teken kontrak kian panas di Liga Primer Inggris.

24 Juli 2017 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KABAR pahit mampir ke telinga Manajer Chelsea Antonio Conte pada awal Juli lalu. Romelu Lukaku, striker asal Belgia, ternyata memilih berlabuh di Old Trafford, markas Manchester United. Padahal Conte telah berkali-kali membujuk penyerang 24 tahun itu untuk bergabung ke Stamford Bridge. Nyatanya, nama Jose Mourinho lebih ampuh dalam memikat Lukaku.

Manchester United mengucurkan 75 juta pound sterling atau sekitar Rp 1,3 triliun untuk menebus Lukaku dari Everton. Keberadaan Lukaku sangat penting bagi Mourinho untuk memperkuat barisan depan skuadnya yang kurang menggigit musim lalu. Buktinya, tim berjulukan Setan Merah itu hanya bertengger di peringkat keenam musim lalu.

Bagi Mourinho, Lukaku adalah pilihan terbaik untuk lini depan Manchester United. Apalagi kabarnya kontrak Zlatan Ibrahimovic tak diperpanjang setelah kedaluwarsa pada akhir Juni lalu. Sementara itu, striker yang tersisa hanya Marcus Rashford, Anthony Martial, dan James Wilson. "Kami butuh striker tambahan," kata Mourinho seperti ditulis Metro, pekan lalu.

Gayung bersambut. Sedari kecil, penyerang setinggi 1,9 meter itu memang punya mimpi bermain untuk Manchester United. Lukaku bahkan tak perlu berpikir dua kali untuk mengatakan setuju ketika diminta bergabung. Apalagi di klub itu ada sahabatnya, Paul Pogba. "Siapa yang berani menolak tawaran klub terbesar di dunia? Mereka punya stadion dan suporter terbaik," ujar Lukaku seperti ditulis Daily Star.

Selain nama besar Manchester United, nama Mourinho jadi alasan Lukaku menerima pinangan itu. Ia percaya manajer asal Portugal itu bisa membuatnya menjadi pemain lebih baik. "Mourinho adalah pelatih idolaku sejak aku berusia 10 tahun dan sekarang muncul kesempatan besar itu," katanya.

Sebelumnya, mereka pernah bekerja sama di Chelsea. Namun Mourinho harus melepas Lukaku ke Everton pada 2014 lantaran gejolak darah muda dan semangat bermain Lukaku yang menggebu-gebu kerap membuat mereka bersitegang. "Sekarang aku sudah dewasa dan ia tahu. Aku bersyukur ia memberi kesempatan ini," ujarnya.

Tak perlu waktu lama bagi Lukaku untuk unjuk gigi. Baru 10 hari bergabung, ia mencetak gol perdana saat Manchester United mengalahkan klub Liga Utama Amerika Serikat, Real Salt Lake, dengan skor 2-1 dalam uji coba di Rio Tinto Stadium, Sandy, Utah, Senin pekan lalu. "Masih banyak yang harus dibenahi di tim ini. Meski begitu, saya sangat senang bisa bergabung di sini," katanya.

Dalam merekrut pemain yang sulit didapat, Mourinho punya trik sendiri: pendekatan personal. Contohnya, saat kesengsem pada bek asal Swedia, Victor Lindelof, yang bermain untuk Benfica, ia langsung meneleponnya. Mendengar suara Mourinho, Lindelof pun tak bisa menolak. "Ia sangat serius menginginkanku," ucap Lindelof dalam wawancara dengan MUTV.

Jaringan kontak pribadi juga sangat membantu dalam merekrut pemain baru. Agen pemain Mino Raiola, yang merupakan kenalan Mourinho, adalah figur penting yang ikut menentukan keberhasilannya menyalip Chelsea dan mengambil Lukaku. Padahal Chelsea sudah ramai diberitakan bakal berhasil mendapatkan Lukaku.

Raiola juga memiliki ikatan khusus dengan Manchester United. Dialah yang memboyong kliennya-Ibrahimovic, Pogba, dan Henrikh Mkhitaryan-ke Old Trafford. Informasi penting yang diberikannya membuat Mourinho selangkah lebih maju dalam mendapatkan Lukaku. Raiola pula yang membisikkan Lukaku bahwa tempat terbaiknya adalah di Old Trafford.

Gagal mendapatkan Lukaku membuat Antonio Conte harus berhitung ulang. Apalagi gelandang Chelsea, Diego Costa, sudah berancang-ancang keluar dan kembali ke Atletico Madrid. Penyebabnya, Costa merasa tak dibutuhkan lagi di tim berjulukan The Blues itu.

Tapi bukan Conte namanya kalau hanya berpangku tangan. Ia pun berburu gelandang muda AS Monaco, Tiemoue Bakayoko. Pekan lalu, pemain 22 tahun yang membantu AS Monaco menjuarai Ligue 1 Prancis itu resmi berkostum Chelsea. Maharnya 40 juta pound sterling atau setara dengan Rp 691 miliar. Ini perekrutan termahal kedua Chelsea pekan ini setelah membeli bek AS Roma, Antonio Rudiger, senilai Rp 587 miliar.

Menurut Direktur Teknik Chelsea Michael Emenalo, Bakayoko adalah pemain yang tepat untuk memperkuat lini tengah mereka. Penampilannya di Ligue 1 musim lalu mengesankan. Akurasi operannya mencapai 87 persen, 62 kali memenangi duel udara, serta melakukan 57 tackling dan 56 intersepsi.

Emenalo menilai, meski usianya masih muda, Bakayoko sudah memiliki banyak pengalaman hingga meraih gelar juara Prancis bersama Monaco dan tampil di Liga Champions. "Kami yakin ia akan membuat tim ini lebih berkualitas," kata Emenalo seperti ditulis The Guardian.

Masih ada waktu tiga pekan sebelum Liga Primer Inggris bergulir. Persaingan mendapatkan pemain kian panas menjelang jendela transfer ditutup. Selain berdasarkan data dan statistik permainan, pencarian pemain baru bergantung pada proses negosiasi dengan agen yang kerap berlangsung alot. Banyak klub gigit jari ketika pemain buruannya bergabung dengan tim lain pada saat-saat terakhir. Kondisi seperti ini kerap berulang.

Willian, misalnya, akhirnya berlabuh di Chelsea pada 2013 hanya beberapa jam setelah ia dikabarkan telah menjalani tes kesehatan di Tottenham Hotspur. Laporan BBC Sport menyebutkan Spurs bahkan sudah siap membayar Rp 518 miliar, tapi Willian justru pergi ke sisi lain Kota London dan meneken kontrak di Stamford Bridge.

Pada 2011, Arsenal telah menurunkan proposal senilai Rp 311 miliar untuk mendapatkan Juan Mata. Pelatih Arsene Wenger sangat butuh playmaker kala itu. Negosiasi tak berjalan mulus karena Valencia belum sepakat dengan nilai transfernya. Chelsea tiba-tiba saja muncul dan "mencuri" kesepakatan dengan Mata hanya dalam beberapa hari.

Dimitar Berbatov juga salah satu pemain yang dibajak MU pada 2008. Tampil cemerlang bersama Spurs, Berbatov sudah diincar Manchester City. Ketika tahu rivalnya memburu Berbatov, MU bergerak cepat dengan membayar mahar Rp 530 miliar dan kontrak selama empat tahun.

Tak ingin kecolongan lagi, Chelsea kini merapatkan barisan. The Blues mengucurkan duit hingga Rp 1,3 triliun untuk memboyong penyerang Real Madrid, Alvaro Morata. Pemain 24 tahun itu mengisyaratkan berminat memperkuat Chelsea. "Aku sangat senang. Klub ini selalu menginginkanku," ujarnya.

Morata sebenarnya punya karier moncer di Madrid. Ia sudah mengantongi empat trofi. Musim lalu, ia tampil 26 kali, 14 di antaranya sebagai starter, dan melesakkan 15 gol. "Tidak ada rasa kecewa atau lainnya, aku hanya ingin berkembang," kata Morata. "Semoga Madrid beruntung musim depan."

Melihat Chelsea berhasil mendapatkan Morata, Jose Mourinho kalem saja. Meski sempat menaksir Morata, pelatih berjulukan The Special One itu tak terlalu ngotot lagi merekrutnya. Apalagi, menurut Mourinho, harga yang dipatok Madrid jauh dari kewajaran. "Toh, kami sudah berhasil mendapatkan pemain penting, yakni Lukaku," ujarnya.

Gabriel Wahyu Titiyoga (the Guardian, The Mirror, Express, Bbc)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus