Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Investigasi

Ketika Semesta (Tidak) Mendukung

24 Juli 2017 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

YOHANES Surya selalu menyebutkan rahasia suksesnya melahirkan banyak juara dunia Olimpiade Fisika adalah mestakung, yaitu semesta mendukung. Mestakung merupakan konsep fisika sederhana yang menyatakan, ketika sesuatu berada dalam kondisi kritis, setiap partikel di sekelilingnya akan bekerja serentak demi mencapai titik ideal. Setelah dituliskan dalam sebuah buku, mestakung juga dipopulerkan lewat film dengan pelakon Revalina S. Temat dan Lukman Sardi, yang dirilis pada Oktober 2011.

Dengan spirit mestakung, Yohanes berangan-angan menjadikan Universitas Surya, yang didirikannya, sebagai kampus besar seperti Harvard University pada 2045. Empat tahun berjalan, kampus itu kini terseok-seok dibebani tumpukan utang. Jumlah mahasiswanya menurun drastis. Dua ratus dosen bergelar doktor pun satu per satu angkat kaki. Dituding menyebarkan kredit tanpa agunan (KTA) berkedok beasiswa dan student loan.

Gali Lubang Tutup Lubang
Di tengah utang yang menumpuk, Yohanes Surya melakukan berbagai cara untuk memperoleh dana tunai.
Menjual Gedung Sure senilai Rp 200 miliar.
Mencari investor dengan menjual konsep proyek Tenjo Edu City.
Menawarkan perumahan dosen senilai
Rp 1,5 miliar dengan subsidi Rp 1 miliar.
Merayu dosen untuk ikut program KTA.
Mengarahkan orang tua mengikuti program beasiswa atau student loan berkedok KTA.
Membuat proposal, lalu menawarkan CSR atau utang ke berbagai perusahaan.

Rekening yang Terkuras
1 Saat mendaftar, orang tua diarahkan memilih program beasiswa atau cicilan uang kuliah Rp 3 juta per bulan selama 4 tahun (student loan), dengan iming-iming bonus laptop dan gratis uang pangkal Rp 12 juta.
2 Orang tua menandatangani formulir KTA tanpa penjelasan dari staf kampus dan bank.
3 Bank Mandiri mencairkan uang KTA Rp 144 juta ke rekening orang tua.
4 Selang beberapa menit, uang itu berpindah ke rekening escrow PT Surya Research International (SRI), sayap bisnis Yohanes Surya, lewat surat kuasa yang ditandatangani para orang tua mahasiswa.
5 Cicilan uang kuliah Rp 3 juta per bulan dari orang tua tetap berjalan dan ditampung di rekening escrow PT SRI.
6 Isi rekening dikuras untuk membayar biaya operasional kampus dan kebutuhan lain.
7 Bank Mandiri kesulitan menarik cicilan pelunasan KTA di rekening escrow karena kosong.
8 Para orang tua baru sadar terjebak KTA setelah masuk daftar debitor bermasalah.
Berdiri Perkasa, lalu Goyah

2010-2011
Yohanes Surya mengajak profesor dan doktor asal Indonesia di seluruh dunia mengajar di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Surya serta Universitas Surya.

10 Januari 2013
Pemerintah mengeluarkan izin berdirinya Universitas Surya lewat Surat Keputusan Menteri Nomor 07/E/O/2013.

2013
Universitas Surya merekrut 200-300 profesor dan doktor dengan gaji Rp 22,5-65 juta per bulan.

23 September 2013
Kuliah perdana mahasiswa Universitas Surya oleh Wakil Presiden Boediono di Jakarta Convention Center.

Juli 2014
Gaji dosen dan staf mulai tersendat.

Oktober 2014
Yohanes Surya menjual Gedung Sure, tempat perkuliahan STKIP Surya, senilai Rp 200 miliar.

Januari 2015
Dosen-dosen beserta staf di STKIP Surya dan Universitas Surya mulai melakukan eksodus.

Mei 2015
Bank Mandiri mengabari para orang tua mahasiswa soal cicilan KTA yang tersendat.

Agustus 2015
Gelombang eksodus mahasiswa Papua di STKIP Surya dan Universitas Surya.

Januari 2016
- Bank Mandiri menyurati para orang tua mahasiswa bahwa status kredit mereka sudah call 5 alias macet.
- Kampus Universitas Surya berpindah ke Gedung Unity, Gading Serpong, karena kesulitan membayar sewa gedung sebelumnya.

Agustus 2016
Puluhan dosen menyomasi pihak kampus agar membayar sisa gaji mereka, rata-rata Rp 150-200 juta per dosen.

Oktober 2016
Pengelola Gedung Unity sempat melarang mahasiswa masuk karena Universitas Surya menunggak uang sewa.

Januari-April 2017
Gelombang orang tua mahasiswa mendatangi dan meminta Profesor Yohanes Surya bertanggung jawab.

18 juta rupiah biaya kuliah per semester
144 juta rupiah nilai KTA per mahasiswa
43,5 miliar rupiah total kucuran KTA plus biaya lain
16,7 miliar rupiah tunggakan di Bank Mandiri saat ini

Mahasiswa Universitas Surya
Angkatan 2013 : 473
2014 : 407
2015 : 225
2016 : 142

Mahasiswa Terjerat KTA Mandiri 300 mahasiswa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus