Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Makananpun Bisa Merubah Peluang

Pemain dari persib, psbi, persipura & psm terserang sakit setelah makan hidangan yang disediakan panitia. kesebelasan yang merupakan semi-finalis adalah psm, psms, persija dan persebaya. (or)

28 Januari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SUASANA kemurungan telah menggerayangi perkampungan atlit Senayan, Jakarta pada hari Sabtu, 21 Januari pagi lalu. 37 pemain sepakbola yang mengikuti ronde final kompetisi PSSI tahun 1975-1977 telah diserang olel wabah sakit perut. Korban terdiri dari 13 pemain Persib (Bandung), dari PSBI (Blitar), 8 dari Persipura (Jayapura), dan 7 dari PSM (Ujung Pandang). Merayapnya wabah ini kabarnya berasal dari makanan yang disediakan panitia pada Jumat malam. Menurut tim manajer Persib, drs. Rusli malam itu mereka disuguhi hidangan gulai kepiting. "Esoknya, saya langsung murus dan muntah-muntah. Juga sebagian besar pemain," kata Rusli kepada TEMPO. "Diduga keras kepiting itu yang jadi penyebab. Karena ada sebagian pemain yang tidak makan, mereka tidak apa-apa." Dugaan Rusli itu ternyata ditopang oleh tim lain yang juga terkena wabah sakit perut tersebut. Betulkah 37 pemain itu keracunan kepiting? Dokter Syakur Gani maupun dr. Suhantoro dari tim keselamatan PSSI mengelak untuk memberi penjelasan. "Masih diteliti," kata Suhantoro. Persija Favorit Tak adanya keterangan resmi dari tim kesehatan ini ternyata membuka peluang awam untuk menduga yang tidak-tidak. Ada yang mengatakan, kejadian ini adalah suatu kesengajaan dari fihak tertentu untuk memperlicin tim tertentu ke tangga juara. Benarkah demikian adanya bekas pemain nasional. Ramang yang mendampingi kesebelasan PSM membantah keras sangkaan tersebut. "Lain halnya kalau yang terserang wabah itu hanya satu tim saja. Tapi ini banyak." kata Ramang. Sabtu malam itu, menurut jadwal pertandingan yang akan turun ke lapangan untuk memperebutkan tiket semi final adalah Persebaya (Surabaya) lawan Persipura dan Persija (Jakarta) lawan Persib dua tiket lainnya sudah diraih oleh PSM dan PSMS (Medan). Dari 4 kesebelasan yang tertunda pertandingannya selama 2 hari itu Persija, Persebaya maupun Persib mempunyai peluang sama untuk tampil di kelompok '4 Besar'. Tapi setelah kejadian ini peluang untuk Persib langsung jadi merosot. "Untuk menampilkan permainan yang terbaik memang sudah sulit bagi kita," kata Husli. "Sebab buat memulihkan kondisi kembali sedikitnya dibutuhkan waktu 3 minggu." Melihat kenyataan yang ada sekarang 4 kesebelasan semi-finalis tak lain dari PSM, PSMS, Persija, dan Persebaya. Siapakah yang akan tampil di panggung juara? Asisten Pelatih PSMS, Dollah Unai cenderung untuk memilih Persija sebagai favorit. Ia mengatakan bahwa Persija memiliki materi pemain yang baik dan mempunyai kemampuan teknik yang merata. "Sekalipun demikian, kami akan berjuang keras untuk menjadi juara, kata Dollah Unai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus