Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Mau Ke Tokyo ?

Atlit-atlit yang gagal berangkat ke Asian Games VIII Bangkok dibujuk untuk tanding di Tokyo. Carolina menolak dikirim. Soal latihan masih dilakukan oleh atlit-atlit sendiri. sedikitnya 5 bulan untuk memulihkannya.

17 Maret 1979 | 00.00 WIB

Mau Ke Tokyo ?
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
MEREKA adalah atlit yang dikecewakan, tapi masih diandalkan. Kini mereka tampaknya dibujuk lagi, antara lain dengan rencana bertanding di Tokyo. Tanpa mereka harapan Indonesia untuk mengumpulkan medali emas lomba atletik SEA Games X di Jakarta, September depan, kelihatan tipis. Jeffry Mathelehamual, M. Haryanto, Jacob Mursidi, Leo Kapisa, Melly Moffu, Joseph Miagan, Mujiono, Carolina Riewpassa, dan Emma Tahapari -- semua itu telah kecewa karena gagal diberangkatkan ke Asian Games VIII di Bangkok. KONI kelihatan tak ingin kehilangan atlit terbaik itu. Kebetulan ada undangan ke Tokyo, Mei depan, mengikuti seleksi regu Asia yang akan diterjunkan dalam Kejuaraan Atletik Dunia (1979). Maka kesempatan pertama lalu diberikan pada mereka. Tapi, "bukan berarti mereka tidak harus diuji terlebih dahulu," kata Sekjen PASI, Soejono. Sebenarnya sedikit kemungkinan bagi mereka akan terpilih dalam tim Asia Menurut perhitungan di kertas, mungkin hanya Carolina yang punya peluang. Carolina, 30 tahun, adalah pemegang rekor nasional lari 100 m (11,7 detik) dan 200 m (23,4 detik). Prestasi ini memang dicatatnya di Ludenseheid, Jerman Barat, 6 tahun lalu. Tapi dalam pelatnas AG VIII, angka itu sudah kembali didekatinya. Rekornya tak lebih buruk dibandingkan kemampuan pemegang medali emas lari 200 m AG VIII, Usanee Laopinkarn, dari Muangthai, yang mencatat tempo 24,81 detik. Namun, ia punya keputusan lain. "Saya tidak akan ikut ke Tokyo," katanya. Mengapa? Carolina, sehari-hari karyawan Dinas Olahraga DKI Jakarta, mengulangi pernyataan pengunduran dirinya Pebruari lalu. "Keputusan yang tak dapat ditawar lagi," katanya. Harapan yang tersisa bagi PASI adalah pada diri Jeffry, pelari jarak pendek terbaik yang dipunyai Indonesia saat ini. Untuk nomor 100 m, rekornya tercatat 10,5 detik -- masih di bawah rekor Suchart Jaesuraparp, dari Muangthai, pemegang medali emas lari 100 m (10,41 detik) AG VIII. Belum lagi saingan dari Jepang. Adem-adem Kerepotan Indonesia agaknya bukan hanya terletak pada kemajuan yang dicatat lawan. Kekecewaan waktu AG VIII membuat ke-9 atlit ini tidak bergairah untuk berlatih. Pelari Jacob Mursidi, misalnya, sejak dinyatakan tak dikirim baru berlatih lagi mulai pertengahan Januari kemarin. Padahal "satu bulan saja tidak latihan, kondisi kembali jadi nol," kata Carolina. "Kalau sudah demikian, sedikitnya dibutuhkan waktu 5 bulan untuk memulihkannya." Tapi M. Haryanto, 20 tahun, adik Mohamad Sarengat, bekas pelari AG IV (1962), setelah dirundung kecewa bertekad untuk memperlihatkan kemampuan di Tokyo nanti. "Inilah waktu yang tepat untuk memperlihatkan prestasi," katanya. Ia, seperti juga Mursidi, diasuh oleh pelatih Woerjanto. Pelatih AG Vlll, Awang Papilaya mengatakan bahwa bukan suatu hal yang mustahil, apa yang dicapai dalam pelatnas lalu bisa didekati kembali. Asalkan "mereka berlatih keras," kata Awang. Tapi, sampai pekan lalu, persiapan untuk ke Toky tampak masih adem-adem saja. Soal latihan masih dilakukan oleh atlit sendiri-sendiri. Soejono mengatakan pergi ke Tokyo ini sebenarnya untuk menguji kemampuan sebelum SEA Games X. "Syukur, kalau terpilih memperkuat tim Asia." Tadinya PASI kuatir menurunkan mereka di AG Vlll, mengingat Federasi Atletik Amatir Internasional (IAAF) mengancam akan menskors mereka yang bertanding di sana. Perhitungan itu ternyata meleset. IAAF cuma menjatuhkan hukuman selama 3 bulan -- Maret ini sudah berakhir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus