Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Maunya Menang 9-0

Sukses pemain bulu tangkis di invitasi bangkok dan all england. Menyulitkan pbsi dalam menyusun regu inti piala thomas, terutama pemain tunggal yang merangkap pemain ganda, agar mampu menang mutlak. (or)

8 Mei 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PBSI kini ibarat seorang kaya. Makin bertambah hartanya, makin sulit ia memikirkan penggunaannya. Sukses di Invitasi Bangkok dan All England yang menampilkan lie dan Swie King sejajar dengan Rudy--seolah membuat induk-organisasi ini serba berabe. Paling tidak dalam menyusun regu yang akan mempertahankan Piala Thomas di Bangkok akhir Mei ini. Dari ketiga pemain tunggal ini siapa yang akan diturunkan sebagai tunggal pertama, kedua dan ketiga? Dan dari 6 pemain anggota maksimal regu siapa saja harus merangkap pemain ganda? Saat ini pasangan ganda Indonesia yang terkuat adalah Christian dan Ade. Tjuntjun dan Yohan masih dalam tahap pemulihan. Mengikut-sertakan ke-4 pemain ini berarti kelebihan 1 pemain dari ketentuan. Terombang-ambing Sementara itu yang ikut di-te-kan tercatat pula Dhany, Amril dan Sugeng. Tahir Djide yang mendapat tugas melatih ke-10 pemain itu nampaknya melihat perkembangan baru. "lie itu ternyata bisa bermain dobel", katanya pada TEMPO pekan lalu. Iie, katanya, kalau bermain dengan Christian atau Tjuntjun, sering memperlihatkan kemampuan menguasai lapangan. "Dia rajin menutup seluruh bidang yang kosong. Mungkin karena perasaan superiornya. Tapi kalau herpasangan dengan Rudy yang disegani, dia pun bermain baik karena lebih berdisiplin". Perasaan terombang-ambing ini bagusnya tidak mengurangi intensitas latihan mereka. Rasa takabur hendak ditekan, meski tak urung menimbulkan pula rasa-kurang-percaya diri. Pada umumnya rasa bimbang itu bertolak dari keinginan untuk menyusun regu yang dinilai akan mencetak kemenangan 9-0. "Gantungkan bintang-bintangmu setinggi langit", kata beberapa suporter PBSI yang ikut mereka-reka komposisi regu seperti orang menyusun kartu. "Itu baru sip". Tapi sang waktu terus berlalu. Dan sisa kurang dari sebulan ini agaknya menuntut lahirnya suatu calon regu terkuat lebih cepat. Supaya penggemblengan lebih terarah dan lebih mantap. Tentu saja dengan catatan prioritas partai tunggal tetap dilimpahkan pada Rudy, lie dan Swie King. Tapi untuk menempatkan siapakah pemain tunggal ketiga dan sekaligus merangkap pemain dobel perlu kebijaksanaan. Di sini Rudy punya kelebihan berpasangan dengan Tjuntjun, berkat pengalamannya di masa lalu. Sementara kedudukan lie dan Swie King dalam partai tunggal pertama dan kedua boleh dikokohkan berkat prestasi mereka yang baru lampau. Maka ditambah dengan Christian/Ade nampaknya ke-6 pemain calon regu inti Piala Thomas Indonesia sudah boleh diumumkan. Usul sih boleh saja bukan?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus