TANGGAL 5 Juni, telah ditetapkan menjadi Hari Lingkungan Manusia
(Human Environment Day) sedunia.Kesepakatan yang dibuat 3
tahun lalu oleh berhagai negara dirayakan dengan bermacam-macam
cara. Namun Yugoslavia adalah negara pertama di - dunia yang
merayakannya dengan serentetan kegiatan selama 10 hari -- dari
tanggal '5 Mei sampai 5 Juni - dengan semboyan "Alam, Kesehatan,
dan Keindahan". Dipelopori oleh pemerintah, partai dan
aparat-aparat proagandanya, Pekan Perlindungan Lingkungan itu
diisi kegiatan macam-macam organisasi dan perorangan.
Persis setahun yang lalu, kegiatan itu Meriah sekali. Anak-anak
sekolah dasar pun dilibatkan dengan suatu program khusus berupa
tindakan-tindakan perlindungan lingkungan dalam rangka festival
pelajar tahunan. Program itu kemudian dituangkan sepanjang tahun
dalam kurikulum sebagai kegiatan ekstra-kurikuler di antara
pelajar. Dan selain aksi-aksi lokal, para pemuda telah
mengorganisir pula satu kampanye ekologi di tingkat federal
(nasional) dengan judul Palic 75. Tujuan kampanye itu adalah
membersihkan dasar danau Palic, yang "dikosongkan" beberapa
tahun lalu karena pencemaran.
Juga diadakan sayembara memotret dan melukis kartun terbaik
dengan tema "Manusia & Lingkungannya". Hasil-hasil yang terbaik
selanjutnya dipertontonkan di seluruh negeri,sedang foto-foto
terbaik diajukan ke sayembara internasional yang diselenggarakan
PBB tahun ini. Puncak acara kampanye 10 hari itu adalah festival
internasional film-film tentang ekologi, disertai dengan
pameran-pameran internasional pula. Antara lain pameran lukisan
anak-anak yang disertai pesan-pesan tertentu. Sebanyak 35 negara
diwakili dalam festival yang mempertunjukkan 65 film, 90 poster
dan 250 lukisan anak-anak. Film-film terbaik dalam festival itu
kemudian dipertunjukkan di kota-kota terpenting di Yugoslavia.
Festival itu mulai tahun ini akan dijadikan peristiwa tahunan
yang teratur untuk merangang produksi film-film tentang cara
memelihara dan memperbaiki kondisi Iingkungan yang sudah
digerayangi tangan-tanan manusia.
Apakah pencemaran lingkungan sudah begitu gawat di Yugo,
sehingga anak-buah Presiden Tito begitu getol mengkampanyekan
perlindungan lingkungan? "Belum', tulis penulis Yugo, Rade
Ivancevic dalam majalah penerangan negaranya. Namun sebelum
terlambat, kegiatan itu justru dimaksudkan untuk mencegah
malapetaka yang lebih besar. Hanya beberapa bulan setelah
Konferensi PBB tentang Lingkungan Hidup Manusia di Stockholm,
Swedia pemerintah Yugoslavia mendirikan Dewan Perlindungan dan
Perbaikan Lingkungan Hidup Manusia Yugoslavia. Sejak
pembentukannya bulan Pebruari 1973, Dewan itu telah mensponsori
berbagai kegiatan penyadaran akan lingkungan di tingkat negara
bagian maupun nasional, bekerjasama dengan badan-badan yang
sudah ada.
D.A.S. Sungai Una
Yugoslavia juga merupakan anggota PBB pertama yang mendesak
perlunya kesadaran lingkungan itu dituangkan dalam UUD
negaranya. Tidak cuma di tingkat nasional tapi juga sampai ke
konstitusi negara bagian dan propinsi dan anggaran dasar
komune-komune. Badan-badan resmi telah dibentuk untuk
memperlancar proses konstitusionalisasi kesadaran lingkungan
itu. Di antaranya, Dewan Lingkungan Manusia & Pengaturan Angkasa
Raya. Maklumlah, soal keselamatan lingkungan di bumi beserta
segenap penghuninya, juga tergantung pada tingkat pencemaran
atmosfir oleh sisa-sisa buangan industri, kendaraan bermotor dan
pelbagai jenis bahan semprotan. Sementara itu, satu RUU tentang
Perlindungan & Perbaikan Lingkungan Manusia juga sudah disyahkan
oleh Majelis Nasional, setelah dikampanyekan ke negara-negara
bagian dan propinsi-propinsi untuk mendapat dukungan.
Kesadaran itu tidak tinggal melayang dalam wadah-wadah dan
aturan-aturan. Tapi juga mulai didukung usaha-usaha konkrit yang
walaupun belum mendapat pengesyahan yuridis sudah bermunculan
seperti jamur. Misalnya di D.A.S. sungai Una yang dihuni oleh 12
komune dan meliputi wilayah 2 negara bagian (Croatia dan
Bosnia-Herzeovina). Penurus komune-komune dan pemerintah kedua
negara bagian itu sudah menjalin kesepakatan dengan
pabrik-pabrik yang berbatasan dengan sungai Una untuk melindungi
sungai dan seluruh mahluk hidup yang tinggal di dalam dan di
sekitarnya dari bahaya polusi lebih lanjut. Usaha yang sama
telah dijalankan pula di daerah-daerah lain. Sementara para ahli
mendukung gerakan itu melalui pengumpulan data, analisa, dan
pertemuan-pertemuan profesi untuk membahas pemecahannya. Seperti
Kongres I Ahli-Ahli Ekologi Yugoslavia, simposium yang
disponsori Akademi Ilmu & Seni negara bagian Serbia, dan pada
Konferensi Ilmu & Masyarakat yang semuanya membahas perbaikan
kwalitas hidup umat manusia di sana.
Fiat & Alf Romeo
Puncak kegiatan-kegiatan ilmiah itu adalah konferensi ilmiah
untuk perlindungan Laut Adriatik di kota Opatiya. Lebih dari 250
orang sarjana, ekonom dan pekerja ikut menyusun 70 laporan dan
rekomendasi untuk mengatasi bahaya polusi yang pelan-pelan
sedang "mencekik" laut antara Yugoslavia & Italia itu.
Masalahnya memang tidak dapat digarap sendirian oleh Yugo. sebab
Italia juga punya adil dalam pengotoran laut kesayangan
turis-turis Eropa itu. Khususnya sungai-sungai di Italia Utara
yang mengangkut 70O kotoran industri dari propinsi Lombardia
(Italia) ke laut Adriatik. Antara lain dari pabrik-pabrik mobil
Fiat dan Alfa Romeo. Arus laut selanjutnya mengantar minyak dan
kotoran padat dari pesisir Italia ke pantai Yugoslavia. Makanya
ahli-ahli dan birokrat-birokrat Yugo juga mengadakan diskusi
dengan pemerintahan dan ahli-ahli Italia untuk memerangi'dan
kalau bisa mencegah pencemaran laut Adriatik. Usaha serupa
telah dilakukan pula oleh Yugoslavia dengan tetangga-tetanganya
yang lain untuk menjaga kelestarian danau-danau Ohrid, Prespa,
Dojran dan Skadar yang konon kesohor cantiknya.
Sementara berurusan dengan tetangga-tetangga yang mencipratkan
getah langkanya ke Yugoslavia, industri-industri Yugo sendiri
diminta mawas diri. Berkat langkah-langkah dan aturan-aturan
pemberantasan & pencegahan polusi, industri yang memprodusir
peralatan pencegahan polusi jadi laris dagangannya. Sementara
itu, dari masyarakat sendiri bermunculan organisasi-organisasi
penyayang hutan, penyayang burung dan margasatwa, dan belakangan
ini satu gerakan yang punya semboyan "Kerja, Tabung & Bangun".
Perhimpunan-perhimpunan pelindung air dan udara, pencegahan
polusi radiasi, suara dan getaran, perhimpunan untuk keselamatan
kerja, dan macam-macam badan lain semuanya menggarisbawahi sikap
para ahli yang memperjuangkan perlindungan lingkungan. Bagi para
ahli dan peminat itu, di Dubrovnik telah dibentuk satu pusat
pendidikan pascasarjana di bidang ekologi, hasil kerjasama 35
universitas di seluruh dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini