SELEPAS Pakistan menyatakan ketidaksanggupan untuk
menyelenggarakan Asian Games VIII (1978), Komite Eksekutif
Federasi Asian Games masih belum menemukan titik kesepakatan
akan mencari tuan rumah pengganti. RRT yang semula
disebut-sebut sebagai calon kuat untuk mengambil alih
tanggungjawab penyelenggaraan ternyata juga mengelakkan diri.
"RRT belum bisa untuk menjadi tuan rumah berhubung kami masih
kekurangan fasilitas olahraga yang baik", tutur Chao Cheng Hung
kepada wartawan setibanya di Kuala Lumpur untuk mengikuti sidang
Komite Eksekutif AGF, pekan silam. Juga Malaysia yang dulu
antusias sekali buat memindahkan pesta olahraga Asia tersebut
dari Islamabad ke Kuala Lumpur, akhirnya ikut angkat tangan.
"Malaysia juga tidak siap untuk mengambil alih tanggungjawab
itu. Karena tahun depan kami akan menjadi tuan rumah SEAP
(South East Asia Peninsula) Games", elak Ketua Dewan Olympiade
Malaysia, Datuk Hamzah Abu Samah. "Untuk itu saja kami akan
mengeluarkan biaya yang besar. Mengingat bertambahnya peserta
turnamen dengan Indonesia dan Pilipina".
Malu Besar
Keterus-terangan sikap RRT dan Malaysia itu, sudah barang tentu
tambah memusingkan Komite Eksekutif AGF dalam memilih calon
penyelenggara berikutnya. Negara lain yang diperkirakan
mempunyai kesanggupan buat memikul beban adalah salah satu di
antara ke lompok negeri Arab. Tapi persoalan baru bukan tak
timbul di balik itu. Mengingat'negara-negara Timur Tengah ini
menolak keras partisipasi Israel (anggota AGF) dalam Asian Games
tersebut bila mereka dipilih sebagai negara penyelenggara.
Bertolak dari kenyataan itu sidang Komite Eksekutif AGF di Kuala
Lumpur lalu menempatkan kemungkinan untuk mengamendir Anggaran
Dasar AGF sebagai salah satu jalan keluar dari kesulitan.
Perubahan mana dimaksudkan untuk memungkinkan tuan rumah
mengundang negara peserta sesuai dengan selera sendiri. Dan
mempertandingkan cabang olahraga dalam jumlah nomor permainan
yang terbatas. "Gagalnya penyelenggaraan Asian Games akan
merupakan malu besar bagi Asia. Sebah itu segala ikhtiar akan
ditempuh untuk menyelamatkannya", tambah Datuk Hamzah.
Dan usaha penyelamatan yang bakal ditempuh sebagaimana tercantum
dalam agenda sidang tampak cukup drastis. Jepang mengusulkan
agar nomor atletik dan renang ditarik dari konstitusi AGF'.
Saran lain yang muncul untuk diperdebatkan adalah mengeluarkan
Israel dari Asian Games VIII (1978) guna memancing kesediaan
negara Arab untuk mau menyelenggarakan turnamen tersebut.
Tragedi
Usul pengeluaran Israel dari Asian Games VIII itu dengan cepat
menemui bentuk dan kesepakatan anggota sidang. Tapi, tidakkah
kesepakatan mengeluarkan Israel itu bertentangan de ngan
Anggaran Dasar AGF? Mengingat dalam Anggaran Dasar ACF itu telah
dikatakan: tidak satu anggota pun yang bisa dilarang mengikuti
Asian Games dengan alasan perbedaan warna kulit, agama. dan
politik. "Kami tidak melanggar Anggaran Dasar tersebut", bantah
Ketua AGF, Miraj Khalid dari Pakistan. "Kami berbuat itu hanya
untuk keselamatan para atlit, ofisial maaupun penonton atau
orang awam lainya yang tidak berdosa". Lalu ia mengingatkan
tragedi Oympiade Muenchen 1972 di mana 11 atlit Israel dibantai
oleh sekelompok teroris Arab.
Dicapainya kata mufakat dalam penolakan partisipasi Israel di
Asian Games VIII -- menurut pejabat-pejabat AGF. keanggotaan
Israel dalam federasi tetap diakui -- tidak berarti persoalan
telah final. Sebab keputusan masih perlu disyahkan oleh Kongres
AGF di Montreal, Juli depan. Agaknya lantaran itulah belum ada
negara Asia yang memberikan kata pasti dalam pengambilalihan
tanggungjawab penyelenggaraan.
Akan halnya usul pengurangan jumlah cabang olahraga yang
dipertandingkan, sidang Komite Ekseliutif AGF yang terdiri dari
Malaysia, Indonesia, Hongkong, Singapura, Iran, India, Pakistan.
Kuwait, Jepang, dan RRT kelihatan belum menemukan suatu
perumusan. Sidang hanya menghasilkan suatu Komisi Teknik yang
akan meneliti permasalahan tersebut. Adakah dengan bakal tidak
ikut sertanya Israel--pernah absen dalam Asian Games IV (1962)
di Jakarta--dan dikuranginya nomor yang dipertandingkan,
penyelenggaraan Asian Games VIII akan menemui jalan licin?
Jawabannya mungkin akan keluar setelah Kongres AGF nanti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini