Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Merintis Pesta Olah Raga Mini

Setelah pakistan menyatakan tidak sanggup, komite eksekutif federasi a.g belum menemukan tuan rumah pengganti. Kemungkinan Israel akan dikeluarkan dan jumlah cabang olah raga akan dikurangi. (or)

8 Mei 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SELEPAS Pakistan menyatakan ketidaksanggupan untuk menyelenggarakan Asian Games VIII (1978), Komite Eksekutif Federasi Asian Games masih belum menemukan titik kesepakatan akan mencari tuan rumah pengganti. RRT yang semula disebut-sebut sebagai calon kuat untuk mengambil alih tanggungjawab penyelenggaraan ternyata juga mengelakkan diri. "RRT belum bisa untuk menjadi tuan rumah berhubung kami masih kekurangan fasilitas olahraga yang baik", tutur Chao Cheng Hung kepada wartawan setibanya di Kuala Lumpur untuk mengikuti sidang Komite Eksekutif AGF, pekan silam. Juga Malaysia yang dulu antusias sekali buat memindahkan pesta olahraga Asia tersebut dari Islamabad ke Kuala Lumpur, akhirnya ikut angkat tangan. "Malaysia juga tidak siap untuk mengambil alih tanggungjawab itu. Karena tahun depan kami akan menjadi tuan rumah SEAP (South East Asia Peninsula) Games", elak Ketua Dewan Olympiade Malaysia, Datuk Hamzah Abu Samah. "Untuk itu saja kami akan mengeluarkan biaya yang besar. Mengingat bertambahnya peserta turnamen dengan Indonesia dan Pilipina". Malu Besar Keterus-terangan sikap RRT dan Malaysia itu, sudah barang tentu tambah memusingkan Komite Eksekutif AGF dalam memilih calon penyelenggara berikutnya. Negara lain yang diperkirakan mempunyai kesanggupan buat memikul beban adalah salah satu di antara ke lompok negeri Arab. Tapi persoalan baru bukan tak timbul di balik itu. Mengingat'negara-negara Timur Tengah ini menolak keras partisipasi Israel (anggota AGF) dalam Asian Games tersebut bila mereka dipilih sebagai negara penyelenggara. Bertolak dari kenyataan itu sidang Komite Eksekutif AGF di Kuala Lumpur lalu menempatkan kemungkinan untuk mengamendir Anggaran Dasar AGF sebagai salah satu jalan keluar dari kesulitan. Perubahan mana dimaksudkan untuk memungkinkan tuan rumah mengundang negara peserta sesuai dengan selera sendiri. Dan mempertandingkan cabang olahraga dalam jumlah nomor permainan yang terbatas. "Gagalnya penyelenggaraan Asian Games akan merupakan malu besar bagi Asia. Sebah itu segala ikhtiar akan ditempuh untuk menyelamatkannya", tambah Datuk Hamzah. Dan usaha penyelamatan yang bakal ditempuh sebagaimana tercantum dalam agenda sidang tampak cukup drastis. Jepang mengusulkan agar nomor atletik dan renang ditarik dari konstitusi AGF'. Saran lain yang muncul untuk diperdebatkan adalah mengeluarkan Israel dari Asian Games VIII (1978) guna memancing kesediaan negara Arab untuk mau menyelenggarakan turnamen tersebut. Tragedi Usul pengeluaran Israel dari Asian Games VIII itu dengan cepat menemui bentuk dan kesepakatan anggota sidang. Tapi, tidakkah kesepakatan mengeluarkan Israel itu bertentangan de ngan Anggaran Dasar AGF? Mengingat dalam Anggaran Dasar ACF itu telah dikatakan: tidak satu anggota pun yang bisa dilarang mengikuti Asian Games dengan alasan perbedaan warna kulit, agama. dan politik. "Kami tidak melanggar Anggaran Dasar tersebut", bantah Ketua AGF, Miraj Khalid dari Pakistan. "Kami berbuat itu hanya untuk keselamatan para atlit, ofisial maaupun penonton atau orang awam lainya yang tidak berdosa". Lalu ia mengingatkan tragedi Oympiade Muenchen 1972 di mana 11 atlit Israel dibantai oleh sekelompok teroris Arab. Dicapainya kata mufakat dalam penolakan partisipasi Israel di Asian Games VIII -- menurut pejabat-pejabat AGF. keanggotaan Israel dalam federasi tetap diakui -- tidak berarti persoalan telah final. Sebab keputusan masih perlu disyahkan oleh Kongres AGF di Montreal, Juli depan. Agaknya lantaran itulah belum ada negara Asia yang memberikan kata pasti dalam pengambilalihan tanggungjawab penyelenggaraan. Akan halnya usul pengurangan jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan, sidang Komite Ekseliutif AGF yang terdiri dari Malaysia, Indonesia, Hongkong, Singapura, Iran, India, Pakistan. Kuwait, Jepang, dan RRT kelihatan belum menemukan suatu perumusan. Sidang hanya menghasilkan suatu Komisi Teknik yang akan meneliti permasalahan tersebut. Adakah dengan bakal tidak ikut sertanya Israel--pernah absen dalam Asian Games IV (1962) di Jakarta--dan dikuranginya nomor yang dipertandingkan, penyelenggaraan Asian Games VIII akan menemui jalan licin? Jawabannya mungkin akan keluar setelah Kongres AGF nanti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus