Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Perenang senior I Gede Siman Sudartawa kembali meraih medali emas nomor gaya punggung putra di SEA Games 2023 Kamboja.
Di SEA Games 2021 Vietnam, Siman hanya menduduki peringkat ketiga.
Penurunan prestasi di SEA Games Vietnam membuat Siman dicoret dari pelatnas.
SEUSAI upacara pengalungan medali, I Gede Siman Sudartawa perlahan menuruni podium dan memeluk pelatih Albert C. Sutanto. Ia tidak bisa menyembunyikan air matanya yang keluar. Siman memenangi perlombaan renang 50 meter gaya punggung putra SEA Games 2023 di Morodok Tecno National Aquatics Center, Phnom Penh, Kamboja, Ahad, 7 Mei lalu. “Senang setelah melalui perjuangan yang panjang dan bisa dapat medali emas lagi," kata Siman melalui sambungan telepon, Rabu, 10 Mei lalu.
Perenang kelahiran Kabupaten Klungkung, Bali, 8 September 1994, itu menorehkan catatan waktu 25,56 detik. Ia mengalahkan perenang Filipina, Jerard Dominic Jacinto, yang berada di posisi kedua dan musuh bebuyutannya sekaligus juara bertahan SEA Games 2021 Vietnam, Quah Zheng Wen dari Singapura, di posisi ketiga. Ini medali emas keempat Siman dalam SEA Games untuk nomor 50 meter gaya punggung putra. Sebelumnya, ia meraih medali emas di SEA Games 2011, 2017, dan 2019.
Bagi atlet renang berusia 28 tahun itu, kemenangan kali ini memiliki arti penting. Pengalaman tercoret dari pemusatan latihan nasional (pelatnas) menjadi pemicu Siman untuk membuktikan bahwa ia masih bisa meraih prestasi. "Perbedaannya, SEA Games kali ini ada kendala," tutur Siman, yang mengaku hanya mendapatkan waktu dua bulan untuk mempersiapkan diri berlaga di SEA Games 2023. Performa yang menurun di SEA Games 2021 membuat Siman tersingkir dari pelatnas sejak Oktober 2022.
Menurut Siman, performanya di SEA Games Vietnam turun karena tidak cocok dengan program pelatih asal Australia, Michael Piper. Sejak berlatih bersama Piper pada Mei 2021, Siman merasa latihan terlalu memforsir fisik. Program Piper tidak cocok dengan gaya berenangnya. "Dari awal aku udah bilang latihan terlalu over. Tapi enggak ada tindak lanjutnya," ujarnya. Walhasil, Siman hanya meraih medali perunggu nomor 50 meter gaya punggung. "Aku bingung, kenapa pelatih tidak dievaluasi. Kami kan mengikuti program pelatih," ucap Siman.
Ada pula delapan atlet senior yang didepak oleh Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI). Mereka adalah Glenn Victor Sutanto, Aflah Fadlan Prawira, Gagarin Nathaniel, Anak Agung Istri Kania Ratih Atmaja, Anandia Vanessa Evato, Patricia Yosita Hapsari, Ressa Kania Dewi, dan Nurul Fajar Fitriyati. Mereka tersingkir karena program Desain Besar Olahraga Nasional berfokus pada pembinaan atlet muda. "Saya sebagai asisten pelatih juga dikeluarkan," kata Albert C. Sutanto melalui sambungan telepon, Kamis, 11 Mei lalu.
Setelah keluar dari pelatnas, Siman berlatih secara mandiri dengan Albert. Pembuktian dilakukan Siman ketika mengikuti seleksi nasional untuk persiapan SEA Games 2023 Kamboja pada 21-24 Februari lalu. Albert bercerita, setelah keluar dari pelatnas, anak asuhnya makin terpacu membuktikan bisa berprestasi di level internasional. Setelah lolos seleksi nasional, Siman tidak kesulitan beradaptasi karena pelatih Albert. "Coach Albert juga masuk, jadi program diterusin saja," ucapnya. "Karena balik pakai pelatih lokal, bisa dapat medali emas di SEA Games Kamboja."
Menurut Albert, motivasi Siman meraih prestasi sudah dibuktikan ketika ia mengikuti kejuaraan renang di Singapura pada November 2022. Pada waktu itu, Albert menjelaskan, catatan waktu yang diraih Siman 25,66 detik. “(Catatan waktu) masih lebih bagus dari peraih medali emas SEA Games 2021 Vietnam, tapi tetap enggak dilirik PB PRSI," tutur pelatih yang lahir di Surabaya, 24 Desember 1975, ini. Medali emas SEA Games 2021 Vietnam diraih Quah Zheng Wen dengan catatan waktu 25,83 detik.
Albert mengatakan, dalam Indonesia Open Aquatic Championship 2022 yang berlangsung 12-19 Desember, PB PRSI pun masih mengabaikan capaian prestasi Siman. Limit waktu Siman, Albert mengimbuhkan, kembali melewati catatan waktu Quah Zheng Wen di SEA Games 2021 Vietnam. Pada saat itu, kata Albert, Sekretaris Jenderal PB PRSI Ali Patiwiri mengatakan akan memasukkan Siman setelah seleksi nasional. Siman resmi masuk pelatnas melalui surat keputusan tertanggal 10 Maret 2023.
Atlet-atlet yang berlatih dengan Albert, seperti Angel Gabriel, Joe Aditya, Farrel Armandio Tangkas, Azzahra Permatahani, dan Erick Ahmad Fathoni, juga ikut masuk ke pelatnas untuk SEA Games Kamboja. "Otomatis ketika pengurus besar memasukkan nama-nama itu, pasti saya juga harus mengawalnya," ujar Albert.
Albert mengungkapkan, selepas SEA Games Kamboja akan diadakan rapat evaluasi untuk menentukan kriteria atlet yang menjadi bagian dari tim untuk Asian Games 2022 Hangzhou, Cina, 23 September-10 Oktober mendatang. Khusus untuk Siman, menurut Albert, ia bakal langsung dipersiapkan untuk tampil di Kejuaraan Dunia di Fukuoka, Jepang, 13-29 Mei mendatang. Ia menyebutkan catatan waktu Siman masuk 16 besar yang lolos kualifikasi Kejuaraan Dunia dan masuk kategori Limit A.
Untuk tampil maksimal di Kejuaraan Dunia, Albert meminta Siman hanya berlibur selama seminggu. Ia berharap, ketika kembali ke pelatnas, Siman tetap dalam kondisi 75 persen. "Meski libur kami imbau Siman tetap lakukan aktivitas olahraga, entah lari, basket, entah gym. Itu sudah harus dilakukan pada Senin depan," ucapnya. “Kalau atlet lain bisa libur sampai dua minggu."
Wakil Ketua Umum II Bidang Pembinaan Prestasi PB PRSI Reswanda T. Ade mengatakan pihaknya tetap memberi kesempatan kepada semua atlet untuk berkembang dan berprestasi secara nasional dan internasional. Menurut dia, tidak ada diskriminasi dari sisi usia dan senioritas untuk berada di pelatnas. "Walaupun ada program DBON, itu proyeksi untuk Olimpiade 2028 dan 2032," tutur Reswanda melalui sambungan telepon, Kamis, 11 Mei lalu.
Siman, Reswanda menerangkan, telah menjalani program latihan yang matang dengan pelatih Albert. Reswanda mengatakan terlalu riskan jika Siman dipaksa bergabung ke pelatnas dan mengganti program latihan yang telah dijalani. "Alhamdulillah, dia menunjukkan prestasi walaupun tidak di pelatnas,” ucap Reswanda. “Siapa pun di pelatnas belum tentu mewakili Indonesia di SEA Games. Begitu pula sebaliknya," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo